Monday, November 24, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga ItaliaAnalisis Pemain Terbaik Terburuk Derby Milan: Pulisic Bersinar, Sommer Tertekan

Analisis Pemain Terbaik Terburuk Derby Milan: Pulisic Bersinar, Sommer Tertekan

Pemain terbaik terburuk derby Milan menjadi topik hangat setelah AC Milan menumbangkan Inter Milan 1-0 pada pekan ke-12 Serie A 2025/2026. Pertandingan yang berlangsung di San Siro, Senin (24/11/2025), menghadirkan duel berintensitas tinggi sejak menit pertama. Meskipun Inter mendominasi penguasaan bola, Milan tampil lebih efisien dan berhasil memanfaatkan satu momen penting untuk mengamankan kemenangan.

Efisiensi Milan dan Gol Pulisic yang Mengubah Pertandingan

Inter memulai laga dengan tempo cepat dan agresif. Mereka menguasai 64 persen ball possession dan menciptakan 16 percobaan tembakan. Namun, dominasi tersebut gagal menghasilkan gol. Sebaliknya, Milan tampil lebih klinis. Karena efisiensi ini, delapan tembakan yang mereka lepaskan terasa lebih berbahaya.

- Advertisement -
asia9QQ

Gol tunggal Christian Pulisic menjadi pembeda. Ia menyambar bola muntah hasil tepisan Yann Sommer setelah tembakan kuat Alexis Saelemaekers. Selain itu, penyelesaian Pulisic yang cepat dan tegas langsung mengubah arah pertandingan. Inter terpaksa meningkatkan intensitas, sedangkan Milan mulai fokus menjaga ritme dan menutup ruang.

Tekanan Inter kembali meningkat ketika mereka mendapatkan penalti setelah Strahinja Pavlovic dianggap melanggar Marcus Thuram. Namun, peluang emas itu gagal dimanfaatkan karena Mike Maignan tampil sebagai penyelamat.

Penyelamatan Maignan yang Jadi Penentu

Selain gol Pulisic, aksi Mike Maignan menjadi momen paling penting dalam derby kali ini. Ia membaca arah bola Hakan Calhanoglu dengan sangat tepat. Refleks cepatnya membuat penalti tersebut gagal masuk. Selain momen itu, Maignan juga melakukan beberapa intervensi penting pada babak pertama.

Karena performa stabilnya, Milan mampu mempertahankan keunggulan hingga laga berakhir. Pertahanan mereka semakin solid, dan Inter tidak mampu menciptakan peluang bersih pada sisa pertandingan. Oleh sebab itu, Maignan pantas menyandang predikat pemain terbaik di kubu Rossoneri.

Pemain Terbaik Inter: Acerbi Tampil Solid

Francesco Acerbi menjadi pemain terbaik untuk Inter. Ia bermain agresif, kuat, dan penuh determinasi. Bahkan dalam satu momen, ia menarik rambut Rafael Leao demi menghentikan serangan cepat Milan. Aksinya menunjukkan betapa panasnya atmosfer derby.

Selain itu, Acerbi hampir mencetak gol lewat sundulan dari skema sepak pojok. Sayangnya, bola hanya membentur tiang. Meski Inter kalah, performanya tetap menjadi salah satu sorotan positif. Petar Sucic dan Nicolo Barella juga tampil cukup baik, terutama karena mereka mampu menjaga aliran bola Inter tetap hidup.

Pemain Terburuk Inter: Sommer dan Calhanoglu Jadi Sorotan

Berbeda dengan Acerbi, Yann Sommer menjadi pemain yang paling banyak dikritik. Ia dinilai salah membaca arah tembakan Saelemaekers yang akhirnya berujung pada gol Pulisic. Selain itu, ia beberapa kali terlihat ragu mengambil keputusan, terutama saat menghadapi tekanan dari lini depan Milan.

Calhanoglu juga mengalami malam yang sulit. Eksekusinya dari titik putih gagal membuahkan gol. Karena kegagalan itu, Inter kehilangan momentum besar yang seharusnya bisa mengubah jalannya pertandingan. Kombinasi performa Sommer dan Calhanoglu menjadi salah satu alasan Inter gagal meraih poin.

Pemain Terbaik Milan: Maignan Sang Pahlawan

Di kubu Milan, Maignan tidak perlu diragukan lagi. Selain menggagalkan penalti, ia membuat dua penyelamatan penting pada babak pertama untuk menahan ancaman Thuram dan Barella. Karena itu, perannya sangat menentukan hasil akhir.

Christian Pulisic juga layak mendapat pujian. Golnya bukan sekadar penyelesaian sederhana, tetapi lahir dari insting tinggi dan kemampuan membaca arah bola. Selain gol, Pulisic terus menjadi ancaman sepanjang laga lewat pergerakan cepat dan dribel yang efektif.

Pemain Terburuk Milan: Fofana dan Leao Masih Belum Konsisten

Meski terlibat dalam proses gol, Youssouf Fofana belum tampil konsisten. Ia terlihat beberapa kali kehilangan bola dan salah mengambil keputusan. Walaupun tidak bermain buruk secara keseluruhan, kontribusinya masih jauh dari potensinya.

Rafael Leao juga belum berada dalam kondisi terbaik. Ia terlihat lambat mengambil keputusan pada beberapa situasi penting. Selain itu, beberapa serangannya gagal memberikan ancaman serius bagi pertahanan Inter.

Derby yang Menghadirkan Banyak Pelajaran

Derby della Madonnina selalu menghadirkan cerita menarik. Pertandingan kali ini menunjukkan bahwa efisiensi lebih penting daripada dominasi bola. Milan memanfaatkan dua momen krusial—gol Pulisic dan penyelamatan Maignan—untuk mengamankan tiga poin.

Di sisi lain, Inter membayar mahal beberapa kesalahan individual. Karena itu, analisis pemain terbaik terburuk derby Milan menjadi sangat relevan untuk melihat bagaimana detail kecil dapat menentukan hasil akhir.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments