Malut United kembali menegaskan statusnya sebagai kekuatan baru di BRI Super League 2025/2026 saat bermain di Stadion Gelora Kie Raha. Laskar Kie Raha sukses meraih kemenangan dramatis dengan skor 3-2 atas Borneo FC pada laga tunda pekan ke-8. Duel ini berlangsung sengit, penuh momentum, dan ditentukan di detik-detik terakhir pertandingan.
Kemenangan tersebut terasa sangat krusial bagi Malut United. Selain memperpanjang tren positif, tambahan tiga poin membuat mereka naik ke peringkat ketiga klasemen sementara dengan koleksi 31 poin. Sebaliknya, Borneo FC harus rela kehilangan posisi puncak dan kini tertahan di peringkat kedua dengan 34 poin.
Pertandingan ini juga menjadi bukti kuat mentalitas Malut United. Dua kali tertinggal, mereka mampu bangkit dan membalikkan keadaan lewat permainan agresif serta dukungan penuh publik Kie Raha.
Babak Pertama: Gol Cepat dan Respons Cepat
Sejak menit awal, kedua tim langsung menampilkan tempo tinggi. Tidak ada fase saling menunggu karena Malut United dan Borneo FC sama-sama mengincar kemenangan demi menjaga posisi di papan atas.
Borneo FC membuka keunggulan sangat cepat. Baru tiga menit laga berjalan, umpan matang Mariano Peralta berhasil dimaksimalkan Juan Villa. Sang gelandang melepaskan penyelesaian klinis yang tak mampu dibendung Alan Bernardon. Skor 0-1 membuat tim tamu tampil semakin percaya diri.
Namun, keunggulan tersebut tidak membuat Malut United kehilangan arah. Justru sebaliknya, mereka meningkatkan intensitas serangan dengan memaksimalkan kedua sisi sayap melalui Yakob Sayuri dan Yance Sayuri. Tekanan beruntun akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-26.
David da Silva menunjukkan kelasnya sebagai penyerang berpengalaman. Menerima umpan dari sisi kanan, ia mengontrol bola dengan tenang di kotak penalti sebelum melepaskan tembakan mendatar yang menggetarkan jala gawang Borneo FC. Skor berubah menjadi 1-1 dan membangkitkan atmosfer stadion.
Setelah gol penyeimbang, pertandingan berjalan semakin terbuka. Kedua tim saling bertukar serangan, tetapi hingga jeda turun minum tidak ada gol tambahan. Skor imbang 1-1 mencerminkan ketatnya persaingan di babak pertama.
Babak Kedua: Adu Mental dan Ketahanan Fisik
Memasuki babak kedua, intensitas pertandingan tidak menurun. Borneo FC tampil lebih efektif dan kembali unggul pada menit ke-55. Douglas Coutinho lolos dari kawalan bek Malut United setelah menerima umpan terobosan matang, lalu menaklukkan Alan Bernardon dengan penyelesaian dingin. Skor 1-2 membuat tekanan berbalik ke kubu tuan rumah.
Dalam situasi tersebut, mental Malut United benar-benar diuji. Hendri Susilo merespons dengan melakukan perubahan taktik dan memasukkan Taufik Rustam untuk menambah daya gedor. Keputusan ini terbukti sangat tepat.
Malut United terus menekan pertahanan Borneo FC. Nadeo Argawinata dipaksa bekerja keras untuk mengamankan gawangnya dari gelombang serangan tuan rumah. Upaya tersebut akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-69.
Taufik Rustam mencetak gol penyeimbang setelah memanfaatkan kemelut di kotak penalti. Gol ini membuat skor kembali imbang 2-2 dan mengubah momentum pertandingan sepenuhnya ke pihak Malut United.
Menit Akhir yang Menentukan
Setelah skor imbang, Malut United tampil semakin percaya diri. Mereka tidak puas dengan satu poin dan terus menekan hingga menit-menit akhir. Borneo FC terlihat mulai kehilangan konsentrasi dan stamina, terutama di lini belakang.
Drama puncak terjadi di masa injury time. Gustavo Franca, yang tampil solid sepanjang laga, muncul sebagai pahlawan. Berawal dari situasi bola mati, Gustavo Franca berhasil memanfaatkan kelengahan pertahanan Borneo FC dan mencetak gol penentu kemenangan. Skor berubah menjadi 3-2 dan membuat Stadion Gelora Kie Raha bergemuruh.
Gol tersebut sekaligus mengakhiri perlawanan Borneo FC. Peluit panjang wasit memastikan kemenangan dramatis Malut United dalam salah satu laga terbaik musim ini.
Evaluasi dan Dampak Klasemen
Kemenangan ini mempertegas karakter Malut United sebagai tim dengan mental baja. Kemampuan bangkit dari ketertinggalan menunjukkan kedewasaan taktik dan psikologis yang jarang dimiliki tim promosi. Selain itu, konsistensi performa mereka membuat persaingan papan atas BRI Super League semakin panas.
Di sisi lain, Borneo FC harus segera melakukan evaluasi. Meski tampil efektif dalam menyerang, kegagalan menjaga konsentrasi di menit akhir kembali menjadi masalah. Kehilangan poin di laga krusial seperti ini bisa berdampak besar dalam perburuan gelar.
Susunan Pemain
Malut United (4-4-2):
Alan Bernardon; Igor Inocencio, Gustavo Franca, Nilson Junior, Abduh Lestaluhu; Yakob Sayuri, Wbeymar Angulo, Tri Setiawan, Yance Sayuri; David da Silva, Ciro Alves.
Pelatih: Hendri Susilo.
Borneo FC (4-3-3):
Nadeo Argawinata; Fajar Fathurrahman, Christophe Nduwarugira, Komang Teguh, Caxambu; Dwiki Hardiansyah, Kei Hirose, Juan Villa; Douglas Coutinho, Joel Vinicius, Mariano Peralta.
Pelatih: Fabio Lefundes.
Kemenangan ini membuat Malut United semakin diperhitungkan sebagai kandidat kuat penantang gelar musim ini.






