Jack Grealish sulit dilepas oleh Manchester City di bursa transfer musim panas 2025 karena minimnya minat dari klub lain. Situasi ini ironis mengingat empat tahun lalu, pemain asal Inggris tersebut mencatatkan sejarah sebagai pemain termahal dalam sejarah Premier League. Manchester City saat itu membayar £100 juta kepada Aston Villa demi merekrut sang gelandang kreatif.
Grealish didatangkan sebagai bagian penting dari rencana besar Pep Guardiola. Ia diharapkan dapat menambah variasi serangan dan memperkuat lini tengah The Citizens yang sudah penuh bintang. Namun, kenyataan di lapangan tidak sepenuhnya berjalan sesuai harapan. Cedera, inkonsistensi performa, serta persaingan ketat di dalam skuad membuat peran Grealish semakin mengecil dari musim ke musim.
Kini, menjelang musim baru 2025/26, nama Grealish justru tidak masuk dalam daftar skuad Manchester City untuk Piala Dunia Antarklub. Lebih menyedihkan lagi, tidak ada klub yang benar-benar tertarik untuk merekrutnya, meski City telah membuka peluang negosiasi. Harga mahal dan beban gaji tinggi menjadi penghalang utama yang membuat sang bintang justru “tak laku”.
Harga Mahal Jadi Penghalang Utama
Manchester City secara terbuka mengisyaratkan bahwa mereka bersedia melepas Jack Grealish pada musim panas ini. Namun, langkah itu tidak semudah yang dibayangkan. City tetap mematok harga tinggi, baik untuk transfer permanen maupun skema pinjaman. Hal ini membuat banyak klub berpikir dua kali.
Menurut laporan GiveMeSport, belum ada satu pun tim yang memberikan tawaran konkret untuk Grealish hingga awal Juli 2025. Nilai transfer besar yang masih mendekati angka £60 juta serta gaji tinggi sang pemain menjadi faktor utama minimnya minat. Apalagi, dengan kondisi pasar yang semakin rasional, klub-klub kini lebih selektif dalam mengelola keuangan dan memilih pemain.
Grealish sendiri disebut masih memiliki kontrak jangka panjang bersama City. Namun, posisinya yang makin terpinggirkan membuat masa depannya menjadi tidak pasti. Ia butuh menit bermain secara reguler, tetapi tidak memiliki klub peminat yang siap menanggung seluruh beban finansialnya.
Dicoret dari Skuad, Fokus Mencari Jalan Keluar
Sinyal bahwa Grealish tidak lagi menjadi bagian dari rencana utama Guardiola diperkuat dengan keputusannya tidak dibawa ke Piala Dunia Antarklub 2025. Turnamen tersebut sejatinya menjadi ajang prestisius, namun City memilih hanya membawa 27 pemain—tanpa nama Grealish.
Keputusan itu tak lepas dari kondisi fisik Grealish yang belum sepenuhnya pulih pasca cedera yang dialaminya di Liga Champions melawan Real Madrid. Selain itu, Guardiola ingin memberi kesempatan kepada pemain-pemain yang lebih siap secara fisik dan mental untuk kompetisi intensitas tinggi.
Absennya Grealish dari daftar skuad menandakan bahwa manajemen City ingin fokus membantu sang pemain menemukan klub baru. Namun, hingga saat ini, belum ada kemajuan berarti. Situasi ini tentu menjadi dilema, baik bagi Grealish yang butuh restart karier, maupun bagi City yang ingin melepas beban gaji.
Guardiola Beri Sinyal Perombakan Skuad
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, telah menyatakan bahwa skuadnya saat ini terlalu besar dan tidak semuanya bisa diberi menit bermain. Dalam wawancara dengan The Sun, ia mengatakan bahwa akan ada evaluasi dan perombakan dalam waktu dekat.
“Kami memiliki skuad besar dan kita lihat apa yang terjadi. Sulit memberi semua pemain waktu bermain. Kami akan berbicara dengan masing-masing pemain untuk mencari solusi,” ujar Guardiola.
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa City siap melakukan “bersih-bersih” pemain yang tak lagi menjadi bagian dari rencana jangka panjang. Meski tidak menyebut nama secara langsung, banyak pihak menduga bahwa Grealish adalah salah satu pemain yang masuk daftar keluar.
Guardiola juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap beberapa pemain yang dinilai tidak memberikan kontribusi maksimal. “Saya kecewa dengan beberapa pemain, bukan karena kualitas mereka, tapi karena komitmen mereka tidak sesuai harapan,” katanya.
Karier Grealish di Persimpangan Jalan
Jack Grealish saat ini berada di persimpangan besar dalam kariernya. Di satu sisi, ia masih memiliki kualitas dan pengalaman bermain di level tertinggi, termasuk membawa City menjuarai Liga Inggris dan Liga Champions. Di sisi lain, performa yang tidak konsisten dan cedera berulang membuat kepercayaan manajemen dan pelatih terus menurun.
Dari pemain bintang dengan nilai £100 juta, kini Grealish justru kesulitan mencari klub baru yang siap menampungnya. Bahkan, rumor yang mengaitkan namanya dengan klub-klub Serie A atau Bundesliga pun belum berkembang menjadi negosiasi nyata.
Jika situasi ini terus berlanjut, besar kemungkinan City akan menurunkan tuntutan harga atau mencari skema pinjaman dengan subsidi gaji. Bagi Grealish, satu-satunya cara untuk bangkit adalah kembali bermain reguler dan menunjukkan bahwa ia masih layak berada di level atas.