Portugal di bawah asuhan Roberto Martinez sukses mencuri perhatian setelah meraih kemenangan luar biasa 9-1 atas Armenia pada matchday Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026. Kemenangan ini bukan hanya penting karena membuka jalan menuju putaran final, tetapi juga karena terjadi di tengah tekanan besar. Tim asuhan Roberto Martinez wajib menang untuk mengamankan posisi mereka. Karena itu, hasil mencolok tersebut langsung memicu berbagai perdebatan, terutama soal absennya Cristiano Ronaldo yang sedang menjalani skorsing. Selain itu, euforia besar kemenangan itu membuat publik mempertanyakan apakah Portugal kini bisa tampil sama kuatnya tanpa sosok sang megabintang.
Meski tampil tanpa sang kapten, Portugal justru menunjukkan agresivitas luar biasa sepanjang laga. Sembilan gol yang tercipta bukan hanya memperlihatkan kedalaman kualitas skuad, tetapi juga mempertegas karakter permainan yang terus berkembang. Bahkan, ini pertama kalinya Portugal mencetak sembilan gol tanpa Ronaldo di lapangan. Oleh karena itu, wajar jika muncul pertanyaan besar: apakah Portugal sebenarnya lebih baik tanpa ikon berusia 40 tahun itu?
Portugal Tetap Lebih Baik dengan Ronaldo
Setelah pertandingan berakhir, Roberto Martinez langsung memberikan jawaban yang menutup semua spekulasi. Ia menegaskan bahwa Portugal tetap lebih baik ketika Cristiano Ronaldo tampil. Menurutnya, kemenangan besar ini bukan alasan untuk mengurangi peran Ronaldo. Justru, Martinez ingin menekankan bahwa absennya pemain besar seperti Ronaldo, Pedro Neto, atau Nuno Mendes hanya bagian dari dinamika dalam sepak bola modern.
Selain itu, Martinez melihat pertanyaan mengenai masa depan Portugal tanpa Ronaldo bukan sebagai masalah, melainkan sebagai bentuk variasi kekuatan. Ia percaya bahwa semakin banyak pilihan yang tersedia, semakin fleksibel pula pola permainan Portugal. Karena itulah, ia tidak menganggap hasil pertandingan ini sebagai bukti bahwa Portugal lebih efektif tanpa Ronaldo.
Martinez berbicara tegas kepada media. Ia menyampaikan bahwa sepak bola penuh kesalahan, tekanan, dan situasi sulit. Oleh sebab itu, ketika beberapa pemain tidak masuk dalam starting XI, tim harus tetap memiliki solusi. Ia menambahkan bahwa memiliki para pemain penting—termasuk Ronaldo—akan membuat Portugal semakin kuat. Namun yang tak kalah penting, tim juga harus punya keyakinan untuk menang meski tanpa beberapa nama utama.
Pernyataan tersebut sekaligus menjawab kritik yang menyebut Portugal terlalu bergantung pada Ronaldo. Dalam pandangan Martinez, justru keseimbangan antara pengalaman Ronaldo dan energi pemain muda membuat tim lebih berbahaya.
Ketika Portugal Bermain Tanpa Ronaldo
Walaupun Martinez menegaskan kehadiran Ronaldo tetap vital, laga melawan Armenia menunjukkan sisi lain kekuatan Portugal. Lini depan bergerak lebih cepat karena tak ada titik fokus tunggal. Pergerakan pemain menjadi lebih cair, dan ruang antar lini lebih mudah terbuka. Selain itu, kehadiran pemain seperti Bruno Fernandes dan Rafael Leão membuat Portugal tetap memiliki daya dobrak tinggi.
Meskipun demikian, perlu dipahami bahwa gaya bermain tersebut tidak serta-merta menggantikan pengalaman Ronaldo. Sebab, Ronaldo masih menjadi penyelesai terbaik, terutama pada laga-laga penting. Ia memiliki insting gol dan mentalitas yang sulit digantikan. Oleh karena itu, kemenangan besar ini sebaiknya dilihat sebagai bukti bahwa Portugal kini memiliki dua wajah permainan: satu bersama Ronaldo yang lebih terstruktur, dan satu lagi tanpa Ronaldo yang lebih cair.
Kedua gaya tersebut justru bisa menjadi keuntungan ketika memasuki turnamen besar seperti Piala Dunia 2026.
Fokus Portugal: Persiapan Menuju Piala Dunia 2026
Setelah memastikan tiket ke putaran final, fokus Portugal kini beralih sepenuhnya ke persiapan menuju Piala Dunia 2026. Martinez menilai perjalanan sebenarnya baru dimulai. Karena itulah, perkembangan taktik, stabilitas mental, serta kebugaran pemain harus terus dijaga.
Ia berkata bahwa undian grup akan menjadi titik awal dalam membaca jalur perjalanan Portugal di turnamen nanti. Selain itu, detail kecil seperti adaptasi cuaca, pemulihan fisik, hingga penentuan taktik lawan tertentu akan menentukan seberapa jauh Portugal bisa melangkah.
Pemusatan latihan pada Maret 2026 akan menjadi tahap vital. Di periode itu, Martinez berencana menyempurnakan komposisi tim inti dan menyamakan ritme permainan. Ia ingin seluruh pemain berada dalam kondisi terbaik agar Portugal siap menghadapi intensitas tinggi di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Menutup pernyataannya, Martinez mengajak publik menikmati proses. Menurutnya, persiapan yang matang jauh lebih penting daripada sekadar memikirkan tekanan menuju turnamen. Karena itu, ia berharap suporter tetap memberikan kepercayaan penuh.






