Liga Champions Memanas, PSG Pecat Pelatih Tuchel dua hari jelang Natal. Setelah hampir satu bulan menjalani masa liburan dan sepi pemberitaan, laga paling bergengsi antar klub sepak bola negara-negara Eropa ramai kembali. Padahal pertandingan sendiri baru dimulai pertengahan Febuari 2021.
Tiap grup yang masuk 16 sudah mulai memasang strategi agar dapat melanjutkan ke babak berikutnya. Selain itu, memperhatikan kondisi lawan di dua bulan terakhir juga diperlukan.
Liga Champions Memanas, PSG Pecat Pelatih Tuchel
Tahun lalu, Paris Saint German atau PSG asal Perancis berhasil maju hingga babak final. Itu dianggap sebuah pencapaian terbaik klub setelah mendapat suntikan dari Qatar.
Selama dua tahun digawangi Tuchel, PSG sudah mengantongi 6 trofi domestik, di mana di tahun 2019 dan 2020 mereka menjadi juara Liga 1.
Di babak akhir tersebut, mereka dikalahkan oleh Bayern Munchen. Klub Jerman yang di perempat final mengalahkan Barcelona dengan skor telak.
Di awal musim tahun 2020-2021, PSG tampil tidak konsisten. Di Ligue 1 Perancis sampai saat ini mereka masih menduduki peringkat 3 klasemen sementara di bawah Lyon dan Lille. Selama musim dimulai, mereka sudah kalah dalam 4 laga.
Di Liga Champions sendiri, Los Parisiens julukan PSG, cukup kesulitan untuk melenggang ke-16 besar meski akhirnya lolos sebagai juara Grup H. Itu bukan karena prestasi Kylian Mbappe, dkk yang merosot. Namun, tim berada di grup “neraka” bersama RB Leipzig, Manchester United, dan Istanbul Basaksehir.
Pada undian yang sudah dilaksanakan, PSG akan berlaga di pertandingan pembuka Liga Campions leg kedua melawan Barcelona. Barcelona sendiri juga sedang menjalani musim yang sulit. Sejak kekalahannya dari Bayern Munchen Agustus tahun lalu, masalah terus menimpanya.
Di laga La Liga, mereka tampil tidak konsisten. Pada laga awal Liga Champions, anak asuh Ronald Koemann tampil tidak terkalahkan. Tidak disangka, justru di laga melawan Juventus mereka kalah dan akhir menjadi runner up grup.
Tanggal 17 Februari 2021, laga Barcelona kontra PSG akan berlangsung di Camp Nou.
Hal ini disebut-sebut sebagai salah satu alasan dipecatnya Thomas Tuchel. Padahal di musim lalu performa tim asuhannya sangat bagus. Kontraknya baru berakhir setelah musim usai. Namun, manajeman PSG memecatnya lebih awal.
Tuchel dianggap tidak dapat menyiapkan tim melawan Barcelona. Apalagi kemungkinan saat itu La Blaugrana sudah menjadi lebih solid dengan presiden klub baru. Mereka juga dianggap sudah lebih menyatu dengan gaya kepelatihan Ronald Koeman.
Jika dilihat dari catatan Los Parisiens bersama Tuchel, banyak yang beranggapan alasan manajemen terlalu dibuat-buat. Selama dua tahun, pelatih eks Dortmund ini telah membawa tim ke 129 laga dengan: 96 kali menang, 20 kali seri, dan 11 kali kalah. Hitungan statistik menunjukkan 76,5% keberhasilan.
Catatan yang masih di atas Barcelona dan Ronald Koemann. Klub raksasa Spanyol ini pernah di posisi 12 klasemen sementara La Liga beberapa pekan lalu.
Di luar Liga Champions memanas, PSG pecat pelatih Tuchel dengan alasan lain. Yang paling santer dibicarakan adalah ketidakcocokkannya dengan Direktur Olahraga pengganti Antero Henrique, Leonardo dalam kesepakatan transfer klub.
Bagi Tuchel sendiri memang terlalu sulit berada di ruang ganti klub. Ada banyak orang yang berusaha mempengaruhi skuat yang diasuhnya.
Siapakah pengganti Tuchel? Manajemen klub belum menyebutkan apa pun. Mereka hanya berjanji akan mengumumkan dalam beberapa hari ke depan.
Pakar transfer Fabrizio Romano memperkirakan penggantinya adalah Mauricio Pochettino. Pelatih asal Argentina ini sudah 12 bulan menganggur sejak dipecat Tottenham Hotspur. Pochettino juga pernah bermain di PSG pada tahun 2001-2003.
Klub Perancis bukan hal yang baru baginya. Dia tidak akan menolak kesempatan untuk melatih klub papan atas.
Masih menurut Romano, sudah terjadi negosiasi antara Pochettino dengan PSG. Hasilnya akan diumumkan setelah kesepakatan ditandatangani.
Liga Champions memanas, PSG pecat pelatih Tuchel mungkin merupakan peristiwa pertama. Di bulan Januari klub akan terus berotasi memasuki masa musim transfer. Banyak pemain yang selesai dan berpindah dari satu klub ke klub lainnya di Eropa. Hal yang sudah lama berlangsung sejak sepak bola profesional mulai dikenal dan digelar.