Friday, November 22, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaPerjalanan Sepakbola Indonesia Sepanjang Tahun 2020, Terlalu Banyak Drama

Perjalanan Sepakbola Indonesia Sepanjang Tahun 2020, Terlalu Banyak Drama

Perjalanan Sepakbola Indonesia Sepanjang Tahun 2020, Terlalu Banyak Drama – Perjalanan Sepakbola nasional sepanjang tahun 2020 tidak meninggalkan kesan yang memuaskan. Olahraga yang paling populer ini bahkan lebih sering diwarnai drama dan penundaan kompetisi.

Shopee Liga 1 digelar pada 29 Februari. Laga pembuka dipersembahkan oleh Persebaya Surabaya kontra Persik Kediri di Stadion Gelora Bung Tomo yang dihadiri ribuan penonton.

- Advertisement -
asia9QQ

Namun, kompetisi ini tidak berlangsung lama. Perjalanan sepakbola Indonesia sepanjang tahun 2020 harus tertunda setelah Presiden RI Joko Widodo mengumumkan ada dua orang WNI yang terjangkit COVID-19 pada awal Maret.

Nasib sepakbola Indonesia pun mulai dipertanyakan. Force majeure langsung diberlakukan PSSI pada 27 Maret saat kompetisi digelar tiga pekan saja. Dalam Surat Keputusan (SK) bernomor 48/SKEP/III/2020, PSSI menunda kompetisi Shopee Liga 1 dan Liga 2 2020 dan rencananya akan digelar lagi Bulan Juni.

Namun, lanjutan Shopee Liga 1 tidak sesuai ekspektasi karena hingga bulan Juni pandemi belum juga surut, malah kasusnya jadi bertambah banyak. PSSI lalu mengeluarkan SKEP/53/VI/2020 yang isinya melanjutkan kompetisi Shopee Liga 1 pada Oktober.

Perjalanan Sepakbola Indonesia sepanjang tahun 2020 memang tidak mulus. Faktanya, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) tidak mengeluarkan izin untuk lanjutan kick-off yang rencananya akan diselenggarakan pada Oktober. PSSI dan PT LIB membuat keptusan baru, yaitu Shopee Liga 1 akan kembali diselenggarakan pada Februari 2021.

Namun, Polri masih belum menurunkan izin hingga penghujung tahun 2020. Untuk itu, nasib ajang Shopee Liga 1 dan Liga 2 masih belum ada kejelasan sampai saat ini.

Akibat dari penundaan kompetisi tersebut, banyak pemain asing yang hengkang dari klub. Sebut saja Petteri Pennanen dari Tira Persikabo yang pertama kali cabut.

Kini, semakin banyak pemainnya asing yang hengkang. Namun, pemain asing Persija Jakarta, Persib Bandung, PSIS Semarang, dan PSS Sleman masih tetap bertahan.

Perjalanan Sepakbola Indonesia Sepanjang Tahun 2020, PSSI, Timnas, dan Shin Tae-yong

Perjalanan sepakbola Indonesia sepanjang tahun 2020 tidak hanya sebatas kompetisi domestik saja yang rumit. Timnas Indonesia U-19 harus menelan kenyataan pahit terkait Piala Dunia U-20 2021 karena FIFA menundanya menjadi tahun 2023.

Padahal, sejak awal tahun Timnas U-19 sudah mempersiapkan diri sebaik mungkin, dengan melakukan serangkaian seleksi di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang. Sebanyak 59 pemain lolos dan 28 ikut serta di TC lanjutan di Thailand.

Karena tidak ada aktivitas sepakbola, Shin Tae-yong dan pelatih lainnya pulang kampung ke Korea Selatan pada 3 April. Timnas U-19 lalu hanya berlatih secara virtual selama Shin Tae-yong masih berada di Negeri Ginseng.

Shin Tae-yong ternyata tidak kembali tepat waktu ke Indonesia. Di waktu yang bersamaan, Ratu Tisha Destria mengundurkan diri dari posisi Sekjen PSSI pada 13 April.

Mundurnya Ratu Tisha disebut-sebut akibat Shin Tae-yong menunda kepulangannya ke Indonesia. Ratu Tisha sangat berkaitan erat dengan Shin Tae-yong, khususnya dalam pengambilan keputusan, untuk melatih Timnas Indonesia.

Di perjalanan Sepakbola Indonesia sepanjang tahun 2020, PSSI lalu mendirikan Satuan Tugas (Satgas) Timnas Indonesia. Salah satu tujuannya adalah untuk mengevaluasi kinerja Pelatih Timnas Indonesia yang juga disebut-sebut sebagai jalan ninja PSSI untuk menyingkirkan Shin Tae-yong yang batang hidungnya masih juga belum terlihat di Tanah Air.

Setelah melalui beragam masalah, Shin tae-yong akhirnya pulang ke Indonesia pada 22 Juli. Eks pemain Seongnam Ilhwa Chunma itu menjadwalkan TC untuk Timnas U-19 dan Timnas Indonesia senior secara bersamaan pada akhir Juli.

TC Timnas U-19 pun akhirnya tuntas pada Oktober dan Shin Tae-yong diberikan izin libur sampai 1 Desember di Korea. Perjalanan sepakbola Indonesia sepanjang tahun 2020 semakin rumit setelah Shin Tae-yong lagi-lagi tidak pulang ke Indonesia sesuai jadwal dan baru tiba di Tanah Air pada 11 Desember.

Perjalanan sepakbola Indonesia sepanjang tahun 2020 diakhiri dengan PSSI yang tetap memberangkatkan Timnas U-19 ke Spanyol yang beranggotakan 30 pemain. Tiga pemain Timnas Indonesia U-19 tidak diikutsertakan karena reaktif COVID-19. Shin tae-yong sendiri diketahui tidak ikut bersama bersama rombongan timnas.

Sementara tiga pemain lainnya yang berkarier di luar negeri diharapkan bisa segera bertolak ke Spanyol. Mereka adalah Elkan Baggott, Witan Sulaeman, dan Kelana Noah Mahessa.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments