Wednesday, October 15, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaEks Kapten Timnas Indonesia Nilai Patrick Kluivert Harus Mundur Usai Gagal ke...

Eks Kapten Timnas Indonesia Nilai Patrick Kluivert Harus Mundur Usai Gagal ke Piala Dunia 2026

Eks kapten Timnas Indonesia, Agung Setyabudi, menilai Patrick Kluivert seharusnya mundur dari jabatannya sebagai pelatih Timnas Indonesia setelah gagal membawa skuad Garuda ke Piala Dunia 2026. Kritik tersebut muncul usai Indonesia menelan dua kekalahan beruntun di ronde keempat Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Hal inilah yang sekaligus menutup peluang mereka melaju ke putaran final.

Dalam dua laga penting tersebut, Indonesia kalah 2-3 dari Arab Saudi di pertandingan pembuka, dan kembali tumbang 0-1 dari Irak di laga kedua. Gol tunggal Zidane Iqbal pada menit ke-76 menjadi mimpi buruk yang mengakhiri perjalanan Indonesia di kompetisi itu. Kekalahan tersebut menempatkan Timnas Indonesia sebagai juru kunci Grup B, memastikan langkah mereka berhenti di babak keempat.

- Advertisement -
asia9QQ

Kegagalan ini pun memicu perdebatan luas di kalangan publik sepak bola Tanah Air. Banyak pihak yang mendesak agar PSSI segera mengevaluasi kinerja Patrick Kluivert. Beberapa bahkan menilai pelatih asal Belanda itu sebaiknya mengundurkan diri secara terhormat. Hal ini mengingat target utama untuk menembus Piala Dunia 2026 tidak tercapai.


Eks Kapten Garuda: “Konsekuensinya Ya Mundur”

Agung Setyabudi, yang pernah menjadi kapten Timnas Indonesia pada Piala Asia 2004, menilai Kluivert harus bertanggung jawab atas hasil buruk tersebut. Menurutnya, pelatih berusia 49 tahun itu semestinya memahami konsekuensi dari kegagalannya.

“Harusnya kan targetnya lolos ke Piala Dunia, tapi sekarang gagal. Ya konsekuensinya mundur,” ujar Agung Setyabudi, dikutip dari wawancaranya dengan Bola.com pada Senin (13/10/2025).

Namun, Agung juga memahami bahwa keputusan untuk mundur tidak semudah itu, terutama karena menyangkut kontrak dan kompensasi finansial yang harus dibayar PSSI. Ia menilai, evaluasi harus dilakukan secara profesional agar keputusan yang diambil tidak hanya berdasarkan tekanan publik.

“Tidak bisa langsung dipecat begitu saja, karena ada aspek kontrak dan biaya kompensasi. Tapi kalau melihat target yang tidak tercapai, ya memang sudah seharusnya dievaluasi,” tambah mantan pemain PSIS Semarang itu.


Kebutuhan Pelatih Berkelas Dunia untuk Timnas Indonesia

Lebih lanjut, Agung Setyabudi menyebut bahwa Timnas Indonesia membutuhkan pelatih dengan rekam jejak internasional yang kuat jika ingin bersaing di level tertinggi. Dengan banyaknya pemain diaspora yang bermain di klub-klub Eropa, menurutnya dibutuhkan sosok pelatih berpengalaman dari Eropa agar mampu memaksimalkan potensi mereka.

“Kalau saya, ya lebih baik ganti pelatih saja. Karena targetnya sudah jelas gagal. Tapi kalau memang Kluivert dan stafnya dikontrak jangka panjang untuk proyek besar, ya silakan,” tutur Agung.

Ia juga menyebut bahwa PSSI, di bawah kepemimpinan Erick Thohir, memiliki akses luas terhadap jaringan pelatih top dunia. Oleh karena itu, mencari pengganti berkualitas untuk Kluivert bukan hal yang mustahil. “Ketua PSSI kita kan punya koneksi luas di Eropa. Jadi kalau ingin mencari pelatih kelas dunia, itu sangat mungkin dilakukan,” imbuhnya.

Agung menilai, keberadaan nama-nama seperti Alex Pastoor dan Denny Landzaat sebagai asisten pelatih Kluivert sebenarnya menunjukkan kualitas staf kepelatihan yang baik. Namun, jika hasil di lapangan tidak sesuai harapan, evaluasi menyeluruh tetap diperlukan agar Timnas Indonesia bisa berkembang lebih baik di masa depan.


Kluivert Dipertahankan? Agung Tak Menolak Jika Demi Proyek Jangka Panjang

Meski menganggap Kluivert layak mundur, Agung Setyabudi tidak menutup kemungkinan sang pelatih tetap dipertahankan bila PSSI memiliki rencana jangka panjang yang jelas. Menurutnya, kontinuitas program bisa menjadi alasan kuat untuk mempertahankan pelatih. Selama arah pembinaan tim sudah benar dan hasilnya bisa terlihat dalam waktu dekat.

“Kalau memang PSSI punya rencana jangka panjang dan percaya bahwa Kluivert masih bisa membangun fondasi kuat untuk Timnas Indonesia, ya tidak masalah dipertahankan,” jelasnya.

Agung menilai, tantangan utama saat ini bukan hanya mencari pelatih baru, melainkan memastikan sistem pembinaan dan pematangan pemain muda berjalan konsisten. Dengan begitu, regenerasi pemain bisa terus terjaga tanpa harus bergantung pada figur pelatih tertentu.

“Kalau hanya ganti pelatih tapi sistemnya masih sama, hasilnya juga tidak akan jauh berbeda. Jadi yang paling penting adalah perbaikan dari dalam,” tegas Agung.

Publik kini menunggu langkah resmi dari PSSI terkait masa depan Patrick Kluivert. Apakah pelatih asal Belanda itu akan bertahan untuk membangun kembali kekuatan Timnas Indonesia menuju Kualifikasi Piala Dunia 2030. Atau, memilih mundur sebagai bentuk tanggung jawab profesional atas kegagalan sebelumnya.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments