Kompetisi BRI Liga 1 2022 baru saja memasuki pekan kelima. Namun, BRI Liga 1 Musim 2022/2023 sudah menunjukkan keganasannya. Tiga pelatih Jadi Korban persaingan sengit di BRI Liga 1 2022. Tiga pelatih mengundurkan diri dan bahkan dipecat karena penilaian kinerja. Lantas, siapa saja ketiga pelatih tersebut?
Pelatih Jadi Korban pertama, Robert Alberts (Persib Bandung)
Robert Alberts menjadi korban pertama. Persib dan Robert Alberts memutuskan untuk mengakhiri kerja sama pada Rabu (10/08/2022). Pelatih asal Belanda itu memutuskan mundur sebagai pelatih kepala tim berjuluk Maung Bandung itu. Persib dan Robert telah sepakat untuk tidak melanjutkan kerja sama di Liga 1 2022/2023. Hal ini tak lepas dari hasil evaluasi kinerja Pesib yang hanya meraih satu poin dari tiga laga.
Keputusan untuk mundur sebagai pelatih kepala adalah posisi yang diambil Robert. Langkah ini untuk kepentingan Persib. Dalam semangat saling menghormati, dan untuk kebaikan bersama dan kebaikan Pessib, Robert juga mengucapkan selamat tinggal. Terima kasih kepada Nuhun, Robert Alberts atas profesionalismenya selama ini. Mereka tidak akan pernah melupakan dedikasi dan kontribusi Mereka kepada tim.
Javier Rocca (Persik Kediri)
Persik Kediri mengumumkan telah resmi mengakhiri kerja sama dengan pelatih kepala Javier Roca pada Sabtu (13 Agustus 2022). Danilo Fernando, Direktur Teknik Persik Kediri, mengatakan keputusan itu diambil manajemen setelah melalui evaluasi menyeluruh. Manajemen Persik Kediri mengucapkan terima kasih atas kerjasama dan dedikasi yang telah dibangun selama ini. Semoga sukses karirnya di tempat lain. Rekor Persik Kediri sendiri di pramusim dan 4 laga perdana Serie A Indonesia pada 2022/2023 memang belum bagus.
Jackson F. Tiago (Persis Solo)
Jackson F. Thiago mengumumkan pengunduran dirinya dari bangku pelatih Persis menyusul kemenangan Jumat (19 Agustus 2022) atas Bhayangkara FC. Jackson mengundurkan diri karena istrinya. Istrinya menyuruhnya turun dari kursi pelatih. Dia mengatakan itu adalah sesuatu yang tidak bisa dia tolak. Waktu Mereka di Solo, Mereka selalu mendengar ‘Jacksen Out, Jacksen Out’, tapi di antara suara – suara itu, Mereka hanya mendengar satu suara, istri Mereka. Dia bilang kenapa aku harus tinggal di sini? Itu membuat Mereka menghubungi bos karena kegigihan istri Mereka yang paling penting, Meskipun ia telah mengundurkan diri sebagai pelatih, Jackson akan tetap menjadi bagian dari Pesis karena ia masih terikat kontrak dengan manajemen. Baginya, banyak hal yang bisa dia bantu dalam perkembangan Pesis, salah satunya adalah pengembangan pemain muda.
Bermain di Indonesia yang jauh
Penyerang asing Persija Jakarta Abdulla Yusuf Helal mengatakan bermain di Indonesia tidak mudah. Terutama laga tandang, karena perjalanan tim masih panjang. Yusuf Helal telah membuat empat penampilan bersama Persija di Liga 1 Musim 2022/2023 sejauh ini. Salah satunya adalah jalan – jalan ke Pare Pare di Sulawesi Selatan, tempat tinggal sementara PSM Makassar. Untuk sampai ke Pare Pare, Persija terlebih dahulu harus terbang ke Makassar.
Kemudian lanjutkan perjalanan darat yang mungkin memakan waktu 3 – 4 jam untuk sampai ke Pare Pare. Pelatih Persija Thomas Doll sebelumnya mengaku lelah saat timnya menjamu PSM. Maklum, Persija berangkat pagi dan tiba di Pare Pare pada sore hari. Ini juga merupakan pengalaman baru bagi Yusuf Helal. Para pemain Bahrain merasa masih butuh waktu untuk beradaptasi dengan sepakbola Indonesia.
Pelatih Jadi Korban, Pemain Asing Kesusahan
Yusuf menjadi sorotan karena, meski memiliki banyak peluang bermain, dia tidak pernah mencetak gol. Baru – baru ini, di Pekan 5 Liga 1 Musim 2022/2023 pada Sabtu (20 Agustus 2022), Persija mencetak dua gol dalam kemenangan 3 – 0 atas RANS Nusantara. Sebelum Persija, Yusuf memang bermain di liga Bahrain dan Ceko. Kedua negara ini relatif kecil dibandingkan dengan Indonesia, sehingga pemain dari kedua liga tersebut tidak perlu melakukan perjalanan jauh untuk memainkan laga tandang.
Pemain kelahiran 1993 itu memulai karirnya di klub Bahrain East Rifa sebelum pindah ke Muharraq di liga Bahrain. Ia kemudian memperkuat tiga klub Slovakia yakni Prague Bohemians, Slovenian Liberec dan Slavia Prague. Semuanya sangat berbeda dengan Eropa, di mana Mereka membutuhkan perjalanan panjang untuk bersaing. Tapi sebenarnya Mereka harus sedikit membiasakan diri karena Mereka akan terbiasa untuk sementara waktu.
Begitu juga dengan Pelatih Thomas dan para pemain Eropa karena mereka masih perlu waktu untuk membiasakan diri dengan masalah jarak seperti ini. Adapun Yusuf, ia nyaris tidak menyalakan tap saat penaltinya melawan RANS digagalkan oleh kiper Hillman Saiah. Untungnya, bola membentur tiang dan berbalik ke Yusuf, yang menyambar rebound dan mencetak gol.
Yusuf kemudian mencetak gol keduanya melalui skema indah yang ditampilkan pemain Persija. Pemain setinggi hampir dua meter itu melepaskan tembakan keras dan mencetak dua gol. Biasanya ingin mencetak gol. Karena Mereka langsung minta, karena biasanya di Bahrain, Mereka yang mengambil penalti. (*)