Sunday, May 18, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga Eropa Lainnya5 Pelajaran Penting dari Final Piala FA: Crystal Palace 1-0 Manchester City

5 Pelajaran Penting dari Final Piala FA: Crystal Palace 1-0 Manchester City

Final Piala FA musim 2024/2025 menyuguhkan kejutan besar. Crystal Palace secara mengejutkan berhasil menaklukkan raksasa Premier League, Manchester City, dengan skor tipis 1-0. Laga yang digelar di Stadion Wembley pada Sabtu (17/5) malam WIB ini menjadi momen bersejarah bagi The Eagles. Gol semata wayang Eberechi Eze cukup untuk mengantar mereka mencetak sejarah sebagai juara.

Berikut adalah lima pelajaran penting yang bisa dipetik dari pertandingan sarat drama tersebut.

- Advertisement -
asia9QQ

Sejarah Baru: Trofi Mayor Pertama Crystal Palace

Kemenangan ini tidak sekadar menghadirkan trofi. Bagi Crystal Palace, ini merupakan pencapaian luar biasa. Untuk pertama kalinya sejak klub didirikan 119 tahun lalu, Palace akhirnya merengkuh trofi mayor di level tertinggi sepak bola Inggris.

Sebelumnya, Palace pernah mendekati trofi serupa pada tahun 2016. Ketika itu mereka juga lolos ke final Piala FA. Sayangnya, mereka gagal menjadi juara setelah kalah dari Manchester United. Kini, kegagalan itu telah ditebus dengan kejayaan yang begitu monumental di Wembley.

Trofi ini tentu akan menjadi bagian penting dalam sejarah klub. Kisah ini akan diceritakan dari generasi ke generasi sebagai bukti nyata perjuangan panjang yang akhirnya terbayar.


Kontroversi Penalti dan Handball: Wasit Jadi Sorotan

Laga final tak lepas dari kontroversi yang menyedot perhatian. Salah satu insiden paling mencolok terjadi pada babak pertama. Kiper Crystal Palace, Dean Henderson, terlihat melakukan handball di luar kotak penalti saat berusaha menghentikan laju Erling Haaland.

Insiden tersebut membuat banyak pihak mempertanyakan keputusan wasit Stuart Attwell. Bahkan setelah memeriksa VAR, tidak ada hukuman yang dijatuhkan kepada Henderson. Padahal, mantan striker Inggris Wayne Rooney menilai itu seharusnya kartu merah.

Itu 100% kartu merah. Haaland punya peluang mencetak gol dan Henderson menghentikannya dengan tangannya,” ujar Rooney melalui BBC Sport.

Keputusan ini menambah drama dalam laga yang sudah panas sejak menit awal. Banyak pihak merasa keadilan tidak ditegakkan sepenuhnya di atas lapangan.


Eberechi Eze: Bintang Lapangan yang Menentukan

Nama Eberechi Eze layak mendapat sorotan utama dari pertandingan ini. Pemain berusia 26 tahun tersebut mencetak gol tunggal pada menit ke-16 yang menjadi penentu kemenangan Crystal Palace. Lebih dari sekadar mencetak gol, Eze tampil brilian sepanjang laga.

Dia berkali-kali merepotkan pertahanan Manchester City yang dikenal sangat solid. Selain di final, Eze juga menjadi pemain kunci dalam perjalanan Palace sepanjang kompetisi. Ia mencatatkan total empat gol dan satu assist dari lima penampilan di Piala FA musim ini.

Eze sendiri menyebut pencapaian ini sebagai sesuatu yang sangat spesial. Dalam wawancara pasca-laga, dia mengatakan bahwa hanya kekuatan Tuhan yang membuat momen ini menjadi nyata. “Melawan tim terbaik di dunia selama beberapa tahun terakhir, kami bisa tampil seperti ini. Hanya karena Tuhan,” ujar Eze.


Crystal Palace Juara dengan Catatan Nyaris Sempurna

Meski tidak diunggulkan sejak awal kompetisi, Crystal Palace membuktikan diri sebagai tim yang layak menjadi juara. Dari enam pertandingan di Piala FA musim ini, mereka mencetak 13 gol dan hanya sekali kebobolan. Catatan ini menegaskan efektivitas permainan mereka.

Berikut adalah hasil lengkap perjalanan Palace di Piala FA 2024/2025:

  • 12 Januari 2025: Crystal Palace 1-0 Stockport County

  • 11 Februari 2025: Doncaster 0-2 Crystal Palace

  • 1 Maret 2025: Crystal Palace 3-1 Millwall

  • 29 Maret 2025: Fulham 0-3 Crystal Palace

  • 26 April 2025: Crystal Palace 3-0 Aston Villa

  • 17 Mei 2025: Crystal Palace 1-0 Manchester City

Laga-laga tersebut menunjukkan konsistensi luar biasa. Mereka tak hanya menang, tapi juga bermain efektif dalam menyerang dan disiplin dalam bertahan.


Musim Pahit untuk Manchester City: Nirtrofi yang Menyakitkan

Bagi Manchester City, kekalahan ini mempertegas musim yang berat. Meski tetap tampil dominan secara statistik dalam laga final—dengan 78% penguasaan bola dan 23 tembakan—mereka gagal mencetak gol. Bahkan peluang emas lewat titik putih gagal dimanfaatkan setelah Omar Marmoush tidak mampu menaklukkan Dean Henderson.

Secara keseluruhan, musim ini berakhir pahit bagi The Citizens. Mereka memang mengangkat trofi Community Shield, namun di Inggris, itu tidak dianggap sebagai trofi mayor. City gagal total di Premier League, Piala Liga Inggris, Piala FA, dan Liga Champions.

Musim 2024/2025 menjadi musim langka di era Guardiola—sebuah musim tanpa trofi utama. Sebuah pukulan yang mungkin akan memicu evaluasi besar-besaran di internal klub.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments