Mantan pemain bintang di Serie A kini menghiasi pinggir lapangan sebagai pelatih, menghadirkan cerita baru dalam kompetisi Italia musim 2025/2026. Fenomena ini semakin menarik karena beberapa di antaranya adalah peraih gelar bergengsi seperti Piala Dunia dan Liga Champions. Kehadiran mereka bukan sekadar simbol transisi karier, tetapi juga membawa aura kompetitif yang berbeda.
Transformasi dari pemain ke pelatih memang tidak selalu mudah. Tekanan, ekspektasi, serta tantangan taktik menjadi bagian yang harus dihadapi. Namun, para mantan pemain hebat ini memiliki bekal berupa pengalaman berkarier di level tertinggi. Karakter, kepemimpinan, serta mental juara mereka kini diuji dalam peran baru.
Serie A sendiri semakin menarik dengan banyaknya nama besar yang kembali, bukan sebagai pemain, melainkan pelatih. Publik Italia menaruh harapan besar pada kiprah mereka untuk menghidupkan persaingan. Bagi beberapa klub, kehadiran sosok legendaris ini juga meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri skuad muda.
Lantas siapa saja deretan mantan pemain hebat yang kini melatih klub Serie A? Berikut tujuh nama yang paling disorot pada musim 2025/2026.
1. Cesc Fabregas – Como
Cesc Fabregas melanjutkan karier kepelatihannya bersama Como sejak 2024. Mantan gelandang kreatif ini sukses membawa klub kecil asal Lombardia itu bertahan di Serie A. Filosofi berbasis penguasaan bola yang ia terapkan terbukti memberi identitas jelas bagi Como.
Sebagai pemain, Fabregas dikenal dengan visi luar biasa bersama Arsenal, Barcelona, dan Chelsea. Ia juga menjadi bagian tim Spanyol yang menjuarai Piala Dunia 2010 serta Euro 2008 dan 2012. Pengalaman emas itu kini ia wariskan pada anak asuhnya.
2. Patrick Vieira – Genoa
Patrick Vieira, legenda Arsenal dan timnas Prancis, kini dipercaya memimpin Genoa. Ia menggantikan Alberto Gilardino pada musim 2024/2025. Karakternya yang keras serta disiplin membuatnya cocok membangun tim penuh semangat juang.
Vieira adalah kapten “The Invincibles” Arsenal yang menjuarai Liga Inggris tanpa kekalahan. Bersama Prancis, ia meraih Piala Dunia 1998 dan Euro 2000. Genoa kini berharap kepemimpinannya dapat mengangkat prestasi klub ke level lebih tinggi.
3. Igor Tudor – Juventus
Juventus kembali mempercayakan kursi pelatih kepada Igor Tudor sejak Maret 2025. Eks bek Kroasia ini punya kedekatan historis dengan klub, setelah hampir satu dekade membela Bianconeri sebagai pemain.
Sebagai pelatih, Tudor pernah membesut Verona dan Marseille dengan cukup sukses. Postur besar dan gaya bermain keras saat aktif bermain kini ia terjemahkan menjadi strategi penuh disiplin di lapangan. Ia juga berpengalaman tampil di dua edisi Piala Dunia bersama Kroasia.
4. Cristian Chivu – Inter Milan
Cristian Chivu resmi ditunjuk melatih Inter Milan pada Juni 2025. Sebelumnya ia membina tim muda Nerazzurri dan sempat menangani Parma. Promosinya ke tim utama Inter menjadi bukti kualitas yang dimilikinya.
Chivu sendiri pernah menjadi bagian tim Inter yang menorehkan treble bersejarah pada 2010. Sebagai bek, ia dikenal fleksibel serta cerdas membaca permainan. Pengalaman itu kini menjadi modal penting untuk membentuk Inter yang lebih solid secara taktik.
5. Alberto Gilardino – Pisa
Mantan penyerang tajam Italia, Alberto Gilardino, kini melatih Pisa. Setelah sukses membawa Genoa kembali ke Serie A, ia dipercaya menangani tim promosi lainnya. Kiprahnya terus mendapat sorotan karena gaya mainnya dinilai atraktif.
Gilardino adalah anggota skuad Italia yang juara Piala Dunia 2006. Ia juga pernah menjuarai Liga Champions 2007 bersama AC Milan. Produktivitasnya sebagai striker kini diharapkan bisa menular pada lini serang Pisa.
6. Antonio Conte – Napoli
Antonio Conte kembali ke Serie A dengan menangani Napoli sejak 2024. Reputasinya sebagai pelatih yang menuntut disiplin tinggi sudah dikenal di seluruh Eropa. Napoli berharap Conte bisa mengulang sukses besar seperti yang pernah ia torehkan bersama Juventus dan Inter.
Sebagai pemain, Conte adalah sosok setia Juventus. Ia memenangkan lima gelar Serie A serta satu trofi Liga Champions. Karakter pekerja kerasnya kini tercermin dalam taktik agresif yang ia terapkan di Napoli.
7. Fabio Grosso – Sassuolo
Fabio Grosso menjadi pelatih Sassuolo pada musim 2024. Ia sukses membawa klub ini promosi dengan status juara Serie B. Kini, Grosso dihadapkan tantangan lebih berat untuk menjaga posisi Sassuolo tetap bertahan di papan atas Serie A.
Nama Grosso melekat di ingatan publik Italia berkat gol dan penalti penting di Piala Dunia 2006. Ia juga sempat membela klub besar seperti Inter Milan, Lyon, dan Juventus. Karier gemilangnya kini ia lanjutkan sebagai pelatih yang sarat motivasi.