Dalam tiga pertandingan fase grup Piala Asia 2023, Timnas Indonesia di bawah kendali pelatih Shin Tae-yong telah menunjukkan kinerja yang beragam. Meskipun hasilnya bervariasi, ada empat pemain yang secara konsisten dipercayakan untuk bermain penuh, dan di antara mereka terdapat sosok andalan seperti Pratama Arhan.
Pada laga pertama, Indonesia berhasil meraih tiga poin berharga dengan mengalahkan Vietnam dengan skor tipis 1-0. Keberhasilan ini tidak lepas dari kontribusi para pemain inti, termasuk Pratama Arhan yang terus dipercayakan oleh pelatih Shin Tae-yong.
Namun, perjalanan tim tidak selalu mulus. Saat berhadapan dengan Irak dan Jepang, Timnas Indonesia harus menerima kekalahan. Meskipun demikian, keempat pemain andalan tetap menjadi tulang punggung tim dan selalu bermain sejak menit awal.
Pelatih Shin Tae-yong terbukti tidak ragu untuk melakukan perubahan taktis pada setiap pertandingan. Meski begitu, empat pemain yang menjadi pilihan utama tetap mendapatkan kepercayaan penuh untuk memberikan kontribusi maksimal. Meskipun Ivar Jenner pernah digantikan oleh Marc Klok dalam pertandingan melawan Irak, keempat pemain ini tetap menjadi elemen kunci dalam strategi tim.
Sementara Ivar Jenner selalu tampil sejak menit awal, namun dia juga mengalami momen di luar lapangan saat digantikan oleh Marc Klok. Pertanyaan pun muncul, siapakah keempat pemain yang menjadi tulang punggung Timnas Indonesia dan selalu mendapatkan kepercayaan penuh dari pelatih Shin Tae-yong?
Ernando Ari
Ernando Ari, pemain berusia 21 tahun yang menempati posisi kiper, telah menjadi pilihan utama bagi pelatih Shin Tae-yong dalam perjalanan Timnas Indonesia di Piala Asia 2023. Dalam tiga pertandingan fase grup, Ernando Ari memastikan dirinya selalu berada di bawah mistar sebagai penjaga gawang utama. Ia menjadi pemain Timnas Indonesia yang tak tergantikan di Piala Asia 2023, menghabiskan total 270 menit bermain tanpa digantikan oleh kiper lain.
Performa cemerlang Ernando Ari menjadi sorotan, terutama pada laga kontra Vietnam. Pada pertandingan tersebut, dia berhasil mempertahankan gawangnya dengan sangat baik, mendapatkan pujian yang melimpah atas ketangguhannya dalam mencegah gol lawan. Momen impresifnya terjadi pada menit akhir pertandingan, di mana Ernando Ari dengan gemilang menggagalkan peluang berbahaya yang dapat mengancam hasil pertandingan.
Kepercayaan penuh dari pelatih Shin Tae-yong terhadap Ernando Ari bukan tanpa alasan. Kiper muda ini telah menunjukkan kestabilan dan ketangguhan di bawah tekanan, menjadi benteng terakhir yang mengamankan gawang Timnas Indonesia. Dengan usia yang masih muda, Ernando Ari tidak hanya menjadi harapan untuk saat ini, tetapi juga potensi besar untuk masa depan timnas.
Dengan catatan penampilan yang mengesankan, Ernando Ari bukan hanya sekadar kiper, tetapi juga menjadi elemen kunci dalam strategi pertahanan Timnas Indonesia.
Pratama Arhan
Pratama Arhan, bek kiri berusia 22 tahun, telah menjadi kekuatan utama dalam pertahanan Timnas Indonesia di Piala Asia 2023. Di bawah arahan Shin Tae-yong, Pratama Arhan berhasil menghabiskan total 270 menit bermain tanpa tergantikan, membuktikan dirinya sebagai pilihan yang tak tergantikan untuk posisi bek kiri.
Meskipun Shin Tae-yong memiliki tiga bek kiri di skuadnya, Pratama Arhan telah menonjol dan menjadi pilihan utama pelatih. Konsistensinya dalam bermain telah membuatnya mendapatkan tempat tetap di starting XI. Sementara dua bek kiri lainnya setia menghuni bangku cadangan atau bahkan tidak masuk dalam skuad.
Performa Pratama Arhan di Piala Asia 2023 patut mendapatkan apresiasi. Bek kiri ini tidak hanya menunjukkan keterampilan bertahan yang solid, tetapi juga daya juang tinggi yang menjadi aset berharga bagi timnya. Kehadirannya di lapangan membawa energi positif dan memberikan kontribusi signifikan dalam menjaga keseimbangan antara pertahanan dan serangan.
Salah satu momen krusial dalam perjalanan Timnas Indonesia terjadi saat duel melawan Jepang. Di mana lemparan ke dalam yang dilakukan oleh Pratama Arhan menjadi pencetus gol yang dicetak oleh Sandy Walsh.
Marselino Ferdinan
Marselino Ferdinan, gelandang berusia 19 tahun, telah menjadi sosok yang mencuri perhatian dalam perjalanan Timnas Indonesia di Piala Asia 2023. Dalam tiga pertandingan fase grup, Marselino menghabiskan total 270 menit bermain, menunjukkan kontribusi signifikan dari posisi gelandang.
Prestasinya mencapai puncak saat berhasil mencetak gol ke gawang Irak. Gol ini bukan hanya menjadi momen penting dalam pertandingan, tetapi juga memberikan harapan bagi Indonesia untuk meraih poin berharga. Dengan skor sementara 1-1, Marselino Ferdinan membuktikan kualitasnya sebagai pemain yang dapat membuat perbedaan dalam momen krusial.
Meskipun akhirnya Indonesia harus menerima kekalahan 1-3 dari Irak, gol Marselino tetap menjadi sorotan positif. Keterlibatannya dalam mencetak gol tidak hanya mencerminkan kemampuan individunya, tetapi juga semangat juang yang dimiliki oleh pemain muda ini.
Dalam penampilannya di Piala Asia 2023, Marselino Ferdinan telah menunjukkan performa yang cukup baik. Dengan usia yang masih sangat muda, turnamen ini menjadi kesempatan emas bagi Marselino untuk terus belajar dan berkembang sebagai seorang pemain.
Justin Hubner
Justin Hubner, pemain belakang berusia 20 tahun, telah menjadi elemen kunci dalam strategi Timnas Indonesia di Piala Asia 2023. Meskipun baru mendapatkan paspor Indonesia pada awal Desember 2023, menjelang penutupan pendaftaran pemain. Justin Hubner berhasil mencuri perhatian Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia. Sang pelatih mempercayakan pemain muda ini untuk selalu bermain penuh dalam setiap pertandingan.
Kelebihan utama Justin Hubner adalah fleksibilitasnya yang luar biasa. Meskipun berposisi sebagai pemain belakang, Hubner mampu dengan baik berperan sebagai gelandang dan bek tengah. Kemampuannya untuk beralih antara dua posisi tersebut memberikan keuntungan tak ternilai bagi timnya. Mengingat dinamika permainan sepak bola yang seringkali memerlukan adaptabilitas.
Selain kemampuan defensifnya yang solid, Justin Hubner juga membawa dimensi baru dalam memulai build-up serangan. Keberanian dan visinya dalam mengatur serangan dapat menjadi aset berharga dalam menciptakan peluang bagi Timnas Indonesia. Pada usia yang masih muda, Hubner menunjukkan kedewasaan dalam bermain dan kemampuannya untuk beradaptasi dengan taktik permainan yang berbeda.