Luka Modric gabung AC Milan menjadi sorotan utama dalam bursa transfer musim panas 2025. Gelandang legendaris asal Kroasia itu resmi diperkenalkan sebagai rekrutan anyar klub raksasa Serie A, AC Milan, pada Selasa (15/7/2025) dini hari WIB. Langkah ini menandai babak baru dalam karier Modric usai 13 tahun membela Real Madrid, di mana ia menjadi simbol kesuksesan dan elegansi di lini tengah.
Dalam pengumuman resmi klub, AC Milan menyatakan bahwa Modric telah menandatangani kontrak hingga 30 Juni 2026, dengan opsi perpanjangan satu musim hingga tahun 2027. Meski telah menginjak usia 39 tahun, pemain asal Zadar tersebut tetap menjadi buruan banyak klub Eropa berkat konsistensinya yang luar biasa dan kemampuannya memimpin permainan dengan visi tinggi.
Bagi Rossoneri, kehadiran Modric merupakan bagian dari strategi jangka pendek untuk menambah kualitas dan pengalaman dalam tim. Milan berharap kedatangannya dapat membantu skuad asuhan Paulo Fonseca kembali meraih kejayaan, baik di Serie A maupun di panggung Eropa. Para pendukung pun menyambut antusias kehadiran sang maestro, yang dikenal karena kemampuannya mengendalikan tempo permainan dan memberikan inspirasi di ruang ganti.
Pengalaman Tak Tertandingi dari Sang Maestro
Kedatangan Luka Modric ke AC Milan bukan sekadar perekrutan pemain veteran. Milan mendapatkan seorang pemimpin sejati yang telah kenyang pengalaman di level tertinggi. Modric membawa serta mentalitas juara dan etos kerja yang luar biasa, kualitas yang sangat berharga dalam skuad Milan yang didominasi pemain muda.
Meski usianya mendekati kepala empat, performa Modric tetap impresif. Ia membuktikan bahwa usia hanyalah angka bagi pemain yang menjaga profesionalisme dan kebugaran. Dengan gaya bermain yang tidak mengandalkan kecepatan, Modric masih sangat relevan dalam sistem permainan modern.
Modric adalah gelandang yang mampu menjadi jembatan antara lini belakang dan serangan, sekaligus mentor bagi para pemain muda seperti Tijjani Reijnders atau Tommaso Pobega. Milan pun dinilai melakukan langkah cerdas dengan mendatangkannya sebagai figur sentral di tengah transisi tim.
Warisan Emas Bersama Real Madrid
Karier Modric di Real Madrid telah menciptakan legenda. Ia bergabung pada 2012 dari Tottenham Hotspur dan sejak itu menjadi salah satu ikon klub asal ibu kota Spanyol tersebut. Dalam 13 tahun berseragam Los Blancos, Modric tampil sebanyak 597 kali, mencetak 43 gol, dan mencatatkan 97 assist.
Lebih dari sekadar statistik, Modric membantu Madrid meraih 28 trofi bergengsi, termasuk enam gelar Liga Champions dan empat LaLiga. Ia menjadi bagian integral dari era kejayaan kedua Real Madrid, setelah era Galacticos, dan sering dianggap sebagai otak permainan tim.
Puncak prestasi individunya datang pada tahun 2018, saat ia memenangkan Ballon d’Or. Ia menjadi pemain pertama yang mematahkan dominasi Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi dalam lebih dari satu dekade. Berkat penampilan gemilang bersama klub dan tim nasional Kroasia yang mencapai final Piala Dunia.
Perekrutan Kedua Milan di Musim Panas
Luka Modric merupakan rekrutan kedua AC Milan pada jendela transfer musim panas 2025, setelah sebelumnya mereka memboyong Samuel Ricci dari Torino. Langkah ini menunjukkan ambisi Milan dalam membangun skuad yang seimbang antara pemain muda dan pemain berpengalaman.
Modric diperkirakan akan segera menjalani tes medis dan mulai bergabung dalam sesi latihan tim dalam waktu dekat. Kehadirannya akan menjadi aset penting dalam mengejar target domestik dan Eropa.
Fonseca sebagai pelatih pun diyakini akan memberikan ruang bagi Modric untuk memainkan peran penting, baik sebagai starter maupun sebagai pengatur ritme di babak kedua. Dengan pengalaman dan kecerdasannya, Modric bisa menjadi kunci dalam laga-laga krusial yang membutuhkan kontrol permainan.
Harapan Tinggi dari Fans Rossoneri
Para tifosi AC Milan menyambut transfer ini dengan penuh antusiasme. Banyak yang percaya bahwa kehadiran Modric akan memberikan stabilitas di lini tengah serta membantu membentuk karakter tim secara keseluruhan.
Sebagai pemain yang telah membuktikan kemampuannya di Liga Champions dan berbagai kompetisi besar. Modric diharapkan dapat menjadi inspirasi dan panutan, terutama bagi para gelandang muda Milan. Ia tidak hanya membawa pengalaman, tapi juga standar tinggi yang dibutuhkan dalam tim juara.
Kini, perhatian publik tertuju pada debut Modric di Serie A. Mampukah sang maestro menebar sihir yang sama seperti di Santiago Bernabeu? Meski pertanyaan itu baru akan terjawab seiring waktu, satu hal yang pasti: Milan telah menambahkan seorang legenda hidup ke dalam barisan mereka.