Timnas Indonesia U-22 sedang bersiap menjalani dua laga uji coba penting melawan Mali U-22. Pertandingan ini akan digelar di Stadion Pakansari, Bogor, pada 15 dan 18 November 2025. Uji coba tersebut menjadi bagian dari program persiapan menuju SEA Games 2025 di Thailand.
Sebelumnya, Garuda Muda sempat menjajal kekuatan India U-22 dalam dua pertemuan di Jakarta. Meski sempat kalah 1-2 di laga pertama, mereka mampu bangkit dan menahan imbang 1-1 pada pertemuan kedua. Karena itu, laga kontra Mali menjadi kesempatan berharga untuk memperbaiki komposisi tim dan meningkatkan chemistry antar pemain.
Selain menjadi ajang evaluasi, duel ini juga bagian dari FIFA Matchday khusus tim U-22. Oleh sebab itu, setiap pemain yang tampil akan memperoleh tambahan jam terbang internasional yang penting bagi perkembangan karier mereka.
Berikut tujuh pemain Timnas Indonesia U-22 dengan jam terbang tertinggi di klub masing-masing.
1. Cahya Supriadi – PSIM Yogyakarta
Penjaga gawang utama Timnas Indonesia U-22 ini menjadi pilihan tak tergantikan di klubnya, PSIM Yogyakarta. Musim ini, Cahya telah tampil dalam 10 laga di BRI Super League 2025/2026, mencatat dua kali clean sheet meski kebobolan 13 gol.
Konsistensinya di bawah mistar menunjukkan kedewasaan dalam bermain. Karena itu, tak mengherankan bila pelatih Indra Sjafri selalu mempercayainya di berbagai ajang internasional. Dengan pengalaman itu, Cahya siap menjadi tembok pertama Garuda Muda menghadapi tekanan lawan.
2. Kadek Arel – Bali United
Selanjutnya ada Kadek Arel, bek tengah muda yang dikenal tangguh dan berani duel. Pemain berusia 20 tahun ini juga merupakan kapten Timnas Indonesia U-22. Di level klub, ia tampil impresif bersama Bali United dengan mencatat 11 pertandingan dari 10 laga, karena sempat masuk sebagai pengganti di awal musim.
Kini, ia selalu bermain penuh dalam lima laga terakhir. Hal itu membuktikan bahwa Kadek bukan hanya pemimpin di lapangan, tetapi juga pemain yang mampu menjaga konsistensi performa. Dengan pengalaman itu, ia diharapkan bisa menjadi tembok kokoh di lini belakang Garuda Muda.
3. Kakang Rudianto – Persib Bandung
Berikutnya adalah Kakang Rudianto, bek serbabisa yang menjadi tumpuan Persib Bandung. Meskipun tim Maung Bandung memiliki banyak pemain bintang, Kakang tetap mendapatkan tempat utama. Ia sudah tampil dalam sembilan pertandingan dari total sembilan laga yang dijalani Persib musim ini.
Performa stabil di kompetisi domestik membuatnya semakin matang. Selain itu, kemampuan bermain di berbagai posisi—baik sebagai bek tengah maupun bek kanan—memberikan fleksibilitas taktik bagi pelatih Indra Sjafri.
4. Arkhan Fikri – Arema FC
Nama Arkhan Fikri tidak bisa dilewatkan. Gelandang muda ini dikenal memiliki visi permainan tajam dan kemampuan distribusi bola yang cerdas. Bersama Arema FC, ia telah tampil dalam delapan pertandingan dan menyumbang dua gol.
Penampilannya di klub menjadi alasan utama ia selalu masuk daftar panggil Timnas. Karena itu, Indra Sjafri sangat mengandalkannya untuk mengatur ritme permainan di lini tengah. Selain itu, Arkhan juga memiliki pengalaman memperkuat tim senior, yang tentu memberi nilai tambah bagi skuad U-22.
5. Zanadin Fariz – Persis Solo
Gelandang enerjik Zanadin Fariz kembali menunjukkan performa stabil bersama Persis Solo. Ia telah mencatat tujuh penampilan dari 11 laga yang dijalani klubnya musim ini, disertai dua assist.
Zanadin termasuk salah satu pemain yang sukses membawa medali emas pada SEA Games 2023. Karena itu, kehadirannya di tim U-22 kali ini diharapkan bisa menularkan semangat juara dan pengalaman di turnamen besar.
6. Ivar Jenner – FC Utrecht U-21
Nama Ivar Jenner menjadi magnet tersendiri bagi publik sepak bola nasional. Gelandang kelahiran Belanda ini tampil reguler bersama Utrecht U-21 di kompetisi Keuken Kampioen Divisie, dengan catatan 12 pertandingan dan satu gol musim ini.
Selain jam terbang tinggi di Eropa, Ivar juga punya pengalaman membela Timnas senior di era Shin Tae-yong. Oleh sebab itu, kehadirannya sangat membantu menjaga keseimbangan antara lini tengah dan pertahanan Garuda Muda.
7. Rafael Struick – Dewa United
Terakhir ada Rafael Struick, penyerang berusia 22 tahun yang kini memperkuat Dewa United. Meski baru mengoleksi tujuh penampilan, Struick memiliki pengalaman internasional lebih banyak dibanding rekan-rekannya.
Ia pernah berkarier di Belanda dan Australia sebelum kembali ke Indonesia. Bahkan, Struick sempat menjadi penyerang utama Timnas senior di berbagai laga internasional. Oleh karena itu, kontribusinya dalam mencetak gol diharapkan menjadi pembeda saat melawan Mali nanti.






