Fiorentina kalahkan Braga dengan agregat 7-2 setelah menumbangkan wakil Portugal itu dalam babak play-off menuju babak 16 besar Liga Konferensi Eropa pada Jumat, 24 Februari 2023 dini hari WIB. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Artemio Franchi itu ditutup dengan skor 3-2 untuk kemenangan tim Italia.
Hasil itu berhasil membuat tim asuhan Vincenzo Italiano resmi melaju ke perdelapan final UEFA Conference League. Lalu bagaimanakah proses perjuangan La Viola?
Jalannya Pertandingan
Tampil di markas sendiri, alih-alih mendominasi pertandingan, Tim Ungu justru lebih banyak kehilangan bola, meski secara keseluruhan pertandingan cukup berimbang.
Secara statistik, anak asuh Italiano cuma mengoleksi 48 persen penguasaan bola dengan 348 kali operan dan 75 persen passing sukses. Di sisi lain, tim Portugal mencoba membalas dendam dengan lebih mendominasi penguasaan bola, menguasai 52 persen dengan 376 operan dan 70 persen akurasi.
Meski kalah dari segi penguasaan, La Viola (julukan Fiorentina) terbukti lebih efektif dalam menyerang. Hal itu terlihat dari 17 kali tembakan, 6 mengarah ke gawang dan 3 berbuah gol.
Sementara itu di kubu lawan, Braga melepaskan 12 tembakan dengan 5 yang mengarah ke gawang dan 2 menjadi gol.
Tim yang bermarkas di Florence ini harus kebobolan dua gol lebih dulu sebelum membalikkan keadaan atas tim Portugal.
Mula-mula, Fiorentina kebobolan ketika memasuki paruh babak pertama. Adalah Andre Castro yang berhasil melesakkan bola ke gawang yang dijaga kiper kawakan Salvatore Sirigu di menit 16′.
Alih-alih membalas, La Viola justru harus kebobolan untuk kedua kalinya. Gol kedua dibuat oleh gelandang Alvaro Djalo di menit 34′ yang sukses memanfaatkan umpan Banza.
Ketinggalan dua gol, Tim Liga Italia baru menunjukkan tajinya. Sang gelandang, Rolando Mandragora berhasil memperkecil ketertinggalan hanya tiga menit kemudian, tepatnya di menit 37′.
Tiga gol tercipta di babak pertama, membuat kedudukan menjadi 1-2 untuk keunggulan tim tamu.
Baca Juga: Prediksi Skor Persebaya vs PSM di Liga 1, Cek H2H
Baca Juga: Inter vs Porto di Liga Champions, Romelu Lukaku Cetak Gol tapi Simone Inzaghi tak Puas
Babak Kedua
Di babak kedua, tuan rumah mengamuk dan membalikkan keadaan. Dimulai dari gol yang dianulir usai peninjauan VAR di menit 53′, La Viola segera membalikkan keadaan.
Harapan itu muncul ketika Riccardo Saponara sang penerang bernomor punggung 8 berhasil membobol gawang SC Braga di menit 58′. Memanfaatkan umpan Bonaventura, bola melesat dan memaksa kiper tim tamu memungut bola. Skor sama kuat 2-2.
Menjelang akhir laga, penyerang asal Brasil, Arthur Cabral segera memupuskan harapan tim tamu untuk memetik kemenangan di Florence. Golnya di menit 83′, lagi-lagi dengan memanfaatkan umpan Bonaventura, berhasil membawa Fiorentina pada kemenangan.
Fiorentina Menang Agregat 7-2
Kemenangan kandang ini berhasil membawa tim asuhan Vincenzo Italiano melaju dengan agregat 7-2. Pasalnya, pada leg pertama kemarin, La Viola berhasil memetik kemenangan telak 4-0 di Portugal.
Di laga sebelumnya, raksasa Braga tersebut harus tumbang, dan semakin hancur setelah kartu merah Vitor Tormena di menit 55′.
Mula-mula Tim Florence berhasil membukukan gol menjelang akhir babak pertama, di mana Luka Jovic melepaskan tembakan yang tak dapat diadang kiper lawan di menit 45+1′. Namun, di babak kedua, kondisi berubah benar-benar drastis, apa lagi dengan keunggulan pemain La Viola.
Luka Jovic kemudian mencetak gol keduanya di menit 60′ untuk menggandakan kedudukan. Setelahnya, penyerang Brasil, Arthur Cabral juga turut mencetak brace, masing-masing di menit 79′ dan 90′.
Kemenangan telak 4-0 plus kemenangan kandang 3-2 berhasil membawa Tim Ungu melaju ke babak 16 besar Liga Konferensi Eropa dengan agregat 7-2.
Keterangan pelatih Fiorentina usai laga bisa dilihat di sini!
Vincenzo Italiano Protes VAR
Pada laga Jumat (24/2/2023) dini hari, pelatih Fiorentina, Vincenzo Italiano sempat memprotes keputusan VAR. Hal itu terjadi ketika skor masih 2-1 untuk keunggulan tim tamu.
Saat itu, dia menilai bola sudah melewati garis gawang dan menganggap itu adalah gol. Dia yakin itu karena lampu telah menyala dan gol tercipta. Sayangnya, wasit justru memilih untuk mengecek tayangan ulang melalui VAR.
Dari pengamatan wasit, bola tak bisa dianggap gol. Oleh karena itu juga, gol pada menit 53′ dianulir wasit.
Terlepas dari itu, Italiano tetap memuji anak asuhnya. Apa lagi mereka berhasil menang dengan agregat 7-2.
Baca berita bola lainnya di asia9sport