Manchester United (MU) dikenal dengan kebijakan belanja besar di bursa transfer pemain dalam beberapa tahun terakhir. Namun, investasi besar ini seringkali tidak diikuti dengan kesuksesan di lapangan. Setelah era keemasan Sir Alex Ferguson berakhir pada 2013, klub yang berbasis di Old Trafford ini belum mampu meraih gelar Liga Inggris lagi, menandai sepuluh tahun puasa trofi domestik.
Selama dekade ini, MU telah mengeluarkan dana yang signifikan untuk mendatangkan pemain dengan reputasi besar dan harga selangit. Meski demikian, banyak dari pemain-pemain ini tidak berhasil memenuhi ekspektasi yang dibebankan pada mereka. Sebagian besar investasi ini berujung pada kekecewaan bagi penggemar yang berharap tim kesayangan mereka dapat kembali ke jalur kemenangan.
Satu hal yang semakin membuat frustrasi adalah kenyataan bahwa beberapa pemain yang dianggap gagal di MU justru menunjukkan performa gemilang setelah meninggalkan klub. Berikut ini adalah sembilan pemain yang, meskipun kurang berhasil di Old Trafford, berhasil mencatatkan kesuksesan di klub-klub baru mereka:
1. Alexis Sanchez
Alexis Sanchez tiba di Manchester United dengan ekspektasi tinggi setelah performa gemilangnya di Arsenal. Namun, di MU, ia kesulitan menemukan kembali bentuk terbaiknya. Penampilan Sanchez di Old Trafford sering kali dianggap mengecewakan, dengan kinerja yang tidak sesuai dengan harga transfer yang dibayarkan.
Setelah meninggalkan MU, Sanchez bergabung dengan Inter Milan dan menunjukkan performa yang jauh lebih baik. Ia menjadi bagian penting dari tim yang meraih gelar Serie A pada musim 2020/2021, menghentikan dominasi sembilan tahun Juventus. Di Inter Milan, Sanchez mencetak tujuh gol di Liga Italia dan tampil konsisten. Kemudian, dia pindah ke Marseille, di mana dia melanjutkan performa baiknya dan memberikan kontribusi signifikan.
2. Memphis Depay
Memphis Depay bergabung dengan Manchester United pada Januari 2017 dengan banyak harapan. Namun, ia hanya mencetak dua gol dalam 33 penampilan di Premier League, dan tidak mampu menjadi pemain reguler di tim utama.
Setelah meninggalkan MU, Depay pindah ke Lyon dan langsung menunjukkan kualitasnya. Ia membantu Lyon mencapai semifinal Liga Champions pada musim 2019/2020, serta mencatatkan 76 gol dan 55 assist selama waktunya di klub. Depay kemudian pindah ke Barcelona dengan status bebas transfer pada musim panas 2021, di mana dia mengalami masa-masa tidak konsisten tetapi tetap menunjukkan beberapa kilasan kualitas. Saat ini, Depay memperkuat Atletico Madrid dan berperan penting dalam peningkatan performa tim di paruh kedua musim 2022/2023.
3. Radamel Falcao
Radamel Falcao tiba di MU pada 2014 dengan status pinjaman, namun performanya terbatas karena masalah cedera. Ia mencetak hanya empat gol di Liga Inggris dan tidak mampu mengembalikan ketajamannya yang dikenal di Eropa.
Falcao menemukan kembali performa terbaiknya setelah kembali ke Monaco. Di sana, ia menjadi bagian kunci dari tim yang meraih gelar Ligue 1 2016/2017, mencapai semifinal Liga Champions, dan menyingkirkan Manchester City. Di akhir kariernya, Falcao juga mencatatkan nama sebagai pahlawan kultus di Rayo Vallecano.
4. Michael Keane
Michael Keane, yang merupakan produk akademi MU, hanya membuat lima penampilan untuk tim utama sebelum meninggalkan klub untuk bergabung dengan Burnley pada 2014.
Setelah bergabung dengan Burnley, Keane menunjukkan perkembangan yang signifikan sebagai bek tengah yang solid. Kini, ia bermain untuk Everton dan memiliki 12 caps untuk tim nasional Inggris, membuktikan kualitasnya di Liga Inggris.
5. Danny Drinkwater
Danny Drinkwater tidak pernah membuat penampilan di tim senior MU dan pindah ke Leicester City pada 2012. Meskipun tidak banyak berkontribusi di klub-klub lain setelahnya, Drinkwater meraih kesuksesan besar di Leicester dengan memenangkan gelar Premier League pada musim 2015/2016.
6. Angel Di Maria
Angel Di Maria tiba di MU dengan harapan besar setelah penampilan cemerlang di Real Madrid. Namun, masa tinggalnya di MU hanya berlangsung satu musim dan tidak memenuhi ekspektasi.
Setelah meninggalkan MU, Di Maria bergabung dengan Paris Saint-Germain (PSG), di mana ia berperan penting dalam dominasi klub tersebut di Ligue 1, mencatat lebih dari 100 assist dan memenangkan gelar Ligue 1 lima kali. Dia kemudian pindah ke Juventus dan berperan dalam kemenangan Argentina di Piala Dunia 2022.
7. Wilfried Zaha
Wilfried Zaha bergabung dengan MU pada 2013 setelah tampil mengesankan di Crystal Palace. Namun, ia hanya tampil empat kali untuk Setan Merah sebelum dijual kembali ke Palace.
Di Crystal Palace, Zaha membuktikan dirinya sebagai salah satu penyerang sayap terbaik di Liga Inggris. Setelah kontraknya berakhir, ia pindah ke Galatasaray pada musim panas 2023.
8. Gerard Pique
Gerard Pique mengalami masa-masa sulit untuk mendapatkan tempat di starting eleven MU yang didominasi oleh Rio Ferdinand dan Nemanja Vidic. Ia hanya memiliki sedikit kesempatan bermain saat MU meraih kesuksesan di Premier League dan Liga Champions pada musim 2007/2008.
Pique kembali ke Barcelona dan menjadi salah satu bek terbaik di dunia. Ia memenangkan Piala Dunia dan Piala Eropa bersama Spanyol, serta meraih tiga Liga Champions, sembilan La Liga, dan tujuh Copa del Rey.
9. Diego Forlan
Diego Forlan hanya mencetak 10 gol di Premier League selama waktunya di MU, dan tidak mampu menunjukkan potensi penuh yang dimilikinya.
Setelah meninggalkan MU, pemain ini mencatatkan karier luar biasa di Villarreal dan Atletico Madrid. Ia mencetak 128 gol di La Liga dan memenangkan Sepatu Emas Eropa dua kali. Forlan juga meraih Copa America dengan Uruguay pada 2011 dan dinobatkan sebagai pemain terbaik Piala Dunia 2010.