Thursday, July 3, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga InggrisAkademi Manchester City Jadi Ladang Uang: Sudah Kantongi Rp8,28 Triliun dari Penjualan...

Akademi Manchester City Jadi Ladang Uang: Sudah Kantongi Rp8,28 Triliun dari Penjualan Pemain

Akademi Manchester City jadi ladang uang yang sangat menguntungkan bagi klub. Di tengah gemerlap transfer pemain mahal yang identik dengan era Pep Guardiola, sisi lain klub justru menyimpan cerita menarik soal efisiensi finansial. Akademi yang berlokasi di Etihad Campus ini ternyata bukan sekadar fasilitas pengembangan pemain muda, melainkan juga menjadi sumber pemasukan penting yang memberi dampak nyata pada neraca keuangan City.

Sejak Pep Guardiola datang pada 2016, Manchester City dikenal gila belanja, dengan total pengeluaran lebih dari €1,5 miliar untuk membeli pemain top. Tapi di balik aktivitas transfer itu, klub juga berhasil mengoptimalkan sumber daya internal. Akademi yang mereka kelola dengan rapi dan penuh visi, ternyata mampu menghasilkan pendapatan yang signifikan hanya dari penjualan pemain-pemain jebolan sistem pembinaan usia muda.

- Advertisement -
asia9QQ

Menurut data dari Transfermarkt, Manchester City berhasil meraup €432,8 juta atau sekitar Rp8,28 triliun hanya dari hasil menjual pemain-pemain muda yang pernah menimba ilmu di akademi mereka. Dalam satu dekade terakhir, setidaknya 51 pemain lulusan akademi dilepas ke klub lain dengan nilai rata-rata €7,8 juta per pemain. Ini menjadikan akademi Manchester City sebagai salah satu aset paling berharga di luar tim utama.


Separuh Lebih Pendapatan Transfer Berasal dari Akademi

Salah satu fakta menarik dari data tersebut adalah bahwa akademi Manchester City menyumbang sekitar 46,4% dari total pendapatan transfer klub sejak tahun 2014. Artinya, hampir separuh dari dana yang diterima klub melalui penjualan pemain berasal dari lulusan akademi.

Ini membuktikan bahwa sistem pembinaan pemain muda di Manchester City tidak hanya efektif dalam hal pengembangan teknis, tetapi juga efisien secara finansial. Klub tidak sekadar mencetak pemain untuk digunakan sendiri, tapi juga menjadikannya aset strategis yang bisa dijual dengan harga tinggi.

Contoh paling sukses adalah Phil Foden, yang tetap bertahan di tim utama dan menjadi pemain kunci. Sementara itu, Cole Palmer, salah satu lulusan akademi paling menjanjikan, dijual ke Chelsea dengan nilai tinggi pada 2024. Ini menegaskan filosofi ganda akademi: menyediakan talenta untuk tim utama dan menghasilkan keuntungan dari pemain yang tak terpakai.


Akademi Manchester City Bisa Masuk 15 Besar Klub Inggris

Jika akademi Manchester City diperlakukan sebagai entitas klub yang berdiri sendiri, maka pendapatannya dari penjualan pemain bisa menempatkannya di posisi ke-14 dalam daftar klub Inggris dengan pendapatan transfer tertinggi sejak 2014.

Bayangkan saja, hanya dalam tiga musim terakhir, akademi ini sudah menghasilkan hampir €216 juta. Angka itu lebih tinggi dari banyak klub Premier League papan tengah yang aktif berjualan pemain. Hal ini menunjukkan bahwa akademi Manchester City tak kalah kompetitif secara finansial jika dibandingkan dengan klub-klub lain yang memang bergantung pada bisnis jual beli pemain.

Keberhasilan ini tak lepas dari strategi yang cermat, baik dalam merekrut talenta muda dari berbagai negara maupun membentuk mereka menjadi pemain siap jual.


10 Penjualan Terbesar Lulusan Akademi City

Keberhasilan akademi Manchester City juga tercermin dari daftar pemain yang berhasil dilepas dengan harga tinggi. Berikut adalah 10 penjualan terbesar dari lulusan akademi mereka:

  1. Cole Palmer ke Chelsea – €47 juta

  2. Yan Couto ke Borussia Dortmund – €30 juta

  3. Kelechi Iheanacho ke Leicester City – €27,7 juta

  4. Taylor Harwood-Bellis ke Southampton – €23 juta

  5. Romeo Lavia ke Southampton – €22,3 juta

  6. Jadon Sancho ke Borussia Dortmund – €20,6 juta

  7. Angelino ke RB Leipzig – €17 juta

  8. James Trafford ke Burnley – €17,3 juta

  9. Brahim Diaz ke Real Madrid – €17 juta

  10. Gavin Bazunu ke Southampton – €14 juta

Nama-nama di atas merupakan contoh nyata bahwa Manchester City tidak sekadar mencetak pemain untuk cadangan atau dipinjamkan. Tetapi betul-betul mencetak pemain bernilai tinggi di pasar transfer.


Sistem Akademi yang Efisien dan Terstruktur

Kesuksesan akademi Manchester City bukan kebetulan. Klub telah berinvestasi besar pada infrastruktur, metodologi pelatihan, dan jaringan scouting global yang kuat. Sejak Sheikh Mansour mengambil alih klub, sistem akademi City memang dirancang agar bisa mencetak pemain-pemain elite secara konsisten.

Akademi mereka juga terhubung langsung dengan tim utama, sehingga pemain muda punya jalur progresi yang jelas. Banyak dari mereka dipinjamkan terlebih dahulu ke klub lain untuk mendapatkan jam terbang sebelum dijual atau dikembalikan ke skuad senior jika menunjukkan performa luar biasa.

Kebijakan ini sangat efektif dalam menjaga keseimbangan antara pengembangan dan monetisasi talenta.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments