Thursday, November 21, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga Spanyol5 Faktor Kunci Kekalahan Telak Real Madrid dari Barcelona di Bernabeu

5 Faktor Kunci Kekalahan Telak Real Madrid dari Barcelona di Bernabeu

Barcelona berhasil menampilkan permainan luar biasa dalam El Clasico melawan Real Madrid, Minggu (27/10/2024) dini hari WIB. Dalam laga yang digelar di Stadion Santiago Bernabeu, Barcelona sukses menaklukkan Real Madrid dengan skor meyakinkan 0-4. Dominasi Barcelona terlihat di semua lini, dengan penguasaan bola mencapai 58% dan total 15 tendangan ke arah gawang, berbanding sembilan dari Real Madrid.

Keunggulan Barcelona semakin tak terbantahkan dengan gol-gol yang tercipta di babak kedua. Robert Lewandowski menyumbangkan dua gol berturut-turut di menit ke-54 dan ke-56, sementara Lamine Yamal dan Raphinha turut menambah pundi-pundi gol Blaugrana. Kemenangan ini membuat Barcelona unggul enam poin dari Real Madrid di klasemen La Liga 2024/2025. Apa yang membuat Barcelona bisa meraih kemenangan besar ini? Berikut lima faktor kunci yang menjelaskan kemenangan telak mereka.

- Advertisement -
asia9QQ

1. Taktik Jebakan Offside yang Efektif

Barcelona bukan hanya tajam dalam menyerang tetapi juga menunjukkan pertahanan yang solid dengan menerapkan jebakan offside yang efektif. Strategi ini berhasil mengantisipasi serangan cepat dari lini depan Real Madrid. Kylian Mbappe, yang menjadi andalan serangan Los Blancos, sempat mencetak gol di babak pertama, tetapi gol tersebut dianulir karena Mbappe berada dalam posisi offside.

Keberhasilan Barcelona dalam jebakan offside ini menunjukkan kedisiplinan pertahanan yang tinggi dan koordinasi yang baik antar pemain belakang. FotMob mencatat bahwa pemain Real Madrid terjebak offside sebanyak 12 kali sepanjang pertandingan. Hal ini menunjukkan bahwa strategi defensif Barcelona mampu meredam kecepatan dan agresivitas serangan Real Madrid.

2. Pergantian Pemain Tepat Sasaran

Laga berlangsung ketat di babak pertama, dengan kedua tim tidak mampu mencetak gol. Hansi Flick, pelatih Barcelona, kemudian melakukan pergantian pemain yang krusial di awal babak kedua. Frenkie de Jong dimasukkan untuk menggantikan Fermin Lopez, yang memberi efek besar di lini tengah meski De Jong tidak mencetak gol atau memberikan assist.

De Jong memainkan peran vital sebagai pengatur tempo permainan dan memberikan kestabilan di lini tengah. Dengan kemampuannya dalam mengendalikan bola dan distribusi yang akurat, ia mampu menahan laju serangan balik Real Madrid dan membuat permainan Barcelona lebih terorganisir. Masuknya Marc Casado juga memperkuat lini tengah Barcelona, memungkinkan mereka untuk mendominasi penguasaan bola dan menciptakan peluang lebih banyak.

3. Jules Kounde Mematikan Vinicius Junior

Biasanya, Ronald Araujo yang diberikan tugas untuk menjaga Vinicius Junior dalam laga El Clasico. Namun, kali ini peran tersebut diambil alih oleh Jules Kounde, yang menjalankan tugasnya dengan sangat baik. Kounde berhasil meredam pergerakan eksplosif Vinicius, membuat pemain asal Brasil tersebut kesulitan menunjukkan potensi terbaiknya.

Selama pertandingan, Vinicius hanya berhasil melakukan satu dari lima upaya dribel, menunjukkan betapa ketatnya penjagaan yang diterapkan Kounde. Selain itu, kemampuan Kounde dalam mengantisipasi pergerakan Vinicius membuat lini depan Real Madrid menjadi kurang efektif, sehingga mengurangi peluang mereka untuk menciptakan gol.

4. Performa Gemilang Raphinha di Sayap Kiri

Raphinha menjadi salah satu pemain paling berpengaruh dalam kemenangan Barcelona ini. Bermain di sisi kiri serangan, Raphinha memberikan ancaman yang nyata bagi pertahanan Real Madrid. Perannya yang agresif dalam menyerang membuat bek kanan Real Madrid, Lucas Vazquez, kewalahan sepanjang pertandingan.

Raphinha mencatatkan satu gol dan satu assist, serta menghasilkan dua umpan kunci yang membahayakan lini belakang Real Madrid. Pergerakan Raphinha sering kali memancing Lucas Vazquez untuk keluar dari posisinya, sehingga membuka ruang kosong di area pertahanan. Situasi ini dimanfaatkan oleh Alex Balde, yang turut membantu serangan dan menciptakan peluang dari sektor kiri. Kombinasi serangan Raphinha dan Balde di sisi kiri membuat Real Madrid kesulitan dalam menjaga konsistensi pertahanannya.

5. Absennya Thibaut Courtois Mengurangi Kekuatan di Lini Belakang Real Madrid

Thibaut Courtois, kiper andalan Real Madrid, tidak dapat bermain dalam laga El Clasico ini karena mengalami cedera saat menghadapi Borussia Dortmund. Kehilangan Courtois merupakan pukulan telak bagi Real Madrid, mengingat kiprahnya yang sering menjadi pembeda dalam pertandingan besar seperti ini. Courtois dikenal dengan refleks dan penyelamatan-penyelamatan krusial yang kerap menyelamatkan tim dari kebobolan.

Absennya Courtois berdampak signifikan, terbukti dari performa pertahanan Real Madrid yang terlihat kurang solid. Eder Militao yang menjadi pilar utama di lini belakang, juga tampil di bawah standar pada pertandingan ini, sehingga Barcelona dengan mudah menembus pertahanan Madrid. Ketidakberadaan Courtois di bawah mistar membuat Real Madrid kehilangan sosok pemimpin di lini belakang dan membuat mereka rentan terhadap serangan-serangan Barcelona.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments