Wednesday, April 2, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga ItaliaAC Milan Jadi Pusat Perhatian Usai Menelan Kekalahan atas Napoli di Serie...

AC Milan Jadi Pusat Perhatian Usai Menelan Kekalahan atas Napoli di Serie A

AC Milan kembali menelan kekalahan yang menyakitkan di Serie A musim 2024/2025. Bertandang ke markas Napoli pada pekan ke-30, Senin, 31 Maret 2025, Rossoneri harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor tipis 1-2. Kekalahan ini menambah daftar hasil negatif Milan yang masih berjuang menemukan konsistensi di bawah kepemimpinan Sergio Conceicao.

Dua gol cepat Napoli yang dicetak oleh Matteo Politano dan Romelu Lukaku di babak pertama menjadi pukulan berat bagi Milan. Meski Luka Jovic sempat memperkecil ketertinggalan di menit-menit akhir, itu tidak cukup untuk menyelamatkan tim dari hasil buruk. Hasil ini semakin mempertegas lemahnya pertahanan Milan yang terus menjadi sorotan utama sepanjang musim.

- Advertisement -
asia9QQ

Media ternama Italia, La Gazzetta dello Sport, bahkan menyebut kondisi Milan saat ini seperti “kapal yang bocor di semua sisi.” Koordinasi lini belakang yang buruk, strategi yang tidak efektif, serta lemahnya mentalitas dalam pertandingan menjadi faktor utama penurunan performa tim. Meski menunjukkan perlawanan di babak kedua, Milan tetap gagal menghindari kekalahan dan kini semakin jauh dari target empat besar.

Pertahanan Rapuh, Ambisi Eropa di Ujung Tanduk

Kekalahan dari Napoli bukan kali pertama Milan tertinggal dua gol di babak pertama. Di bawah arahan Conceicao, tim ini kerap kesulitan menjaga fokus sejak awal laga. Statistik menunjukkan bahwa Milan telah kebobolan dalam tujuh laga berturut-turut di semua kompetisi, termasuk dalam duel Liga Champions melawan Feyenoord yang berakhir dengan eliminasi.

Saat ini, posisi Milan di klasemen semakin terancam. Harapan untuk finis di zona Liga Champions mulai memudar setelah selisih poin dengan peringkat keempat melebar menjadi sembilan poin. Satu-satunya harapan Milan untuk tampil di kompetisi Eropa musim depan kini bergantung pada Coppa Italia. Namun, ujian berat menanti di semifinal, di mana mereka harus menghadapi rival sekota, Inter Milan.

Absennya bek-bek andalan akibat cedera dan rotasi yang tidak efektif membuat lini pertahanan Milan semakin rentan. Kesalahan individu sering terjadi, baik dari Theo Hernandez maupun Strahinja Pavlovic. Sementara itu, Fikayo Tomori, yang sempat menjadi andalan, justru lebih sering menghuni bangku cadangan sejak Februari. Jika tren ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin Milan harus puas finis di luar zona Eropa.

Start Buruk, Mentalitas Tim Dipertanyakan

Buruknya start pertandingan menjadi masalah klasik yang terus menghantui Milan sepanjang musim ini. Dalam 20 menit pertama melawan Napoli, Milan sudah tertinggal dua gol, sebuah tren negatif yang sudah terjadi sebanyak 12 kali di bawah kepemimpinan Conceicao.

Sebagai tim yang menargetkan papan atas, Milan seharusnya tidak boleh terlalu sering berada dalam posisi tertinggal. Kondisi ini membuat pemain seperti Mike Maignan, Rafael Leao, dan Olivier Giroud frustrasi karena harus terus mengejar ketertinggalan. Kelemahan ini juga menunjukkan bahwa ada masalah dalam pendekatan taktik yang diterapkan oleh Conceicao.

Jika Milan gagal memperbaiki performa di laga-laga berikutnya, mereka berisiko kehilangan tidak hanya tempat di kompetisi Eropa, tetapi juga daya tarik bagi pemain bintang yang mungkin mempertimbangkan hengkang di akhir musim. Liga Champions kini terasa seperti mimpi yang semakin jauh, dan Milan harus mencari cara untuk setidaknya mengamankan tempat di Liga Europa.

Catatan Buruk Kontra Tim Papan Atas, Asa Coppa Italia Menipis

Rekor Milan melawan tim-tim papan atas Serie A musim ini juga sangat mengkhawatirkan. Dari 12 pertandingan melawan tim yang berada di atas mereka di klasemen, Milan hanya mampu meraih satu kemenangan dan lima hasil imbang. Sisanya berakhir dengan kekalahan.

Dari total 36 poin yang tersedia dari laga-laga tersebut, Milan hanya mampu mengumpulkan tujuh poin. Lebih buruk lagi, dari 12 pertandingan tersebut, hanya sekali Milan mampu mencatatkan clean sheet, yaitu saat bermain imbang 0-0 melawan Juventus. Statistik ini menjadi bukti betapa lemahnya performa tim dalam menghadapi lawan-lawan kuat.

Jika Milan ingin memenangkan Coppa Italia dan mengamankan tiket ke kompetisi Eropa, mereka harus segera melakukan evaluasi menyeluruh. Pertahanan yang solid, pendekatan taktik yang lebih disiplin, serta mentalitas yang lebih kuat harus segera dibangun. Jika tidak, musim ini bisa menjadi salah satu yang paling mengecewakan dalam sejarah klub.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments