Barcelona mengalami kekalahan mengejutkan di hadapan pendukung sendiri. Pada laga lanjutan La Liga 2024/2025 yang digelar Senin, 16 Desember 2024, Blaugrana harus mengakui keunggulan Leganés dengan skor tipis 0-1. Hasil ini menjadi pukulan telak bagi pasukan Hansi Flick yang terus berjuang menjaga posisi di papan atas klasemen.
Kekalahan ini semakin memperpanjang tren negatif Barcelona, yang hanya mampu meraih satu kemenangan dalam lima pertandingan terakhir di kompetisi domestik. Leganés, yang datang sebagai tim underdog, tampil solid dengan pertahanan kokoh dan memanfaatkan satu-satunya peluang mereka dengan baik.
Babak Pertama: Gol Cepat Leganés Membuat Blaugrana Terkejut
Pertandingan dimulai dengan tempo tinggi. Baru lima menit laga berjalan, tim tamu berhasil mencetak gol. Kapten Leganés, Sergio Gonzalez, memanfaatkan sepak pojok dengan sundulan akurat yang mengarah ke pojok gawang. Iñaki Peña, yang menggantikan Marc-André ter Stegen di bawah mistar, tak mampu menghentikan bola meski sebelumnya berhasil menggagalkan peluang Munir El-Haddadi.
Gol cepat ini memaksa Barcelona bermain lebih agresif. Dominasi penguasaan bola mulai terlihat, dengan Blaugrana mencatatkan 81% penguasaan selama babak pertama. Namun, penyelesaian akhir menjadi masalah utama. Lamine Yamal dan Dani Olmo memiliki peluang emas, tetapi tembakan mereka meleset dari sasaran.
Kiper Leganés, Marko Dmitrovic, tampil luar biasa. Ia berhasil menggagalkan dua peluang berbahaya Robert Lewandowski dan satu tembakan keras dari Raphinha. Pertahanan disiplin Leganés juga membuat Barcelona frustrasi.
Menjelang akhir babak pertama, tekanan Barcelona semakin meningkat. Namun, penyelesaian akhir yang buruk membuat mereka gagal mencetak gol penyeimbang. Babak pertama ditutup dengan keunggulan Leganés 1-0.
Babak Kedua: Dominasi Tanpa Gol dari Barcelona
Memasuki babak kedua, Hansi Flick melakukan sejumlah pergantian pemain untuk meningkatkan intensitas serangan. Fermin López dan Ferran Torres masuk untuk memberikan daya serang tambahan. Strategi ini membuahkan hasil dengan terciptanya sejumlah peluang.
Peluang emas pertama di babak kedua datang dari Jules Koundé yang menerima umpan silang Balde. Sundulannya nyaris menjebol gawang, tetapi Dmitrovic kembali menunjukkan refleks luar biasa. Tidak lama kemudian, tembakan keras Fermin López dari dalam kotak penalti berhasil dihalau di garis gawang oleh pemain Leganés.
Barcelona terus menekan hingga menit-menit akhir pertandingan. Tendangan bebas Raphinha dari posisi ideal sempat memberikan harapan, tetapi bola hanya melayang di atas mistar. Hingga peluit panjang dibunyikan, skor 0-1 tetap bertahan. Dominasi Barcelona tak mampu diubah menjadi gol akibat ketidakefisienan di lini depan.
Statistik Pertandingan: Dominasi yang Tak Berbuah Kemenangan
Barcelona tampil mendominasi di hampir semua aspek pertandingan. Namun, statistik menunjukkan bagaimana pertahanan solid Leganés berhasil meredam serangan bertubi-tubi dari tuan rumah. Berikut adalah statistik lengkap pertandingan:
- Tembakan: Barcelona 20 – 6 Leganés
- Tembakan Tepat Sasaran: Barcelona 4 – 4 Leganés
- Penguasaan Bola: Barcelona 81% – 19% Leganés
- Operan: Barcelona 778 – 199 Leganés
- Akurasi Operan: Barcelona 88% – 57% Leganés
- Pelanggaran: Barcelona 5 – 13 Leganés
- Tendangan Sudut: Barcelona 8 – 2 Leganés
Statistik ini mempertegas bahwa meskipun Barcelona memiliki penguasaan bola dan peluang lebih banyak, efektivitas menjadi kunci yang membedakan hasil akhir pertandingan.
Susunan Pemain: Formasi yang Belum Maksimal
Barcelona XI:
Peña; Koundé, Eric (Cubarsí 74’), Iñigo, Balde; Casado (Víctor 80’), Pedri; Yamal (Gavi 75’), Olmo (Fermin 66’), Raphinha; Lewandowski (Ferran 66’)
Pelatih: Hansi Flick
Leganés XI:
Dmitrovic; Altimira, Gonzalez, Saenz, Tapia (Brasanac 45+2’), Hernandez; Munir (Nastasic 58’), Cisse (Raba 82’), Neyou, Oscar; Miguel (Garcia 58’)
Pelatih: Borja Jimenez
Blaugrana Harus Lakukan Evaluasi Mendesak untuk Laga Mendatang
Kekalahan dari Leganés ini menjadi alarm bagi Barcelona. Hansi Flick perlu segera mengevaluasi ketajaman lini serang dan efektivitas tim dalam menyelesaikan peluang. Meskipun mendominasi permainan, kegagalan mencetak gol menjadi bukti bahwa ada masalah serius yang harus diatasi.
Di sisi lain, kemenangan ini menjadi momen penting bagi Leganés. Berstatus tim papan bawah, mereka menunjukkan disiplin luar biasa dan keberanian menghadapi tekanan besar. Keberhasilan ini memberikan mereka tiga poin berharga untuk menjauh dari zona degradasi.
Barcelona harus segera bangkit jika ingin kembali ke jalur kemenangan dan bersaing di papan atas La Liga. Konsistensi, efektivitas, dan penyelesaian akhir adalah kunci yang harus segera diperbaiki oleh Hansi Flick dan timnya.