Manuel Akanji akhirnya membuat keputusan besar yang menjadi salah satu sorotan utama pada bursa transfer musim panas 2025. Bek Manchester City asal Swiss tersebut resmi menolak pinangan AC Milan dan lebih memilih bergabung ke Inter Milan. Keputusan ini bukan hanya sekadar pilihan klub, melainkan juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor strategis yang sangat penting bagi kariernya. Salah satu faktor utama yang paling menonjol adalah keinginan kuat Akanji untuk tetap bermain di ajang Liga Champions, kompetisi elit Eropa yang menjadi impian bagi setiap pemain profesional.
Sejak awal, AC Milan sebenarnya telah lebih dulu menunjukkan minat terhadap jasa Akanji. Manchester City pun tidak keberatan melepas sang bek ke Rossoneri. Namun, absennya Milan dari Liga Champions musim ini membuat daya tarik mereka menurun drastis di mata pemain berusia 30 tahun tersebut. Di sisi lain, Inter Milan datang dengan tawaran yang lebih menggoda. Selain memberikan jaminan tampil di Liga Champions, mereka juga menjanjikan peran sentral di lini pertahanan setelah kehilangan Benjamin Pavard yang hengkang ke Marseille. Situasi ini membuat Inter tampil lebih meyakinkan di hadapan Akanji.
Dengan keputusan ini, Inter Milan mendapatkan tambahan kekuatan di lini belakang, sementara AC Milan harus puas melihat target incarannya memilih bergabung dengan rival sekota. Keputusan Akanji pun sekaligus menegaskan betapa pentingnya Liga Champions dalam menentukan arah karier seorang pemain top.
Liga Champions Jadi Penentu Utama
Faktor paling besar yang membuat Akanji menolak AC Milan adalah absennya klub tersebut dari Liga Champions musim ini. Sky Sport Italia melaporkan bahwa sang pemain memang menempatkan kompetisi Eropa sebagai prioritas utama. Bagi seorang bek yang sudah merasakan atmosfer pertandingan bergengsi bersama Manchester City, tampil di ajang tersebut adalah syarat mutlak untuk melanjutkan karier di level tertinggi.
Inter Milan mampu memberikan kepastian tersebut. Mereka tidak hanya bermain di Liga Champions, tetapi juga menempatkan Akanji sebagai bagian penting dari rencana besar musim 2025/2026. Kehilangan Pavard membuat Nerazzurri membutuhkan sosok tangguh yang bisa langsung mengisi kekosongan, dan Akanji dianggap sebagai jawaban tepat.
Stabilitas Inter di Serie A juga menjadi daya tarik tambahan. Klub asuhan Cristian Chivu tersebut sedang berada dalam kondisi solid, baik secara finansial maupun performa, sehingga memberi keyakinan lebih bagi sang pemain untuk menerima tawaran.
Detail Kesepakatan Transfer
Menurut laporan dari jurnalis kenamaan Fabrizio Romano, Inter Milan berhasil mengamankan Manuel Akanji dengan status pinjaman. Biaya pinjaman tersebut mencapai sekitar €2 juta, atau setara Rp34 miliar. Dalam kesepakatan ini, sebagian gaji pemain juga tetap ditanggung oleh Inter, sehingga memberikan keuntungan finansial bagi kedua belah pihak.
Tidak berhenti di situ, Inter menambahkan opsi pembelian permanen senilai €15 juta atau sekitar Rp255 miliar. Opsi ini bahkan bisa berubah menjadi kewajiban jika beberapa syarat terpenuhi. Syarat tersebut antara lain Inter harus menjuarai Serie A musim ini, serta Akanji tampil di minimal 50 persen pertandingan resmi.
Jika semua ketentuan tersebut terjadi, maka total biaya transfer bisa menyentuh €17 juta, atau kurang lebih Rp289 miliar. Angka tersebut dinilai wajar, mengingat pengalaman dan kualitas seorang bek internasional yang sudah terbukti di panggung besar bersama klub maupun timnas Swiss.
Inter Menang, Milan Kalah Bersaing
Kegagalan AC Milan mendatangkan Akanji tentu terasa menyakitkan. Mereka sebenarnya membutuhkan tambahan bek berpengalaman untuk memperkuat lini belakang. Namun, tawaran yang diajukan kalah menarik dibanding Inter. Penolakan sang pemain juga menunjukkan bahwa tanpa tiket Liga Champions, Milan kesulitan bersaing dalam menarik minat pemain top.
Sebaliknya, Inter Milan justru keluar sebagai pemenang besar dalam saga transfer ini. Mereka berhasil mendatangkan bek berkualitas yang siap menambah kekuatan lini pertahanan. Akanji pun diproyeksikan langsung berperan penting dalam berbagai ajang, mulai dari Serie A hingga Liga Champions.
Keputusan ini sekaligus memperlihatkan strategi transfer Inter yang lebih cepat dan tepat sasaran. Saat Milan masih mencari alternatif baru, Inter sudah terlebih dahulu memastikan tambahan tenaga untuk menjalani musim yang padat dan penuh tantangan.