Borneo FC kembali menunjukkan dominasinya di BRI Super League 2025/2026 setelah menumbangkan Persik Kediri dengan skor 2-0. Pertandingan yang digelar di Stadion Segiri, Samarinda, Sabtu (18/10/2025) malam, menjadi ajang pembuktian bahwa tim asuhan Fabio Lefundes masih menjadi kekuatan utama di kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia.
Kemenangan ini tidak hanya memperpanjang rekor positif Borneo FC di kandang, tetapi juga mempertegas posisi mereka di puncak klasemen sementara. Sementara itu, Persik Kediri harus puas pulang tanpa poin setelah gagal memanfaatkan peluang yang ada.
Babak Pertama: Tempo Cepat dan Pertahanan Kuat
Sejak menit awal, Persik Kediri mencoba tampil menyerang untuk mencuri gol cepat. Upaya mereka hampir membuahkan hasil ketika Imanol Garcia melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti pada menit ketujuh, tetapi bola masih melebar dari sisi kanan gawang yang dijaga Nadeo Argawinata.
Tidak mau ditekan terlalu lama, Borneo FC mulai keluar dari tekanan. Pada menit ke-19, serangan balik cepat menghasilkan peluang berbahaya melalui tendangan Mariano Peralta. Namun, usaha itu mampu digagalkan oleh bek Persik, Novri Setiawan, yang tampil sigap menghalau bola.
Dua menit berselang, Peralta kembali menciptakan ancaman setelah melepaskan tembakan dari luar kotak penalti. Sayangnya, bola melambung tinggi di atas mistar gawang. Borneo FC terus menekan, dan pada menit ke-31 peluang emas kembali hadir lewat sepakan kaki kiri Peralta yang berhasil ditepis oleh kiper Husna Al Malik.
Walau beberapa kali menciptakan peluang berbahaya, kedua tim gagal mencetak gol hingga peluit tanda akhir babak pertama dibunyikan. Pertahanan solid dari masing-masing kubu membuat skor 0-0 bertahan hingga turun minum.
Babak Kedua: Peralta Jadi Motor Serangan
Memasuki babak kedua, Borneo FC tampil lebih agresif. Mereka langsung menekan pertahanan Persik melalui permainan cepat dan umpan-umpan pendek di lini tengah. Pada menit ke-56, Douglas Coutinho sempat menjebol gawang Persik setelah menerima umpan dari Mariano Peralta, tetapi gol tersebut dianulir wasit karena offside.
Meski sempat kecewa, tim Pesut Etam tidak kehilangan fokus. Lima menit kemudian, Peralta kembali menebar ancaman lewat tendangan bebas yang memaksa Husna Al Malik melakukan penyelamatan gemilang. Tekanan demi tekanan akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-74.
Melalui skema serangan yang terorganisir, Peralta mengirimkan umpan matang kepada Douglas Coutinho. Dengan tenang, Coutinho menaklukkan kiper lawan untuk membawa Borneo FC unggul 1-0. Gol tersebut menjadi pemecah kebuntuan yang ditunggu oleh ribuan pendukung di Stadion Segiri.
Gol Cepat Maicon Pastikan Kemenangan
Tidak butuh waktu lama bagi Borneo FC untuk menggandakan keunggulan. Empat menit setelah gol pertama, Maicon berhasil memanfaatkan umpan tarik dari Peralta dan menuntaskannya dengan sepakan akurat ke pojok gawang. Skor berubah menjadi 2-0 untuk keunggulan tim tuan rumah.
Persik Kediri berusaha keras mengejar ketertinggalan, tetapi lini pertahanan Borneo yang dikawal oleh Komang Teguh dan Mohammad Baker tampil disiplin. Setiap serangan yang dibangun oleh Williams Lugo dan Jose Enrique selalu berhasil dipatahkan sebelum menembus kotak penalti.
Di sisi lain, penampilan Nadeo Argawinata di bawah mistar juga patut diapresiasi. Ia tampil tenang dan mampu membaca arah bola dengan baik, memastikan tidak ada peluang berbahaya yang benar-benar mengancam gawangnya. Hingga peluit panjang dibunyikan, skor 2-0 tidak berubah, dan Borneo FC resmi mengantongi tiga poin penuh.
Statistik dan Penampilan Pemain
Selain mencetak dua gol, Borneo FC mendominasi jalannya pertandingan dengan penguasaan bola mencapai lebih dari 60 persen. Jumlah tembakan mereka juga jauh lebih banyak dibanding Persik, menandakan efektivitas dalam menyerang.
Mariano Peralta menjadi sosok paling berpengaruh dalam laga ini. Selain menciptakan dua assist, ia juga terus menjadi penggerak utama di lini tengah berkat kemampuan olah bolanya yang ciamik. Sementara itu, Douglas Coutinho dan Maicon menunjukkan ketajaman mereka sebagai eksekutor di lini depan.
Persik Kediri, di sisi lain, masih kesulitan mengonversi peluang menjadi gol. Meski beberapa kali mencoba menyerang melalui kombinasi Imanol Garcia dan Bayu Otto, pertahanan kuat Borneo membuat mereka tidak memiliki banyak ruang untuk menembak ke gawang.