Liverpool akhirnya mampu mengakhiri periode kelam setelah menorehkan kemenangan besar 5-1 atas Eintracht Frankfurt di ajang Liga Champions. Hasil ini tentu melegakan karena sebelumnya, tim asuhan Arne Slot tersebut sempat terpuruk dengan empat kekalahan beruntun. Namun, di balik euforia kemenangan tersebut, legenda Manchester United Roy Keane justru memberikan analisis tajam. Ia menilai bahwa The Reds masih memiliki masalah mendasar yang bisa menghambat ambisi mereka dalam perburuan gelar musim ini.
Performa Liverpool yang Naik-Turun
Sebelum kemenangan melawan Frankfurt, Liverpool memang sedang berada dalam tren negatif. Mereka kalah dari Crystal Palace, Galatasaray, Chelsea, dan Manchester United secara beruntun. Rentetan hasil buruk itu tidak hanya membuat posisi mereka di klasemen Premier League merosot, tetapi juga menurunkan moral pemain secara signifikan.
Selama periode tersebut, The Reds hanya mampu mencetak tiga gol dan kebobolan tujuh kali. Statistik ini menunjukkan betapa rapuhnya pertahanan mereka, terutama dalam mengantisipasi serangan cepat lawan. Karena itu, kemenangan atas Frankfurt menjadi momen kebangkitan yang sangat dibutuhkan.
Dalam laga di Anfield tersebut, Liverpool sempat tertinggal lebih dulu melalui gol Rasmus Kristiansen. Namun, semangat juang tim tidak luntur. Mereka bangkit dengan mencetak lima gol melalui Hugo Ekitike, Virgil van Dijk, Ibrahima Konate, Cody Gakpo, dan Dominik Szoboszlai. Selain meningkatkan kepercayaan diri, hasil ini juga mengembalikan optimisme di antara para pendukung.
Roy Keane: Masalah Utama Bukan di Lini Serang
Meskipun kemenangan besar itu disambut positif, Roy Keane mengingatkan bahwa Liverpool belum sepenuhnya lepas dari masalah. Dalam tayangan The Overlap, ia menyebut bahwa persoalan utama The Reds bukan terletak pada lini serang atau performa Florian Wirtz yang masih inkonsisten, melainkan pada organisasi pertahanan yang kurang solid.
Menurut Keane, Liverpool sebenarnya tidak kekurangan kualitas dalam mencetak gol. Masalah muncul karena lini belakang kerap kehilangan fokus pada momen-momen krusial. “Saya pikir masalah terbesar Liverpool adalah pertahanan. Mereka tetap punya ancaman di depan, tetapi di belakang mereka sering terlalu mudah kebobolan,” ujar Keane dikutip dari Liverpool Echo.
Ia menambahkan bahwa sejak awal musim, pertahanan Liverpool memang belum menunjukkan kestabilan yang diharapkan. Karena itu, setiap kali lawan mampu menekan secara intens, mereka sering kali panik dan kehilangan bentuk permainan.
Selain itu, Keane juga menilai bahwa hilangnya kestabilan di lini belakang membuat performa tim secara keseluruhan menjadi tidak seimbang. “Sekarang mereka tidak hanya kurang efektif mencetak gol, tetapi juga terlalu sering memberi ruang bagi lawan untuk mencetak peluang. Itulah yang harus segera diperbaiki,” lanjutnya.
Perbandingan dengan Arsenal: Belajar dari Keseimbangan
Selain mengkritik Liverpool, Keane juga membandingkan performa mereka dengan Arsenal yang tampil lebih konsisten musim ini. Menurutnya, skuad Mikel Arteta berhasil menemukan keseimbangan antara menyerang dan bertahan. Setiap pemain memiliki peran jelas, baik saat menguasai bola maupun saat kehilangan penguasaan.
“Arsenal menyerang dan bertahan sebagai satu kesatuan, sementara Liverpool belum menunjukkan hal itu,” tegas Keane. Ia menilai bahwa keberhasilan Arsenal bukan hanya hasil dari individu brilian seperti Bukayo Saka atau Declan Rice, tetapi juga dari struktur tim yang disiplin.
Karena itu, Keane menyarankan agar Arne Slot mulai memperbaiki aspek koordinasi antar lini di timnya. Ia menilai, tanpa keseimbangan seperti Arsenal, Liverpool akan kesulitan untuk bersaing dalam jangka panjang. Selain itu, perbaikan komunikasi di lini belakang menjadi hal penting agar kesalahan elementer tidak terus terulang.
Arne Slot Dihadapkan pada Tugas Berat
Bagi Arne Slot, kritik dari Keane seharusnya menjadi bahan refleksi. Meski kemenangan atas Frankfurt menjadi angin segar, ia tetap harus fokus memperkuat pondasi pertahanan tim. Karena dalam sepak bola modern, kemampuan mencetak banyak gol tidak akan berarti jika pertahanan mudah ditembus.
Kemenangan 5-1 tersebut memang memperlihatkan potensi besar yang dimiliki Liverpool. Namun, Slot perlu memastikan agar timnya tidak kembali tampil inkonsisten. Konsistensi itulah yang akan menentukan apakah mereka mampu menutup musim dengan gelar atau hanya menjadi penantang semu.
Selain itu, jadwal padat di Premier League dan Liga Champions juga akan menguji kedalaman skuad. Oleh sebab itu, rotasi pemain dan taktik bertahan yang lebih efisien akan menjadi kunci utama dalam menjaga performa tim di level tertinggi.