Friday, November 22, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaKenangan Pahit Timnas Indonesia Saat Dibantai Bahrain 10-0: Di Mana Mereka Sekarang?

Kenangan Pahit Timnas Indonesia Saat Dibantai Bahrain 10-0: Di Mana Mereka Sekarang?

Pada 10 Oktober 2024, Timnas Indonesia akan kembali menghadapi Bahrain di pertandingan Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Pertandingan ini akan berlangsung di Bahrain National Stadium, Riffa. Meski pertemuan kali ini membawa harapan baru, memori kekalahan telak di masa lalu masih membayangi. Timnas Indonesia pernah mengalami kekalahan pahit melawan Bahrain dengan skor 0-10 dalam Kualifikasi Piala Dunia 2014, yang berlangsung pada 29 Februari 2012.

Kekalahan yang memalukan tersebut menjadi catatan hitam dalam sejarah sepak bola Indonesia. Kala itu, Timnas Indonesia memang tampil tanpa kekuatan penuh, namun hasil pertandingan ini tetap membekas dalam ingatan publik sepak bola tanah air. Menghadapi Bahrain yang tampil dominan, Skuad Garuda tak mampu memberikan perlawanan berarti. Meski kini situasi dan kondisi tim telah banyak berubah, kekalahan tersebut menjadi pelajaran yang berharga.

- Advertisement -
asia9QQ

Namun, setelah lebih dari satu dekade berlalu, menarik untuk mengetahui bagaimana kabar para pemain yang tampil dalam starting XI di pertandingan tersebut. Apakah mereka masih aktif di dunia sepak bola atau sudah beralih ke profesi lain? Berikut ulasan mengenai perjalanan karier mereka.

Performa dan Karier Pemain Setelah Kekalahan

1. Samsidar

Samsidar, penjaga gawang utama dalam pertandingan tersebut, hanya bermain selama tiga menit sebelum dikeluarkan dari lapangan karena kartu merah. Kini, Samsidar sudah pensiun dari sepak bola profesional. Setelah pensiun, ia berfokus pada pengembangan pemain muda, khususnya di bidang kepelatihan kiper usia muda. Pengalamannya sebagai kiper utama tim nasional Indonesia menjadi bekal penting dalam melatih generasi penerus.

2. Hengky Ardiles

Hengky Ardiles yang saat itu bermain sebagai bek kanan, menjadi saksi betapa beratnya pertandingan melawan Bahrain. Kekalahan itu menjadi salah satu momen paling pahit dalam kariernya. Saat ini, Hengky Ardiles beralih profesi sebagai asisten pelatih di Semen Padang, tim yang pernah ia bela semasa aktif bermain. Ia kini lebih fokus pada karier kepelatihannya, membantu mengembangkan tim dan pemain muda.

3. Gunawan Dwi Cahyo

Gunawan Dwi Cahyo adalah bek tengah yang sibuk menghalau serangan Bahrain pada pertandingan tersebut. Setelah melewati masa kejayaannya, kini Gunawan masih aktif bermain, membela FC Bekasi City di Liga 2. Meski sudah tak lagi bermain di kasta tertinggi sepak bola Indonesia, Gunawan tetap menunjukkan dedikasinya di lapangan.

4. Abdul Rahman

Abdul Rahman, partner Gunawan di lini belakang, juga masih aktif bermain sepak bola. Saat ini, ia membela Persikabo 1973 di Liga 2. Pengalamannya sebagai bek tengah Timnas Indonesia masih memberikan pengaruh dalam permainannya, meski ia tidak lagi berada di puncak karier.

5. Diego Michiels

Diego Michiels adalah pemain naturalisasi yang masih bertahan di dunia sepak bola profesional. Hingga kini, ia masih membela Borneo FC, meski usianya sudah tidak lagi muda. Diego dikenal sebagai bek sayap yang tangguh, dan pengalaman buruk melawan Bahrain tetap menjadi bagian dari perjalanan panjang kariernya.

6. Taufiq

Sebagai gelandang, Taufiq tidak mampu memberikan perlawanan berarti pada pertandingan tersebut. Kini, Taufiq telah gantung sepatu dan beralih menjadi pelatih tim usia muda. Perannya di dunia kepelatihan membantu mencetak bakat-bakat baru untuk masa depan sepak bola Indonesia.

7. Slamet Nurcahyo

Slamet Nurcahyo, yang saat itu harus ditarik keluar pada menit ke-4 untuk digantikan kiper cadangan, saat ini masih aktif bermain untuk Madura United. Meski perannya kini lebih sebagai pemain senior, ia tetap menjadi bagian penting dari tim.

8. Rendi Irwan

Rendi Irwan saat ini membela Deltras FC di Liga 2. Sebagai salah satu pemain veteran, ia pernah membela beberapa klub besar seperti Persebaya Surabaya dan Persija Jakarta. Rendi tetap menjadi sosok penting dalam tim yang ia bela, meski usia mulai membatasi performanya.

9. Aditya Putra Dewa

Aditya Putra Dewa adalah pemain yang saat itu tampil sebagai gelandang. Kini, ia masih bermain untuk Malut United di BRI Liga 1 2024/2025, menunjukkan dedikasi yang luar biasa dalam mempertahankan kariernya di level kompetisi tertinggi Indonesia.

10. Irfan Bachdim

Setelah beberapa tahun berkarier di berbagai klub, Irfan Bachdim saat ini tidak memiliki klub. Terakhir, ia bermain untuk Persik Kediri di Liga 1 dan sering terlihat menonton pertandingan Timnas Indonesia. Meski namanya tak lagi sering muncul di lapangan, ia tetap menjadi figur penting dalam sepak bola nasional.

11. Ferdinand Sinaga

Ferdinand Sinaga, penyerang yang tampil saat kekalahan 0-10, masih aktif bermain. Saat ini, ia membela Persekat di Liga 2, setelah sebelumnya bermain untuk Persiraja. Meskipun kariernya mulai menurun, Ferdinand tetap memiliki semangat juang di lapangan.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments