Musim kompetisi BRI Liga 1 2024/2025 memasuki fase akhir, salah satu agenda paling dinanti adalah penentuan gelar Pemain Terbaik. PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah merilis tujuh kandidat dengan performa paling konsisten dan mengesankan sepanjang musim. Dari dominasi pemain asing hingga kejutan dari pemain lokal, persaingan berlangsung ketat.
1. Mariano Peralta (Borneo FC)
Mariano Peralta tampil sebagai nyawa permainan Borneo FC. Pemain asal Argentina ini dikenal dengan kecerdasan taktik, kemampuan mengatur tempo, dan akurasi umpan yang tinggi. Ia menjadi penyalur bola utama yang menghidupkan lini depan Pesut Etam.
Dari 32 pertandingan musim ini, Peralta mencatatkan 9 gol dan 12 assist. Ia bukan hanya motor serangan, tetapi juga penentu hasil akhir. Peran Peralta begitu vital dalam setiap progresi serangan Borneo FC. Dengan pengaruhnya yang begitu besar, dia layak berada di daftar teratas kandidat pemain terbaik.
2. Egy Maulana Vikri (Dewa United)
Satu-satunya pemain lokal di daftar kandidat adalah Egy Maulana Vikri. Bersama Dewa United, Egy membuktikan bahwa kualitas pemain lokal mampu bersaing di tengah dominasi asing. Akselerasi tajam, kelincahan, serta visi bermainnya telah menjadi senjata utama klub.
Musim ini, Egy sukses mencetak 12 gol dan 7 assist. Ia juga kerap menjadi pembeda dalam pertandingan krusial. Lebih dari sekadar statistik, Egy juga menunjukkan perkembangan mental dan kestabilan permainan yang sebelumnya sempat diragukan. Penampilannya menjadi bukti nyata bahwa pemain lokal juga bisa bersinar di pentas utama.
3. Tyronne del Pino (Persib Bandung)
Persib Bandung berhasil menjadi juara BRI Liga 1 2024/2025, dan Tyronne del Pino adalah sosok penting di balik keberhasilan itu. Meski sempat mengalami cedera, kontribusinya sangat signifikan baik dalam kreativitas serangan maupun eksekusi di depan gawang.
Dalam 30 pertandingan, Tyronne mencetak 17 gol dan 8 assist. Perannya sebagai kreator sekaligus eksekutor membuatnya menjadi ancaman nyata bagi lini belakang lawan. Ia juga menggantikan peran David da Silva sebagai pencetak gol utama. Dengan gelar juara di tangannya, peluang Tyronne meraih penghargaan individu ini terbuka lebar.
4. Dalberto Luan (Arema FC)
Nama Dalberto Luan bisa dibilang sebagai kejutan dalam daftar kandidat. Pasalnya, performa Arema FC musim ini tidak terlalu stabil. Namun, striker asal Brasil itu tetap bersinar berkat ketajaman dan determinasi tinggi di lini depan.
Dalberto mencetak 15 gol dan 4 assist dari 32 pertandingan. Ia memiliki keunggulan dalam duel udara, penyelesaian akhir, dan positioning. Meskipun timnya gagal menembus papan atas, kontribusi Dalberto tak bisa diabaikan. Statistiknya menegaskan bahwa ia adalah predator sejati di lini depan.
5. Igor Rodrigues (Persita Tangerang)
Sebagai satu-satunya kiper dalam daftar, Igor Rodrigues mencatatkan musim impresif bersama Persita Tangerang. Meskipun timnya tidak tampil dominan, Igor menunjukkan konsistensi dan keberanian luar biasa di bawah mistar gawang.
Ia telah melakukan 91 penyelamatan dan mencatatkan 8 clean sheet dari 28 laga. Statistik ini menjadikannya salah satu kiper tersibuk dan terbaik musim ini. Jika terpilih, Igor akan menyamai prestasi legendaris Kurnia Meiga sebagai penjaga gawang terbaik di Liga 1.
6. Victor Luiz (PSM Makassar)
Berposisi sebagai bek kiri, Victor Luiz menjadi sosok penting di lini pertahanan PSM Makassar. Ia tidak hanya bertugas menjaga sektor kiri, tetapi juga aktif menginisiasi serangan dan membangun permainan dari belakang.
Victor mencatat 76 tekel, 7 assist, dan 45 peluang tercipta dari 31 pertandingan. Dalam taktik Bernardo Tavares, Victor bertindak sebagai distributor bola yang mengatur ritme serangan dari sayap. Kontribusinya dalam dua fase permainan membuatnya pantas bersaing memperebutkan gelar pemain terbaik musim ini.
7. Gustavo Franca (Persib Bandung)
Gustavo Franca merupakan pilar utama pertahanan Persib Bandung. Pemain asal Brasil ini menunjukkan kemampuan bertahan yang kokoh dan cerdas. Ia sangat kuat dalam duel udara, membaca permainan, dan memiliki kepemimpinan di area belakang.
Musim ini, Gustavo mencatat 97 sapuan bola, 30 tekel, 72 intersep, dan mencetak 5 gol penting. Salah satunya adalah gol krusial di menit akhir saat menghadapi Bali United. Keberadaannya memberikan rasa aman bagi Persib, sekaligus menjadikannya kandidat kuat untuk penghargaan pemain terbaik.