Kapten Timnas Filipina, Amani Aguinaldo, terlihat emosional usai timnya meraih kemenangan bersejarah atas Timnas Indonesia di Piala AFF 2024. Aguinaldo bahkan mengaku tak mampu berkata-kata setelah pertandingan yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, pada Sabtu (21/12/2024) malam tersebut.
Kemenangan dengan skor tipis 1-0 ini mengantarkan Filipina ke semifinal Piala AFF untuk pertama kalinya sejak 2018. Momentum ini dianggap sebagai kebangkitan besar bagi sepak bola Filipina setelah melalui masa-masa sulit dalam beberapa tahun terakhir.
Kemenangan Bersejarah di Solo
Pertandingan antara Timnas Indonesia dan Filipina berlangsung panas sejak menit awal. Ribuan suporter tuan rumah memadati Stadion Manahan, memberikan dukungan penuh bagi Garuda Muda. Namun, Filipina yang tampil sebagai tim tamu menunjukkan semangat juang tinggi sejak peluit pertama berbunyi.
Gol tunggal kemenangan Filipina dicetak oleh Bjorn Kristensen pada babak kedua. Berawal dari umpan silang terukur, Kristensen melepaskan tembakan akurat yang tak mampu diantisipasi kiper Indonesia, Ernando Ari. Gol ini tidak hanya memastikan kemenangan Filipina, tetapi juga memutus dominasi Indonesia dalam beberapa edisi terakhir Piala AFF.
Hasil ini semakin spesial karena Filipina terakhir kali mengalahkan Indonesia lebih dari satu dekade lalu, tepatnya di Piala AFF 2014. Saat itu, mereka menang telak 4-0, dan kemenangan kali ini menjadi bukti bahwa sepak bola Filipina kembali menunjukkan taringnya di Asia Tenggara.
Amani Aguinaldo: “Saya Speechless”
Amani Aguinaldo, yang memimpin Filipina di lapangan, mengungkapkan perasaan bahagianya setelah pertandingan. Ia menyebut kemenangan ini sebagai hasil dari kerja keras seluruh tim dan dukungan tanpa henti dari para pendukung.
“Saya benar-benar tak punya kata-kata untuk menggambarkan perasaan ini. Kami telah melalui begitu banyak kesulitan selama beberapa tahun terakhir, dan kemenangan ini adalah momen yang sangat berharga bagi kami,” ujar Aguinaldo kepada media.
Ia juga menyoroti perjuangan para pemain Filipina yang terus bekerja keras meskipun menghadapi banyak tantangan. “Ini bukan hanya kemenangan bagi tim, tetapi juga untuk para pendukung di rumah. Kami berharap bisa menjaga momentum ini dan melangkah lebih jauh di turnamen ini,” tambahnya.
Duel Dramatis di Lapangan
Pertandingan ini dipenuhi dengan momen dramatis yang menjadi sorotan utama. Timnas Indonesia harus kehilangan kapten mereka, Muhammad Ferarri, setelah menerima kartu merah pada menit ke-42. Situasi ini membuat Filipina lebih leluasa mengendalikan permainan, meskipun mereka sendiri juga menghadapi masalah besar.
Penjaga gawang utama Filipina, Patrick Deyto, mengalami cedera parah di menit kesembilan setelah menerima tekel keras dari pemain Indonesia, Rayhan Hannan. Cedera ini memaksa Deyto keluar dari lapangan dan digantikan oleh Quincy Kammeraad.
Kammeraad tampil gemilang sebagai pengganti. Ia mencatat lima penyelamatan krusial, termasuk satu momen penting di penghujung pertandingan ketika ia berhasil menggagalkan peluang emas dari Ronaldo Kwateh. Penampilannya membuat banyak pihak memuji keberanian dan ketangguhan pemain muda tersebut.
Semifinal Menanti: Tantangan Berat Melawan Thailand
Setelah memastikan tiket ke semifinal, Filipina harus bersiap menghadapi juara Grup A, Thailand. Laga semifinal akan digelar dalam format dua leg, dengan leg pertama berlangsung di Stadion Rizal Memorial, Manila, pada 27 Desember 2024.
Pelatih Filipina, Albert Capellas, menyatakan bahwa kemenangan ini merupakan bukti dari perkembangan timnya. “Kami memang pantas lolos ke semifinal. Ini adalah hasil dari persiapan matang dan semangat tim yang tak pernah padam,” ujarnya.
Melawan Thailand, Filipina diprediksi akan menghadapi tantangan berat. Thailand adalah salah satu tim terkuat di Asia Tenggara dengan catatan prestasi yang gemilang di turnamen ini. Namun, dengan kepercayaan diri yang meningkat, Filipina optimistis dapat memberikan kejutan di babak semifinal.
Perjalanan Panjang Filipina Menuju Kebangkitan
Kemenangan ini tidak hanya menjadi bukti kualitas Filipina di lapangan, tetapi juga simbol dari kebangkitan sepak bola mereka. Terakhir kali Filipina mencapai semifinal Piala AFF adalah pada 2018, ketika tim masih ditangani pelatih ternama, Sven-Göran Eriksson.
Sejak saat itu, Filipina mengalami pasang surut, termasuk kegagalan lolos dari fase grup di beberapa edisi terakhir. Namun, dengan regenerasi pemain dan dukungan federasi, Filipina kini kembali menjadi salah satu kekuatan yang patut diperhitungkan di Asia Tenggara.
Momentum kemenangan atas Indonesia memberikan harapan besar bahwa sepak bola Filipina sedang berada di jalur yang tepat untuk terus berkembang.