Liverpool berhasil mencuri tiga poin penting dalam lawatannya ke markas Leicester City. Dalam pertandingan lanjutan pekan ke-33 Premier League 2024/2025 yang digelar di King Power Stadium pada Minggu (20/04/2025), The Reds menang dengan skor tipis 1-0. Kemenangan ini sangat berarti bagi skuad asuhan Arne Slot dalam perjuangan mereka meraih gelar juara musim ini.
Meski hanya mencetak satu gol, Liverpool tampil sangat dominan sepanjang laga. Di sisi lain, Leicester City juga memberikan perlawanan sengit, terutama dari sektor pertahanan. Gol semata wayang Liverpool tercipta di menit ke-76 melalui tendangan keras dari Trent Alexander-Arnold. Tambahan tiga poin ini membawa Liverpool makin kukuh di puncak klasemen sementara Premier League.
Babak Pertama: Liverpool Tekan Sejak Awal, Leicester Berikan Ancaman
Sejak peluit pertama dibunyikan, Liverpool langsung menunjukkan intensitas tinggi dalam permainan mereka. Pada menit ke-3, Mohamed Salah sudah memberikan ancaman serius ke gawang Leicester. Sayangnya, dua sepakan yang dilepaskan bintang asal Mesir itu membentur tiang gawang. Sungguh sebuah awal laga yang hampir sempurna bagi The Reds.
Leicester City tidak tinggal diam. Mereka menunjukkan semangat untuk meladeni permainan terbuka dari Liverpool. Pada menit ke-10, Wilfred Ndidi nyaris mencetak gol pembuka untuk tuan rumah lewat sebuah tembakan keras dari luar kotak penalti. Sayangnya, upaya tersebut juga membentur tiang kanan gawang Alisson Becker.
Permainan kemudian berjalan lebih hati-hati. Liverpool tetap menguasai bola, namun Leicester tampak lebih menunggu dan mengandalkan serangan balik. Sampai menit ke-30, tidak banyak peluang yang benar-benar membahayakan. Liverpool tampak sabar membangun serangan dari lini belakang, sementara Leicester menjaga disiplin di area pertahanan mereka.
Menjelang akhir babak pertama, tepatnya menit ke-37, Cody Gakpo memiliki peluang emas usai menyambut umpan lambung dari Luis Diaz. Tandukan Gakpo mengarah tepat ke gawang, namun kiper Leicester, Mads Hermansen, berhasil melakukan penyelamatan krusial. Lima menit kemudian, giliran Salah yang kembali mendapat peluang. Sayangnya, tendangan voli hasil umpan dari Tsimikas masih melenceng ke sisi kanan gawang.
Babak pertama pun berakhir dengan skor kacamata. Meskipun Liverpool lebih mendominasi, Leicester berhasil menjaga keseimbangan dengan pertahanan solid dan sesekali mengancam balik.
Babak Kedua: Dominasi Liverpool Berbuah Gol Alexander-Arnold
Memasuki babak kedua, tempo permainan tidak banyak berubah. Liverpool tetap mendominasi penguasaan bola dan terus menekan pertahanan Leicester. Pada menit ke-49, Dominik Szoboszlai mendapat peluang melalui tembakan jarak jauh. Namun, usaha gelandang asal Hungaria itu masih bisa ditepis oleh Hermansen yang tampil impresif.
Leicester semakin jarang menekan di paruh kedua ini. Mereka bahkan baru mendapatkan sepak pojok pertama di menit ke-64, menandakan betapa dominannya Liverpool dalam penguasaan permainan. Meski demikian, Leicester sempat mencetak gol pada menit ke-67. Sundulan Conor Coady menyambut umpan dari Patson Daka berhasil menjebol gawang Alisson. Namun, wasit menganulir gol tersebut karena Daka melakukan pelanggaran sebelum memberikan assist.
Kebuntuan akhirnya pecah di menit ke-76. Setelah beberapa percobaan gagal dari Salah dan Diogo Jota, bola memantul ke sisi kiri kotak penalti. Di sana, Trent Alexander-Arnold sudah bersiap. Bek kanan andalan Liverpool itu langsung melepaskan tembakan keras ke arah gawang. Bola meluncur deras tanpa bisa dihalau oleh Hermansen. Liverpool unggul 1-0.
Gol tersebut menjadi penyemangat tambahan bagi pasukan Arne Slot. Mereka terus menekan pertahanan Leicester hingga menit akhir. Bahkan pada waktu tambahan yang mencapai delapan menit, Liverpool tidak berhenti menggempur. Namun, hingga peluit panjang dibunyikan, tidak ada gol tambahan tercipta. Skor akhir tetap 1-0 untuk keunggulan tim tamu.
Statistik Menunjukkan Dominasi Mutlak Liverpool
Statistik pertandingan mencerminkan betapa dominannya Liverpool di laga ini. The Reds melepaskan total 28 tembakan, dengan 10 di antaranya mengarah tepat ke gawang. Bandingkan dengan Leicester yang hanya mencatatkan lima percobaan tanpa satu pun on target.
Dari sisi penguasaan bola, Liverpool mencatatkan angka 59%, sedangkan Leicester hanya memperoleh 41%. Akurasi operan Liverpool juga lebih tinggi, yaitu 86% dibandingkan 76% milik Leicester. Selain itu, Liverpool juga unggul dalam jumlah tendangan sudut dengan perbandingan 13 banding 1.
Susunan Pemain: Rotasi Strategis Dari Arne Slot dan Enzo Maresca
Leicester City (Formasi 4-2-3-1):
Mads Hermansen; Ricardo Pereira (83′ James Justin), Wout Faes, Conor Coady, Luke Thomas; Wilfred Ndidi (83′ Oliver Skipp), Boubakary Soumare; Bobby Reid (61′ Facundo Buonanotte), Bilal El Khannouss, Stephy Mavididi (85′ Jeremy Monga); Jamie Vardy (62′ Patson Daka).
Liverpool (Formasi 4-2-3-1):
Alisson Becker; Conor Bradley (71′ Trent Alexander-Arnold), Ibrahima Konate, Virgil van Dijk, Kostas Tsimikas; Ryan Gravenberch, Alexis Mac Allister; Mohamed Salah, Dominik Szoboszlai (71′ Harvey Elliott), Luis Diaz (90′ Curtis Jones); Cody Gakpo (60′ Diogo Jota).