Krisis kiper Manchester United kembali mencuat dan menjadi pembahasan hangat setelah penampilan buruk Andre Onana dan Altay Bayindir dalam beberapa laga penting. Masalah di sektor penjaga gawang semakin terlihat jelas ketika United harus menelan kekalahan tipis 0-1 dari Arsenal di Old Trafford pada pekan perdana Premier League 2025/2026. Pertandingan tersebut seakan membuka kembali luka lama yang tak kunjung diselesaikan klub, yakni lemahnya lini terakhir dalam menjaga gawang.
Kekalahan dari Arsenal tidak hanya menyoroti rapuhnya pertahanan, tetapi juga mempertegas persoalan serius yang sudah lama terjadi. Keputusan manajemen yang lebih fokus mendatangkan pemain lini depan pada musim panas lalu membuat sektor kiper terlupakan. Padahal, krisis ini terus menjadi duri dalam daging bagi perjalanan United dalam beberapa musim terakhir. Altay Bayindir yang dipercaya tampil sejak awal justru kembali menunjukkan performa mengecewakan. Kesalahannya dalam mengantisipasi bola mati dari tendangan sudut Declan Rice membuat Riccardo Calafiori berhasil mencetak gol tunggal. Situasi ini memperlihatkan betapa rapuhnya kepercayaan publik terhadap kualitas penjaga gawang United saat ini.
Bagi Ruben Amorim yang baru saja memulai musim sebagai pelatih, tekanan semakin besar. Manajer asal Portugal tersebut kini dituntut tidak hanya memperbaiki performa tim secara keseluruhan, tetapi juga memastikan lini pertahanan, khususnya posisi kiper, segera mendapatkan solusi nyata. Tanpa perubahan signifikan di sektor ini, transformasi besar-besaran United bisa berakhir sia-sia.
Man United Didesak Cari Kiper Baru
Kegagalan klub mendatangkan penjaga gawang tambahan di bursa transfer musim panas lalu kini menjadi sorotan besar. Obsesi memperkuat lini serang dengan mendatangkan penyerang bintang membuat masalah mendasar di bawah mistar gawang seolah terabaikan. Laga melawan Arsenal menjadi bukti nyata betapa fatalnya keputusan tersebut.
Bayindir kembali melakukan kesalahan krusial yang berujung pada kekalahan tim. Tidak sedikit legenda dan pengamat yang mendesak Amorim beserta manajemen segera bertindak. Jason Wilcox selaku direktur teknis juga ikut terseret dalam tekanan besar. Publik menuntut agar klub mendatangkan kiper utama baru atau setidaknya sosok pelapis yang lebih bisa diandalkan sebelum jendela transfer benar-benar ditutup.
Situasi ini semakin menegaskan bahwa United tak bisa lagi menunda. Posisi kiper sudah menjadi titik lemah yang dieksploitasi lawan di berbagai pertandingan. Tanpa adanya langkah konkret, peluang bersaing di papan atas Premier League bisa semakin menjauh.
Bayindir Kembali Jadi Sorotan Negatif
Penampilan Altay Bayindir saat menghadapi Arsenal menjadi sorotan utama media Inggris. Keputusan Amorim menurunkan kiper asal Turki itu sebenarnya karena kondisi Andre Onana yang belum sepenuhnya fit setelah cedera hamstring. Namun, pilihan ini justru menimbulkan masalah baru.
Bayindir gagal mengantisipasi bola mati dan membuat United harus membayar mahal dengan kekalahan. Yang lebih memprihatinkan, ini bukan kali pertama Bayindir melakukan kesalahan serupa. Dalam ajang Carabao Cup melawan Tottenham, ia kebobolan langsung dari tendangan sudut Son Heung-min. Kekalahan dengan skor 4-3 kala itu menjadi bukti betapa lemahnya fokus sang penjaga gawang dalam situasi penting.
Kritik deras pun mengalir dari berbagai pihak, termasuk dari mantan pemain seperti Rio Ferdinand. Sang legenda menilai bahwa kesalahan Bayindir benar-benar tidak bisa ditoleransi, apalagi dilakukan berulang kali di level setinggi Premier League.
Masalah Lama yang Belum Teratasi
Krisis kiper Manchester United sejatinya bukan hanya soal Bayindir. Andre Onana yang diproyeksikan sebagai kiper utama juga pernah melakukan blunder serupa. Pada musim lalu, ia sempat kecolongan dua gol dari situasi sepak pojok ketika menghadapi Arsenal. Pola kelemahan dalam mengantisipasi bola mati ini seakan menjadi penyakit lama yang belum kunjung disembuhkan oleh staf pelatih.
Masalah ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Klub telah menginvestasikan dana besar untuk mendatangkan pemain depan dan lini tengah, tetapi tanpa kiper yang solid, upaya tersebut bisa berakhir sia-sia. Dalam sepak bola modern, peran penjaga gawang sangat vital, tidak hanya untuk menyelamatkan peluang lawan tetapi juga memberi rasa percaya diri pada lini pertahanan.
Jika krisis ini tidak segera diatasi, Manchester United terancam kesulitan bersaing di kompetisi domestik maupun Eropa. Kelemahan di posisi penjaga gawang dapat menjadi hambatan besar yang membuat ambisi klub kembali kandas seperti musim-musim sebelumnya.