Produktivitas gol menjadi indikator penting dalam ketatnya persaingan BRI Super League 2025/2026. Hingga menjelang pekan ke-14, sejumlah klub tampil menonjol dalam urusan mencetak gol. Oleh karena itu, statistik ketajaman tim menjadi sorotan utama jelang fase krusial kompetisi. Selain itu, tingginya rata-rata gol per laga menegaskan bahwa liga musim ini berjalan kompetitif.
Gambaran Umum Produktivitas Liga
BRI Super League 2025/2026 telah menyajikan persaingan yang intens sejak awal musim. Hingga pekan ke-13, total 115 pertandingan telah dimainkan. Dari jumlah tersebut, tercipta 301 gol di seluruh laga.
Rataan gol mencapai 2,62 per pertandingan. Angka ini menunjukkan pertandingan berlangsung terbuka dan agresif. Karena itu, peran lini serang menjadi faktor pembeda bagi banyak klub.
Meski Borneo FC masih memimpin klasemen sementara, mereka bukan tim paling tajam. Fakta ini menegaskan bahwa posisi klasemen tidak selalu sejalan dengan produktivitas gol. Oleh karena itu, daftar klub tertajam menghadirkan dinamika tersendiri.
Malut United: Efektivitas Laskar Kie Raha
Malut United menempati posisi keempat sebagai tim paling tajam hingga pekan ke-14. Klub berjuluk Laskar Kie Raha tersebut telah mencetak 22 gol dari 13 laga. Catatan ini menunjukkan efektivitas lini depan mereka.
Kontribusi terbesar datang dari Ciro Alves yang telah mencetak lima gol. Selain itu, David da Silva dan Tyronne del Pino masing-masing menyumbang empat gol. Distribusi gol yang merata menjadi kekuatan utama Malut United.
Secara klasemen, Malut United berada di peringkat keempat dengan 25 poin. Raihan tersebut berasal dari tujuh kemenangan, empat hasil imbang, dan dua kekalahan. Oleh karena itu, ketajaman lini depan membantu menjaga konsistensi tim.
Persib Bandung: Kolektivitas Serangan Maung Bandung
Persib Bandung berada di urutan ketiga dengan jumlah gol yang sama, yakni 22 gol. Maung Bandung mencatat angka tersebut dari 13 pertandingan yang telah dijalani. Produktivitas ini menopang posisi mereka di papan atas.
Uilliam Barros menjadi ujung tombak utama Persib. Penyerang asal Brasil itu telah mencetak tujuh gol. Selain itu, pergerakannya membuka ruang bagi pemain lain.
Kontribusi tambahan datang dari Andrew Jung, Luciano Guaycochea, dan Federico Barba. Ketiganya masing-masing mencetak tiga gol. Oleh karena itu, Persib tidak bergantung pada satu sumber gol.
Kolektivitas serangan menjadi ciri khas Persib musim ini. Pola ini membuat lawan sulit mematikan satu pemain saja. Hasilnya, Maung Bandung tetap konsisten dalam perburuan papan atas.
Borneo FC: Tajam Meski Bukan Pemuncak Produktivitas
Borneo FC Samarinda berada di posisi kedua dalam daftar tim paling tajam. Pesut Etam telah mencetak 25 gol dari 13 laga. Catatan ini tetap impresif meski belum menjadi yang tertinggi.
Mariano Peralta tampil sebagai mesin gol utama. Ia telah mencetak sembilan gol hingga pekan ke-13. Ketajamannya memberi dampak besar pada performa tim.
Selain Peralta, Joel VinÃcius menyumbang lima gol. Douglas Coutinho juga berkontribusi dengan empat gol. Oleh karena itu, lini depan Borneo FC terlihat seimbang.
Produktivitas ini beriringan dengan posisi mereka di klasemen. Borneo FC masih memimpin dengan 33 poin. Meski bukan yang tertajam, efektivitas mereka tetap tinggi.
Persija Jakarta: Paling Tajam dan Paling Produktif
Persija Jakarta menjadi tim paling tajam hingga pekan ke-14. Macan Kemayoran telah mencetak 27 gol dari 13 pertandingan. Catatan ini menempatkan mereka di puncak produktivitas liga.
Maxwell menjadi sosok paling menonjol di lini depan Persija. Penyerang asal Brasil tersebut telah mencetak 10 gol. Ketajamannya konsisten sejak awal musim.
Selain Maxwell, Allano Lima menyumbang lima gol. Eksel Runtukahu juga berkontribusi dengan empat gol. Distribusi ini membuat Persija memiliki banyak opsi menyerang.
Pendekatan ofensif Mauricio Souza terbukti efektif. Persija mampu menekan lawan sejak awal laga. Oleh karena itu, mereka kerap menciptakan peluang dalam jumlah besar.
Ketajaman sebagai Modal Persaingan
Empat klub ini menunjukkan bahwa produktivitas gol sangat menentukan arah kompetisi. Ketajaman lini depan membantu tim mengamankan poin penting. Selain itu, gol yang konsisten meningkatkan kepercayaan diri pemain.
Setiap klub memiliki karakter serangan berbeda. Ada yang mengandalkan satu penyerang utama, ada pula yang menonjolkan kolektivitas. Namun, tujuan akhirnya tetap sama, yaitu mencetak gol.
Dengan musim yang masih panjang, persaingan tim paling tajam diprediksi terus berubah. Oleh karena itu, konsistensi menjadi kunci utama. Klub yang mampu menjaga produktivitas berpeluang besar bersaing hingga akhir musim.






