Arema FC sangat agresif membeli pemain baru di awal musim BRI Liga 1 2022/2023. Namun, sejauh ini kontribusi beberapa pemain baru lokal Itami belum maksimal. Dari 10 pertandingan pertama BRI Liga 1 musim ini, beberapa pemain berpengalaman menjadi korban pertarungan sengit untuk memperebutkan posisi starter. Mereka mulai lebih banyak duduk di bangku.
Kebanyakan dari mereka adalah pendatang baru musim ini. Klub tersebut memiliki lima nama yang dulunya merupakan pemain inti, namun kini menjadi pemain asing di Arema FC Football Club. Saat Arema FC Football Club masih di bawah asuhan Eduardo Almeida, bahkan ada beberapa pemain yang tidak pernah menjadi starter di BRI Liga 1.
Di delapan game pertama, rotasi pemain tidak terlalu banyak. Rotasi baru dimulai saat Javier Roca menghadapi situasi tersebut, agar pemain inti dan cadangan tidak lumpuh fisik dan mental. Berikut lima pemain berpengalaman di skuat Arema FC yang sejak awal tidak banyak bermain.
Pemain Baru Arema Musim 2022/2023, Hasim Kipo
Saat membela PSM Makassar, Hasim Kipuw menjadi salah satu pemain yang tak tergantikan di lini pertahanan. Hanya akumulasi kartu dan cedera yang bisa membuatnya keluar. Musim lalu, Hasim Kip bermain 25 pertandingan untuk PSM, membuat tiga penampilan pengganti. Musim ini, bagaimanapun, 34 tahun baru mulai dua kali.
Hasim Kipuw mendapat kesempatan itu saat pelatih baru Javier Roca mengambil alih Arema FC. Di sisi lain, pick nomor 1 sebelumnya, Bagas Adi Nugroho, mengalami cedera. Dari segi pengalaman, Hasim Kipuw masih kuat dalam melakukan intersepsi. Hanya saja tidak secepat 5 tahun yang lalu. Meski begitu, Hasim Kip tetap disegani oleh penyerang lawan.
Namun, fisiknya masih cukup kuat untuk bermain melawan striker asing. Di Minggu 9 dan 10, Kipuw menjadi starter dan mencoba menyesuaikan diri dengan duetnya Sergio Silva. Saat ini, karena cedera Sergio, ia masih diposisikan sebagai pemain inti. Maka Kipuw dipasangkan dengan Bagas Adi yang baru pulih dari cedera.
Pemain Baru Arema Musim 2022/2023, Irsyad Maurana
Sejak musim 2016, sang pemain telah menjadi jantung hampir setiap klub yang dibelanya, mulai dari Semen Padang, PSM Makassar hingga Persita Tangerang. Irsyad mencatatkan 24 pertandingan musim lalu saat mengenakan seragam Persita. Dia menjadi starter dalam 21 pertandingan itu. Pemain asal Padang itu sudah beberapa kali absen karena dinyatakan positif COVID – 19.
Namun musim ini, Earside seperti pemain yang baru saja dipromosikan ke tim utama. Irsyad baru menjadi starter satu kali, dan dia menjadi cadangan di lima pertandingan lainnya. Irsyad melewatkan beberapa pertandingan karena cedera lutut. Namun, saat pulih, dia masih sering berada di bangku cadangan.
Beruntung di Pekan 10, Irsyad mencetak gol kemenangan Arema FC di markas Persik Kediri. Namanya mulai Sayanggap serius. Sebenarnya, Earlside adalah pemain Diap yang cukup berbakat. Musim lalu, dia mencetak 5 gol. Sebagian besar pemain Diap Arema FC saat ini tersedia. Namun, ini tidak otomatis menjadikan Irsyad sebagai pilihan pertama.
Evan Dimas
Gelandang megah Arema FC ini hanya bermain 4 kali di starting lineup dan 3 kali sebagai pemain pengganti. Untuk pemain dengan nama besar, mereka tidak mendapatkan banyak waktu bermain. Apa yang harus dilakukan, meskipun, di era Eduardo Almeida, cukup sulit untuk mendapatkan bola dalam peran Evan Dimas. Arema FC lebih sering bermain dengan dua gelandang bertahan.
Di saat yang sama, Evan Dimas adalah tipikal gelandang yang cenderung mengontrol tempo permainan ketimbang seorang pemburu seperti Hariono atau Yamaguchi. Sayangnya, di era pelatih Javier Rocca, ia justru terjangkit penyakit tipus sehingga Evan Dimas melewatkan dua pertandingan. Sekarang, dia sudah mulai berlatih lagi.
Ia berharap agar tidak terjadi gejolak lagi, sehingga bisa memberikan kontribusi lebih untuk Arema FC, karena dari segi kualitas, Evan Dimas masih menjadi salah satu gelandang terbaik di Indonesia saat ini.
Andyk Lundika Rama
Andyk Lundika Rama seolah tak tergantikan saat bermain untuk Madura United. Dia menjadi pilihan pertama, tidak peduli siapa pelatihnya. Pemain berusia 29 tahun itu masih bermain dalam 19 pertandingan musim lalu. Dia memulai 16 pertandingan, cukup banyak, karena kondisi selama pandemi virus corona membuat Madura United sering melakukan rotasi.
Namun, dia hanya bermain sekali dalam 10 minggu pertama musim ini. Ia berada di posisi yang sama sebagai bek kiri di bawah bayang – bayang kapten Arema FC Ahmad Alfarizi. Hanya ketika Alfarizzi terluka, Rama mulai di Minggu 9. Kini Rama baru menjadi starter satu kali dan telah duduk di bangku cadangan selama 10 pekan di BRI Liga 1.
Sejak awal musim, dia sadar akan risikonya. Pemahaman Rama tentang posisinya berujung pemangku cadangan terhadap dirinya. (*)