Arsenal kembali menunjukkan dominasi mereka di Premier League musim 2025/2026. Dalam laga pekan ke-10 melawan Burnley di Turf Moor Stadium, Sabtu (1/11) malam WIB, pasukan Mikel Arteta tampil luar biasa. Mereka bukan hanya menang dengan skor 2-0, tetapi juga memperlihatkan permainan yang matang, efisien, dan seimbang di semua lini.
Dua gol yang dicetak Victor Gyokeres pada menit ke-14 dan Declan Rice di menit ke-35 menjadi bukti efektivitas mereka. Karena kemenangan ini, The Gunners memperkokoh posisi di puncak klasemen dengan 25 poin. Lebih mengesankan lagi, mereka mempertahankan rekor tujuh laga beruntun tanpa kebobolan di semua kompetisi.
Namun, kemenangan ini bukan semata tentang skor. Lebih penting dari itu, kemenangan ini memperlihatkan karakter dan identitas kuat Arsenal sebagai tim besar. Mereka kini tidak hanya menyerang dengan kecepatan, tetapi juga bertahan dengan kedisiplinan luar biasa.
Efisiensi yang Membedakan Arsenal dari Pesaingnya
Salah satu hal paling menonjol dari performa Arsenal musim ini adalah kemampuannya memanfaatkan peluang bola mati. Gol pembuka Gyokeres berasal dari skema tendangan sudut yang dirancang dengan sangat baik. Itu adalah gol kedelapan Arsenal dari situasi bola mati musim ini—terbanyak di Premier League sejauh ini.
Bila dihitung secara keseluruhan, 12 dari 18 gol Arsenal musim ini tercipta dari situasi bola mati. Artinya, mereka bukan hanya kuat dalam permainan terbuka, tetapi juga unggul dalam detail kecil yang sering kali menentukan hasil akhir. Karena itu, banyak analis menilai efektivitas semacam ini adalah hasil latihan intensif yang menekankan koordinasi dan disiplin.
Selain itu, Arteta terlihat semakin piawai dalam mengatur struktur permainan. Ia berhasil menggabungkan gaya menyerang dinamis dengan kestabilan pertahanan yang kokoh. Dalam laga melawan Burnley, misalnya, Arsenal menguasai lebih dari 65% penguasaan bola dan nyaris tidak memberi ruang bagi lawan untuk menciptakan peluang berbahaya.
Kekuatan di Semua Lini dan Peran Bek Sayap
Salah satu faktor yang membuat Arsenal tampak tanpa titik lemah adalah peran fleksibel dua bek sayap mereka, Riccardo Calafiori dan Jurrien Timber. Arteta kerap menempatkan keduanya di posisi lebih maju ketika tim menyerang. Dengan begitu, mereka bukan hanya menjaga keseimbangan, tetapi juga menciptakan keunggulan jumlah pemain di lini tengah.
Selain itu, duet William Saliba dan Gabriel Magalhães di jantung pertahanan tampil solid. Keduanya disiplin dalam menjaga garis pertahanan dan mampu memutus serangan Burnley sejak awal. Sementara di lini tengah, Declan Rice kembali menjadi motor permainan. Ia tidak hanya mencetak gol, tetapi juga mengatur tempo dengan presisi tinggi.
Bukayo Saka dan Leandro Trossard di sektor sayap juga tampil impresif. Keduanya memberikan variasi serangan yang membuat Burnley kesulitan bertahan. Kombinasi kecepatan, kreativitas, dan umpan silang akurat menjadi senjata utama Arsenal dalam membongkar pertahanan lawan.
Pujian dari Legenda: Arsenal Tak Memiliki Titik Lemah
Dominasi Arsenal ini membuat banyak pandit sepak bola terkesima. Legenda Premier League, Alan Shearer, bahkan menilai The Gunners tidak memiliki kelemahan yang berarti. “Saya tidak melihat kelemahan,” ujarnya kepada BBC Sport.
Menurut Shearer, keunggulan Arsenal tidak hanya terletak pada efektivitas mereka dalam bola mati, tetapi juga pada pemahaman taktik para pemain terhadap sistem Arteta. “Saya suka bagaimana Arteta menggunakan Calafiori dan Timber lebih maju untuk menciptakan peluang dan memenangkan duel bola mati. Mereka adalah tim yang sangat lengkap,” tambahnya.
Pujian ini tentu bukan tanpa alasan. Karena di bawah kepemimpinan Arteta, Arsenal berkembang menjadi tim yang nyaris sempurna. Setiap pemain memahami perannya dengan jelas, dan rotasi yang dilakukan pelatih selalu menghasilkan keseimbangan yang stabil.
Arsenal dan Tantangan Selanjutnya
Meski terlihat dominan, Arsenal belum boleh berpuas diri. Tantangan lebih besar menanti di ajang Liga Champions, ketika mereka menghadapi Slavia Praha pada 5 November 2025. Arteta pasti ingin menjaga momentum kemenangan dan membawa semangat positif ke kompetisi Eropa.
Namun, dengan kedalaman skuad yang kuat, keseimbangan permainan, serta ketajaman Gyokeres di lini depan, Arsenal tampak siap melanjutkan tren positif. Jika performa seperti ini terus berlanjut, bukan mustahil The Gunners akan menutup musim dengan gelar Premier League yang sudah lama mereka impikan.






