Friday, November 14, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaAndai Bungkam Mali, Timnas Indonesia U-22 Bisa Bikin Thailand dan Vietnam Ketar-Ketir...

Andai Bungkam Mali, Timnas Indonesia U-22 Bisa Bikin Thailand dan Vietnam Ketar-Ketir di SEA Games 2025

Timnas Indonesia U-22 tengah bersiap menghadapi dua laga uji coba internasional melawan Mali U-22 pada Sabtu (15/11/2025) dan Selasa (18/11/2025). Kedua pertandingan tersebut bukan sekadar pemanasan biasa, melainkan ajang pembuktian seberapa siap skuad Garuda Muda sebelum bertarung di SEA Games 2025 yang akan digelar Desember mendatang.

Lebih dari itu, duel kontra Mali diyakini akan menjadi tolok ukur penting bagi pelatih Indra Sjafri dalam menilai kekuatan tim secara keseluruhan. Karena itu, hasil laga ini bisa menjadi sinyal kuat bagi para rival utama Indonesia, seperti Thailand dan Vietnam, mengenai potensi besar tim Merah Putih di turnamen nanti.

- Advertisement -
asia9QQ

Tambahan Kekuatan dari Pemain Diaspora

Menurut pengamat sepak bola nasional Kesit Budi Handoyo, Indonesia memiliki peluang besar untuk tampil meyakinkan berkat kehadiran sejumlah pemain diaspora. Nama-nama seperti Ivar Jenner, Dion Markx, dan Mauro Zijlstra dianggap bisa menambah kualitas permainan Garuda Muda.

“Dengan tambahan pemain diaspora seperti Ivar, Dion, dan Mauro, tentu kekuatan tim meningkat. Mereka membawa pengalaman bermain di luar negeri yang bisa mengimbangi permainan cepat Mali U-22,” ujar Kesit, dikutip dari Nusantara TV.

Selain itu, Kesit juga menilai bahwa uji coba ini menjadi kesempatan berharga bagi Indra Sjafri untuk menemukan kombinasi terbaik di semua lini. Karena Mali dikenal memiliki fisik kuat dan organisasi permainan yang baik, laga ini akan menguji daya tahan serta kemampuan taktis Indonesia secara menyeluruh.


Target Realistis: Pertahankan Medali Emas SEA Games

Kesit menambahkan bahwa dengan komposisi skuad saat ini, target mempertahankan medali emas SEA Games bukanlah sesuatu yang berlebihan. Bahkan, ia menilai capaian tersebut sangat realistis mengingat pencapaian sebelumnya menjadi titik kebangkitan sepak bola muda Indonesia.

“Pada edisi sebelumnya, itu menjadi pertama kalinya dalam 32 tahun kita bisa meraih emas. Jadi, wajar kalau kali ini targetnya mempertahankan medali itu,” ujarnya.

Namun demikian, Kesit mengingatkan bahwa Thailand sebagai tuan rumah tetap menjadi lawan paling berbahaya. Selain dukungan publik sendiri, mereka dikenal sebagai tim yang konsisten di level Asia Tenggara. Karena itu, pertandingan melawan Mali dapat menjadi simulasi penting menghadapi intensitas permainan seperti Thailand atau Vietnam nanti.


Stok Pemain Muda yang Menjanjikan

Sementara itu, pengamat sepak bola lain, Ronny Pangemanan atau Bung Ropan, juga menunjukkan optimisme serupa. Ia menilai stok pemain muda Indonesia saat ini sangat melimpah dan merata di setiap posisi.

“Kalau para pemain diaspora ini nanti diizinkan klubnya untuk bermain di SEA Games 2025, saya yakin Indonesia bisa bersaing ketat dengan Vietnam dan Thailand,” ujar Bung Ropan.

Selain pemain luar negeri, deretan talenta lokal juga patut diperhitungkan. Ada Arkhan Fikri, Toni Firmansyah, Robi Darwis, Rayhan Hannan, dan Ananda Raehan, yang semuanya tampil menonjol di kompetisi domestik. Menurut Bung Ropan, kombinasi antara pemain diaspora dan talenta lokal akan menciptakan keseimbangan ideal antara teknik, visi, dan semangat juang.

Selain itu, kehadiran penyerang seperti Mauro Zijlstra, Jens Raven, Hokky Caraka, dan Rahmat Arjuna membuat lini depan Indonesia semakin berbahaya. Karena stok pemain sangat dalam, Indra Sjafri bahkan disebut akan “pusing positif” dalam menentukan susunan pemain utama.


Laga Kontra Mali Jadi Ujian Mental dan Taktik

Selain aspek teknis, pertandingan melawan Mali juga akan menjadi ujian mental bagi skuad Garuda Muda. Mali dikenal sebagai tim dengan gaya bermain cepat dan agresif. Oleh karena itu, kemenangan atas mereka akan memberikan kepercayaan diri besar bagi para pemain muda Indonesia menjelang SEA Games.

Bung Ropan menegaskan bahwa laga ini pasti akan diamati oleh negara-negara pesaing. “Pasti Thailand dan Vietnam akan memantau pertandingan ini. Kalau kita bisa menang, tentu mereka akan berpikir dua kali menghadapi Indonesia,” ujarnya.

Kemenangan atas Mali bukan hanya soal hasil, tetapi juga tentang pesan yang ingin disampaikan: bahwa Indonesia kini memiliki kedalaman skuad dan mental juara. Selain itu, performa positif di dua laga uji coba ini juga akan membantu membangun momentum sebelum keberangkatan ke Thailand.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments