Rapor AC Milan vs Bologna menjadi sorotan usai laga Serie A yang berlangsung di San Siro pada Senin (15/09/2025). Dalam pertandingan tersebut, Rossoneri berhasil mengamankan tiga poin berkat kemenangan tipis, meski permainan mereka jauh dari kata sempurna. Bologna memberi perlawanan ketat, dan Milan harus mengandalkan pengalaman serta ketenangan para pemain senior untuk keluar dari tekanan.
Luka Modric, gelandang gaek berusia 40 tahun, tampil sebagai pahlawan dengan mencetak gol kemenangan. Penampilannya di lini tengah membuktikan kualitas yang tetap terjaga meski usianya tidak lagi muda. Kontribusinya bukan hanya soal gol, melainkan juga distribusi bola, visi permainan, dan intersepsi penting yang membatasi gerak lawan. Di sisi lain, Christian Pulisic yang masuk sebagai pemain pengganti mampu memberi dampak besar melalui kreativitas dan energinya. Kehadirannya membuat serangan Milan lebih berwarna di babak kedua.
Namun, tidak semua pemain tampil sesuai harapan. Santiago Gimenez justru jadi sorotan negatif setelah menyia-nyiakan dua peluang emas yang seharusnya bisa mengunci kemenangan lebih cepat. Performa penyerang utama asal Meksiko itu membuat Milan harus bekerja keras hingga menit akhir. Dari laga ini, terlihat jelas bahwa AC Milan masih membutuhkan konsistensi, baik dari pemain inti maupun pelapis. Berikut rapor lengkap pemain Rossoneri melawan Bologna.
Rapor Pemain Bertahan dan Kiper
Mike Maignan: Tidak banyak mendapat ancaman karena Bologna jarang menciptakan peluang berbahaya. Namun, satu blunder passing hampir merugikan tim. Nilai: 5,5
Fikayo Tomori: Bermain keras dan efektif di lini belakang. Satu umpan terobosan bisa saja berbuah assist bila dieksekusi lebih baik. Nilai: 6,5
Matteo Gabbia: Menunjukkan ketenangan saat menghadapi bola-bola berbahaya, meski sesekali kalah menjaga garis pertahanan. Nilai: 6
Strahinja Pavlovic: Sering memilih opsi aman dengan operan ke belakang, tetapi juga membantu serangan lewat overlap yang cukup efektif. Nilai: 6,5
Rapor Pemain Tengah
Alexis Saelemaekers: Menjadi kreator gol kemenangan lewat umpan cut-back yang presisi. Kerja kerasnya dalam transisi patut diapresiasi. Nilai: 7,5
Youssouf Fofana: Bermain disiplin dengan bola dan menjaga aliran permainan tetap sederhana. Sempat melakukan pelanggaran tidak perlu, tetapi konsistensinya terjaga. Nilai: 6
Luka Modric: Man of the Match. Menjadi motor utama permainan dengan distribusi, intersepsi, dan gol penentu kemenangan. Performa gemilang di usia 40 tahun. Nilai: 8,5
Pervis Estupinan: Hampir mencetak gol dengan tendangan keras dari luar kotak penalti. Meski belum stabil, kontribusinya tetap terasa. Nilai: 6,5
Rapor Pemain Depan
Adrien Rabiot: Memberi warna dengan agresivitas dan keberanian membawa bola. Sering menang duel udara yang penting untuk Milan. Nilai: 6,5
Ruben Loftus-Cheek: Terlibat dalam proses gol, tetapi secara keseluruhan kurang aktif. Kesulitan saat pressing menjadi catatan. Nilai: 5,5
Santiago Gimenez: Penampilan terburuk. Gagal memanfaatkan dua peluang emas yang seharusnya bisa menutup pertandingan lebih cepat. Nilai: 4,5
Rapor Pemain Pengganti
Koni De Winter: Hampir membuat kesalahan fatal menjelang laga usai. Selain itu, tampil cukup aman. Nilai: 6
Pietro Terracciano: Tidak punya waktu cukup untuk memberi dampak signifikan. Nilai: 5,5
Samuele Ricci: Hampir mencetak gol spektakuler lewat sepakan jarak jauh. Percaya diri saat menguasai bola. Nilai: 6,5
Christian Pulisic: Memberikan dampak nyata dengan kreativitas dan energi. Membuka banyak ruang dan peluang berbahaya setelah masuk. Nilai: 7,5
Christopher Nkunku: Memberi warna baru di lini depan. Hampir mendapat penalti dari kontak dengan pemain Bologna. Walau tak mencetak gol, kontribusinya terasa. Nilai: 7
Milan Masih Butuh Konsistensi untuk Hadapi Masalah
Kemenangan atas Bologna menegaskan bahwa AC Milan masih punya masalah di lini depan, khususnya efektivitas penyelesaian akhir. Modric mungkin menjadi penyelamat kali ini, tetapi ketergantungan pada pemain veteran jelas bukan solusi jangka panjang. Gimenez perlu meningkatkan ketajaman, sementara Pulisic dan Nkunku memberi bukti bahwa kedalaman skuad bisa menjadi senjata penting musim ini.
Meski hasil positif diraih, Stefano Pioli harus segera memperbaiki aspek penyelesaian peluang agar tim tidak terus-menerus bergantung pada momen individu. Laga melawan Bologna jadi pengingat bahwa Milan punya potensi besar, tetapi konsistensi performa seluruh lini akan sangat menentukan perjalanan mereka di Serie A musim ini.