Alasan Jatuhnya Persis Solo tak lepas dari rentetan hasil buruk di BRI Liga 1 2022/2023, sudah empat pekan memasuki musim. Dijuluki Rascal Sampignava, tim ini selalu kalah dalam empat pertandingan pertama mereka. Dewa United, Persija Jakarta, Persikabo 1073, dan yang terbaru Persita Tangerang yang menjatuhkan Persis Solo. Puncaknya adalah WIB pada Minggu (14/8/2022) malam saat tim kebanggaan Tim Wong Solo dipermalukan 1-2 oleh Persita di depan pendukungnya sendiri.
Kekalahan itu membuat Persis Solo semakin terpuruk ke dasar klasemen dengan 0 poin. Tim besutan Jackson Tiago menjadi satu-satunya tim yang tanpa gol di Liga 1 BRI 2022/2023. Situasi itu membuat marah para pendukungnya. Berbagai anggota kelompok pendukung Persis Solo menunjukkan dan menuntut pengunduran diri pelatih Jackson Thiago. Karena Persis Solo adalah juara liga 2 tahun lalu dan milik klub Sudan.
Tentu saja citra Kaesang Pangarep sebagai ofisial klub bersama Aga Thohir dan Kevin Nugroho membuat Persis Solo menjadi klub yang dimiliki oleh orang-orang biasa. Buktinya memang itu joran dalam hal mendatangkan pemain. Deretan sponsor juga menghiasi klub yang berdiri sejak 1923 itu. Lantas apa yang membuat awal musim Persis Solo buruk? Yuk simak ulasan nya berikut ini.
Alasan Jatuhnya Persis Solo karena Perubahan komposisi tim
Persis Solo meraih gelar juara Liga 2 tahun lalu sekaligus otomatis mendapatkan tiket promosi dari kasta tertinggi. Performa Persis Solo di Liga 2 sangat menjanjikan, dan dia sedang dalam perjalanan menuju tangga juara. Keberhasilan Persis Solo di kompetisi lapis kedua tidak terlepas dari susunan pemain yang dalam dan nama-nama besar. Persis Solo memiliki roster yang sangat subur dengan banyak pemain bertabur bintang.
Manajemen Persis Solo telah dirombak, mendatangkan pemain baru sebelum bertarung melawan kasta tertinggi. Nama-nama pemain seperti Andri Igbo, Sutanto Tan, Taufik Fibrianto, Samsur Arif dan lainnya didatangkan. Namun, mereka perlu beradaptasi dengan permainan Persis Solo yang diciptakan Jackson Thiago. Di sisi lain, jumlah pemain di tim. Seperti di Liga 2 musim lalu, sering terjadi rotasi pemain. Hal ini bisa membuat tim tampil tidak konsisten.
Parahnya, Persis Solo langsung merombak pemain andalan asing itu saat melakoni dua laga beruntun di Liga 1 BRI. Aaron Evans dan Gerard Artigas menjadi korban ditendang keluar, sedangkan Persis Solo mendatangkan Ryo Matsumura dan Fernando Rodriguez yang langsung diuji saat Persis Solo kalah dari Persita kemarin.
Tidak Ada Striker Mematikan
Persis Solo tampil sedikit berbeda saat promosi ke BRI Liga 1 dibandingkan saat masih berlaga di Liga 2. Salah satunya karena kekuatan lini depan mereka. Ia memiliki nama Beto Goncalves saat bertarung di Liga 2, dan kehadirannya tak terbantahkan saat menjadi andalan Persis Solo. Mereka sangat tajam dan Beto adalah pencetak gol terbanyak sepanjang pertandingan. Kemudian keadaan berubah ketika Persis Solo naik ke kasta teratas dan Beto harus kembali ke Madura United karena sebelumnya dia adalah pemain pinjaman untuk Persis Solo.
Terakhir, Persis Solo mendatangkan bantuan asing Gerard Artigas dan striker senior Samsur Arif. Padahal, tidak ada masalah dengan kemampuan kedua pemain tersebut. Samsul Arif masih gacor di Persebaya musim lalu, meski usianya juga tidak muda. Artigas juga memiliki pengalaman di negaranya dan klub-klub Eropa lainnya. Kedua pemain tersebut juga mencetak gol di awal musim. Karakter lain dari Irfan Bachdim sebenarnya bisa diandalkan.
Namun Persis Solo sepertinya tidak bisa lepas dari bayang-bayang produktivitas gol Beto Goncalves. Hingga pekan keempat BRI Liga 1, Persis Solo baru mencetak empat gol yang dicetak oleh Gerard Artigas, Gavin Kwan, Samsul Arif dan Alexis Messidoro. Striker senior lainnya untuk Persis Solo adalah Ferdinand Sinaga yang masih belum menemukan ketajamannya lagi.
Permainan individu dan pertahanan rapuh
Empat laga awal BRI Liga 1 selalu kalah di musim ini. Dewa United, Persija Jakarta, Persikabo dan, sampai saat ini, Persita Tangerang, memiliki Persis Solo sekarang terjebak di bagian bawah pak. Namun yang paling menonjol adalah kehadiran beberapa pemain yang secara teratur menampilkan permainan individu. Salah satu contohnya adalah gelandang Argentina Alexis Messidoro. Mantan Boca Juniors memiliki keterampilan dribbling yang sangat bagus.
Namun dalam beberapa kesempatan ia gagal mengonversi peluang mencetak gol karena dipaksa bermain sendiri. Di sisi lain, pertahanan Persis Solo paling rentan. Tepatnya, empat pertandingan berturut-turut selalu kebobolan. Dewa United 3 gol, Persija 2 gol, Persikabo 2 gol, Persita 2 gol.
Alasan Jatuhnya Persis Solo karena Tidak belajar dari pramusim
Persis Solo sebenarnya bisa memanfaatkan peluang pramusim jelang peluncuran BRI Liga 1 2022/2023. Serangkaian cobaan sudah ada seperti menang 2-1 atas Persebaya di Surabaya atau imbang 2-2 dengan Bali United di Solo. Kemudian pemanasan Piala Presiden 2022 akan dilanjutkan, dan Persis Solo diuntungkan menjadi salah satu tuan rumah. Namun yang terjadi, mereka menjadi dasar klasemen Grup A, empat laga tanpa kemenangan.
Hanya mempermalukan PSIS Semarang dan Persita. Kemudian hanya ada hasil imbang dengan PSS Sleman dan Dewa United. Hasilnya harus menjadi cambuk yang lebih baik untuk Persis Solo. Di Piala Presiden 2022, Persis Solo kerap kehilangan penguasaan bola, kurang determinasi, dan kewalahan saat lawan menekan tinggi.
Di manakah lokasi Jackson Thiago?
Citra Jackson Thiago sebagai pelatih kepala Persis Solo saat ini tengah mendapat perhatian yang sangat kuat di kalangan masyarakat Kota Bangawan. Ia dinilai gagal menempatkan Persis Solo melawan kontestan lainnya. Suporter setia Persis Solo geram dengan keputusan manajemen klub untuk menjaga citra pelatih asal Brasil itu. Sekarang, gelombang demonstrasi, terutama di media sosial, menyerukan pengunduran dirinya segera.
Banyak pendukung Persis Solo berharap Jacksen Tiago tidak bergabung dengan pasukan Sambernyawa seperti Persipura Jayapura. Ya, sebelum menangani Persis Solo musim lalu, Jackson mengundurkan diri dari Persipura karena nilai jelek. Dia mengakhiri kemitraannya dengan Persipura setelah 12 pertandingan buruk Mutiara Hitam di BRI Liga 1 2021. Bersama Jackson, Persipura hanya meraih 1 kali menang, 2 kali seri dan 9 kali kalah.
Suporter Persis Solo menuduh Jackson Thiago sebagai pelatih yang kurang taktik yang dianggap lawan ketinggalan zaman dan mudah dibaca. Mode permainan yang mengandalkan bola panjang dianggap tidak efektif. (*)