Saat PSS Sleman bermain pada September lalu, ada pemandangan tak biasa di Stadion Maguwoharjo. Stand yang dipadati suara riuh suporter PSS Sleman itu tiba – tiba menghilang. Alasan Slemania, Suporter PSS Sleman Brigata Curva Sud atau BCS dan Slemania memutuskan mundur dari stadion. Ini merupakan penghormatan kepada dua pendukung PSS Sleman yang tewas dalam aksi kekerasan tersebut, yakni Tri Fajar Firmansyah dan Aditya Eka Putranda.
Aditya dan Tri mengalami kekerasan usai laga PSS Sleman melawan Persebaya Surabaya, Sabtu (27/08/22). Dalam gerakan bertema “exit”, BCS ingin menyampaikan pesan bahwa hidup lebih penting dari sepak bola. Kita harus berkumpul kembali dan melangkah lebih jauh. Kemanusiaan harus menang, kemanusiaan di atas segalanya. Bulan ini, kita harus minggir, kita harus berhenti. Sikap BCS dan Slemania berdampak pada kinerja PSS Sleman di bulan September. PSS Sleman hanya berhasil meraih satu kemenangan, satu hasil imbang dan dua kekalahan.
PSS Sleman Dibebani Dengan Hasil yang Buruk
Pelatih PSS Sleman Seto Nurdiantoro menilai hasil buruk timnya di tiga laga kandang terakhir menjadi salah satu faktor kekalahan mereka dari Persita Tangerang, Kamis (29 September 2022). PSS Sleman hanya meraih satu kemenangan dari tiga laga kandang terakhirnya sebelum kalah 1 – 2 dari Persita Tangerang di Stadion Maguwoharjo pada pekan ke – 11 laga BRI Liga 1 2022 – 2023.
PSS Sleman kalah 0 – 1 dari Persib Bandung sebelum menumbangkan Persis Solo 2 – 1 sebelum dipermalukan oleh Persebaya Surabaya dengan skor yang sama. Soal hasil pertandingan, tentu kita tahu PSS Sleman kalah 1 – 2 dari Persita. Itu terjadi berulang – ulang sampai berapa kali kita kalah di kandang. Ini bisa dilihat dari beberapa pemain yang performanya kurang bagus.
Pelatih kelahiran Sleman Karassan itu menjelaskan secara detail beban yang dialami para pemain dan permasalahan yang mereka hadapi untuk membuat mereka kembali meraih poin nol di kandang sendiri. Pada awal pertandingan, para fans berada di Stadion Maguwaharjo dan para pemain semua stres.
PSS Sleman Dibebani Dengan Hasil yang Buruk
Namun, Mereka tetap tidak bisa memenangkan pertandingan tanpa ada fans yang langsung mendukung Mereka di stadion. Seto juga menambahkan bahwa beban itu memang ada hubungannya dengan hasil kecil yang dimainkan Laskar Sambernyawa di beberapa pertandingan kandang. Menurutnya, beberapa kekalahan dalam pertandingan kandang telah memberikan beban psikologis yang berat bagi para pemain, dan pertandingan tanpa kehadiran penggemar tidak dapat meringankan beban para pemain.
Ini tentu tanggung jawab Dia karena mereka adalah pilihan Dia. Soal evaluasi Java Super Eagles, Seto dengan bijak mengatakan bahwa tidak hanya para pemain yang melakukan evaluasi, namun para pelatih juga menilai kinerja selama ini. Selanjutnya perlu ditingkatkan komunikasi dua arah antara pelatih dan pemain agar bisa saling memberikan solusi positif.
Seto juga meminta maaf kepada pendukung PSS Sleman atas hasil pertandingan yang menguntungkan tim tamu Persita. Mohon maaf kepada suporter PSS Sleman, Mereka tidak bisa memenangkan pertandingan malam ini, padahal Mereka sangat berharap dan berharap besar atas kemenangan tersebut.
Alasan Slemania dan PSS Sleman Kalah Lagi Di Kandang, Seto Nurdiantoro Meratapi Nasibnya
PSS Sleman memulai lanjutan Liga 1 2022/2023 dengan hasil buruk. Java Super Eagle memukul tamunya Persita Tangerang. Kamis (29/9/2022) PSS Sleman harus kebobolan Persita dengan skor 1 – 2 untuk pertandingan WIB di Stadion Maguwoharjo, Sleman. PSS Sleman justru memimpin pada menit ke – 32 melalui sundulan Kim Jeffrey Kurniawan.
Namun, berkat aksi Wildan Ramdhani (37′) dan Osas Saha (50′), Persita bangkit dan membalikkan keadaan. Kekalahan ini terjadi lagi. Berapa kali Mereka kalah di kandang, Dia lupa. Itu adalah kekalahan kandang keempat bagi orang – orang seperti Bagus Nirwanto. Sebelumnya, PSS Sleman terpaksa menyerang PSM Makassar, Persib Bandung, Persebaya, dan terakhir Persita Tangerang.
Menurut Seto, pihaknya masih dibayangi penampilan buruk saat kalah di kandang sendiri. Itu trauma, beban tetap ada. Beberapa pemain tidak tampil bagus. Namun, apa pun itu, hasil ini adalah tanggung jawab Dia. Seto harus meratapi kekalahan ini dan nasibnya di PSS. (*)