Pemain yang pernah membela Juventus dan AC Milan menjadi bagian menarik dari sejarah panjang rivalitas dua raksasa Serie A ini. Menjelang pertemuan keduanya di Allianz Stadium, Senin (6/10/2025) dini hari WIB, kisah para pemain yang menyeberang di antara dua klub besar tersebut kembali jadi sorotan.
Pertandingan antara Juventus dan AC Milan memang selalu lebih dari sekadar perebutan tiga poin. Laga ini membawa gengsi, sejarah, dan kisah emosional dari para bintang yang pernah mencicipi atmosfer di Turin maupun San Siro. Beberapa di antaranya bahkan meninggalkan warisan yang tak ternilai dalam perjalanan kedua klub.
Rivalitas klasik ini bukan hanya ditentukan oleh taktik dan strategi, tetapi juga oleh persinggungan karier para pemain hebat yang mewarnainya. Dari maestro lini tengah hingga bomber legendaris, mereka membentuk kisah unik di balik panasnya duel Bianconeri dan Rossoneri.
Berikut sembilan nama besar yang pernah mengenakan dua seragam paling bersejarah di Italia tersebut.
Andrea Pirlo
Nama Andrea Pirlo menjadi simbol transisi yang elegan antara dua era kejayaan. Setelah satu dekade memperkuat AC Milan (2001–2011) dan memenangkan Liga Champions serta Serie A, ia dilepas secara gratis. Juventus dengan cerdas memanfaatkan situasi itu dan menjadikannya poros permainan baru.
Di bawah arahan Antonio Conte, Pirlo memimpin Juventus meraih empat gelar Serie A berturut-turut. Keanggunannya dalam mengatur ritme permainan membuatnya tetap dicintai di dua kota, meski pernah menjadi lawan bebuyutan. Pirlo menjadi bukti bahwa kecerdasan dan kelas sejati mampu menembus batas rivalitas.
Zlatan Ibrahimovic
Sulit membicarakan sepak bola Italia tanpa menyebut nama Zlatan Ibrahimovic. Striker asal Swedia ini pernah menjadi bagian dari Juventus sebelum akhirnya pindah ke Inter dan kemudian bersinar bersama AC Milan.
Di San Siro, Ibra membawa Milan meraih Scudetto dan menutup kariernya dengan penuh wibawa. Seusai pensiun, ia kembali ke klub sebagai bagian dari manajemen, menjaga semangat dan karakter yang ia tanamkan selama bermain. Ibrahimovic adalah simbol keteguhan, ambisi, dan keberanian untuk menghadapi tantangan di mana pun ia berada.
Filippo Inzaghi
Filippo “Pippo” Inzaghi dikenal sebagai penyerang dengan insting predator di kotak penalti. Setelah tampil gemilang di Juventus, ia memutuskan pindah ke Milan pada 2001 — langkah yang mengubah hidupnya.
Bersama Rossoneri, Inzaghi mencetak sejarah dengan dua gelar Liga Champions dan menjadi pahlawan di malam final legendaris melawan Liverpool pada 2007. Ketajamannya membuatnya menjadi legenda di San Siro dan salah satu striker paling dihormati di Italia.
Gonzalo Higuain
Nama Gonzalo Higuain sempat mencuri perhatian publik Italia ketika pindah dari Napoli ke Juventus dengan rekor transfer besar. Namun, perjalanan sang striker asal Argentina di Turin tidak semulus harapan. Pada 2018, ia dipinjamkan ke AC Milan setelah kehilangan tempat utama.
Meski masa baktinya singkat, kehadirannya mempertegas fakta bahwa rivalitas Juventus dan Milan kerap diwarnai transfer besar yang sarat drama. Higuain tetap dikenang sebagai sosok yang pernah menjadi bagian dari dua klub elite Serie A tersebut.
Leonardo Bonucci
Bagi penggemar Juventus, keputusan Leonardo Bonucci bergabung ke Milan pada 2017 menjadi salah satu momen paling mengejutkan. Ia bahkan sempat dipercaya menjadi kapten Rossoneri. Namun, petualangan itu hanya bertahan satu musim sebelum ia kembali ke Turin.
Meski sempat dianggap pengkhianat, Bonucci berhasil menebus kesalahannya dengan kembali tampil solid di lini belakang Juventus. Pengalamannya menjadi bukti bahwa dalam sepak bola, loyalitas dan ambisi kadang sulit berjalan beriringan.
Christian Vieri
Christian Vieri adalah contoh lain dari pemain yang menapaki karier di banyak klub besar Italia. Ia sempat mengenakan seragam Juventus di awal kariernya sebelum mencapai puncak bersama Inter Milan. Namun, kepindahannya ke AC Milan di penghujung karier tetap menjadi salah satu keputusan paling mengejutkan kala itu.
Meski tidak lama membela Rossoneri, transfer tersebut menunjukkan betapa karier Vieri dipenuhi keberanian untuk menantang batas, sekaligus memperkaya kisah rivalitas dua klub besar tersebut.
Roberto Baggio
Sulit untuk tidak menyebut Roberto Baggio saat membahas legenda yang pernah membela dua klub besar ini. Bersinar bersama Juventus di era 1990-an, ia kemudian menyeberang ke AC Milan dan mengantarkan Rossoneri meraih Scudetto.
Baggio dikenal bukan hanya karena prestasinya, tetapi juga karena karismanya yang melampaui fanatisme klub. Dengan gaya bermain anggun dan ikonik, Baggio menjadi sosok yang dicintai semua pendukung sepak bola Italia.
Edgar Davids
Sebelum menjadi bintang Juventus, Edgar Davids lebih dulu mengenakan seragam AC Milan. Namun, performa terbaiknya justru muncul saat membela Bianconeri di akhir 1990-an. Dengan gaya energik dan karakter keras, ia menjadi penggerak utama lini tengah tim asuhan Marcello Lippi.
Davids dikenang sebagai gelandang berjiwa petarung yang memadukan kekuatan fisik dan teknik tinggi — sesuatu yang menjadikannya sosok ikonik di dua kubu rival ini.
Pierre Kalulu
Nama termuda dalam daftar ini adalah Pierre Kalulu. Setelah tampil menjanjikan bersama AC Milan, bek asal Prancis itu memutuskan hijrah ke Juventus pada awal musim 2024/2025.
Kalulu menyebut ajakan langsung dari pelatih Juve, Thiago Motta, sebagai alasan utama kepindahannya. Ia kini menjadi bagian dari proyek regenerasi pertahanan Bianconeri. Kisahnya menunjukkan bahwa rivalitas klasik ini tetap hidup melalui generasi baru pemain.