Ranking FIFA Timnas Indonesia kembali mengalami penurunan signifikan usai kekalahan dari Irak dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Laga yang digelar di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, pada Minggu (12/10/2025) dini hari WIB itu menjadi pukulan telak bagi Skuad Garuda, tidak hanya karena hasil 0-1 yang menyingkirkan mereka dari ajang kualifikasi, tetapi juga karena dampaknya terhadap posisi Indonesia di peringkat dunia FIFA.
Menurut data yang dirilis oleh Footy Rankings, Indonesia diperkirakan akan turun tiga peringkat dan kini berada di posisi ke-123 dunia. Posisi tersebut menempatkan Indonesia di bawah rival klasik Asia Tenggara, Malaysia, yang justru tengah menunjukkan peningkatan performa dan meraih hasil positif dalam beberapa laga terakhir. Kekalahan dari Irak menambah daftar hasil negatif setelah sebelumnya Indonesia juga tumbang dari Arab Saudi. Penurunan ini menjadi sinyal bahwa tim asuhan Patrick Kluivert perlu melakukan evaluasi menyeluruh, baik dalam strategi permainan maupun efisiensi serangan. Jika tren buruk ini berlanjut, jarak dengan negara-negara Asia lainnya, termasuk Malaysia, berpotensi semakin melebar.
Kekalahan dari Irak Bikin Garuda Kehilangan Banyak Poin
Pertandingan melawan Irak berjalan ketat sejak menit awal. Indonesia sempat beberapa kali mengancam melalui serangan balik cepat, namun kurangnya efektivitas di lini depan membuat peluang emas terbuang sia-sia. Pada menit ke-79, Zidane Iqbal memecah kebuntuan lewat gol tunggal yang membawa Irak unggul 1-0. Gol itu menjadi pembeda sekaligus memastikan Indonesia gagal meraih poin di laga penting tersebut.
Dari sisi statistik FIFA, kekalahan ini membuat Indonesia kehilangan tambahan 6,53 poin. Sebelumnya, saat tumbang dari Arab Saudi, Garuda juga kehilangan 6,68 poin. Artinya, hanya dalam dua laga kualifikasi, Indonesia sudah kehilangan lebih dari 13 poin. Kini, total poin Indonesia hanya tersisa 1.144,73, turun dari sebelumnya 1.158,94 poin.
Akibatnya, peringkat Indonesia merosot tiga tingkat ke urutan 123 dunia. Penurunan ini sekaligus membuat Indonesia keluar dari daftar 120 besar dunia yang sempat mereka tempati pada September lalu. Situs Football Ranking mencatat, Azerbaijan dan Korea Utara berhasil naik peringkat, menambah tekanan bagi Indonesia yang kini harus bersaing lebih keras untuk kembali memperbaiki posisinya.
Malaysia Menjauh di Klasemen FIFA
Sementara Indonesia harus menghadapi kenyataan pahit, Malaysia justru menunjukkan kebangkitan signifikan. Negeri Jiran itu baru saja mencatat kemenangan telak 3-0 atas Laos dalam laga uji coba internasional. Hasil tersebut membuat Malaysia mendapatkan tambahan 6,77 poin FIFA, sehingga total poin mereka kini mencapai 1.155,00.
Dengan catatan itu, Malaysia naik ke peringkat 119 dunia, unggul sekitar 10 poin dari Indonesia. Situasi ini menjadi alarm serius bagi Garuda, karena rival Asia Tenggara tersebut masih memiliki satu pertandingan sisa melawan Laos pada 14 Oktober mendatang. Jika kembali menang, Malaysia bisa memperlebar jarak hingga 15 poin dari Indonesia.
Kenaikan ini menunjukkan bagaimana konsistensi performa dapat memberikan dampak besar terhadap peringkat FIFA. Malaysia memanfaatkan momentum dengan baik, sedangkan Indonesia justru kehilangan stabilitas permainan sejak awal Oktober.
Dampak Penurunan Peringkat terhadap Timnas Indonesia
Turunnya posisi Indonesia di ranking FIFA tidak hanya berpengaruh pada prestise, tetapi juga berdampak pada peluang mereka dalam undian kompetisi internasional di masa depan. Semakin rendah peringkat Indonesia, semakin besar peluang mereka tergabung di pot undian terbawah pada babak kualifikasi turnamen besar berikutnya.
Selain itu, posisi ini juga memengaruhi penilaian klub dan federasi luar negeri terhadap pemain Indonesia yang berkarier di luar negeri. Semakin baik peringkat nasional, semakin besar pula peluang pemain mendapat perhatian di liga-liga top dunia. Oleh karena itu, menjaga stabilitas ranking menjadi aspek penting dalam strategi jangka panjang PSSI.
Patrick Kluivert sebagai pelatih utama kini mendapat sorotan besar. Publik menuntut perbaikan performa, terutama dalam hal finishing dan keseimbangan antara lini tengah dan belakang. Evaluasi besar kemungkinan akan dilakukan sebelum laga FIFA Matchday November 2025 untuk memastikan Timnas Indonesia tidak terus merosot di peringkat dunia.
Harapan untuk Kebangkitan Garuda
Meski posisi Indonesia di ranking FIFA menurun, peluang untuk bangkit tetap terbuka lebar. Dengan program latihan yang lebih intensif, pembenahan taktik, dan peningkatan chemistry antar pemain, Skuad Garuda masih bisa memperbaiki performa di pertandingan mendatang.
Kuncinya ada pada konsistensi dan kesiapan mental menghadapi lawan-lawan kuat. Dukungan suporter juga menjadi faktor penting yang dapat mengembalikan kepercayaan diri para pemain. Jika Indonesia mampu tampil lebih disiplin dan efektif, bukan mustahil posisi mereka di ranking FIFA akan kembali naik dan bahkan melampaui Malaysia di masa depan.