Ibu mana yang tidak bangga melihat anaknya bermain untuk timnas Indonesia. Inilah yang dialami Besinah Halluk, Kebanggaan Seorang Ibu yang melihat anaknya sukses di Final bersama Timnas. Besinah adalah ibunda dari kapten timnas Indonesia U-16 Muhammad Iqbal Gwijangge di Piala AFF U-16 2022. Sosok yang menjadi salah satu pemain kunci Garuda Asia di Piala AFF U-16 2022.
Besinah hadir langsung di Stadion Maguwoharjo di Sleman untuk pertandingan Timnas U-16 Indonesia U-16 2022 melawan Myanmar tadi malam. Besinah hadir dalam pertemuan tersebut karena undangan khusus dari PSSI. Menurut pantauan, Besinah tampak beberapa kali tergerak. Ekspresinya juga tegang, terutama saat pertahanan timnas U-16 Indonesia yang dipimpin Iqbal diserang pemain Myanmar.
Sangat Bangga
Bertemu usai pertandingan, Besinah mengungkapkan rasa bangganya kepada Iqbal Gwijangge. Besinah mengatakan, bermain di timnas Indonesia adalah impian Iqbal sejak kecil. Ya bangga, senang, terharu. Impian kecilnya sekarang jadi kenyataan. Pernah pengen jadi pemain timnas sejak kecil, dan sekarang jadi kenyataan.
Bila di flash back, itu perjuangan yang menyedihkan. Besinah mengatakan perjuangannya dengan Iqbal sangat sulit. Juga, di usia yang sangat muda, Iqbal menjadi orang tua tunggal. Sayangnya perjuangan dia untuk datang ke sini panjang. Dari kehidupan mereka, dia sudah bersama Iqbal sejak kecil dan perjalanannya panjang, Jadi, alhamdulillah mereka dapat sampai di sini. Dia dan suami sudah berpisah, jadi Besinah sudah bersama Iqbal sejak kecil.
Kenangan Iqbal berlatih menjadi Kebanggaan Seorang Ibu
Besinah Halluk juga mengaku sering mendampingi Iqbal saat masih berlatih bersama SSB. Menurut Besinah, perjuangan tersebut kini mulai membuahkan hasil. Dia membawa Iqbal ke latihan dan itu sebabnya beliau tahu semua orang pernah ke sini. Dia tidak bisa mengatakan apa-apa. Karena dia tahu betapa sulitnya latihan yang harus jadi pertarungannya iqbal sendiri. Namun, Besinah Haluk tahu. Perjalanan Iqbal masih panjang jika ingin menembus papan atas sepakbola. Masih banyak yang harus dilakukan Iqbal. Mudah-mudahan awal karirnya berlanjut dari jurusannya hingga tahun terakhirnya. Bahkan Semoga bisa ke luar negeri.
Timnas Indonesia U-16 Lolos ke Final Piala AFF
Timnas Indonesia U-16 melawan Myanmar di semifinal Piala AFF U-16 pada Rabu 10 Agustus 2022 di Stadion Maguwoharjo, Sleiman. Sejak menit pertama, Timnas U-16 mendominasi. Bahkan, peluang pertama Bima Sakti datang pada menit ke-5. Kafiatur Rizky Mencoba Peruntungannya dengan Tendangan Keras dari Luar Kotak. Namun, bola masih melebar dari gawang yang dijaga Setihane. Pada menit ke-15, Indonesia kembali mendapat kesempatan.
Tendangan bebas Arkhan Kaka disundul oleh Arkhan Kaka. Tapi sundulan Arkhan melebar. Sementara itu, Burma masih kesulitan menembus pertahanan Indonesia. Pemain Indonesia itu tidak mencetak gol pada menit ke-43, tetapi kebobolan gol karena kesalahan komunikasi di lini belakang. Kiper Andika Fatul dan bek Indonesia berusaha berebut memblok bola. Bola liar kemudian jatuh ke tangan Nay Min Htet yang tidak bertanda.
Dia tidak kesulitan memasukkan bola ke gawang. Myanmar memimpin 1-0 hingga turun minum. Di babak kedua, Indonesia langsung menginjak pedal gas dan menekannya berkali-kali. Sukses demi kesempatan. Upaya Timnas U-16 Akhirnya Terbayar, Riski Afrisal Mampu Menekan Bola ke gawang Sai Thi Ha Nang. tendangan bebas pada menit ke-69. Skor menjadi 1-1. Indonesia memberikan banyak tekanan pada Myanmar setelah bermain imbang 1-1.
Banyak peluang tercipta, namun tak satupun yang membuahkan gol. Hingga akhir waktu normal, termasuk 6 menit perpanjangan waktu, skor 1-1 akhirnya bisa dipertahankan. Hasil tersebut menempatkan Indonesia melawan Myanmar di semifinal Piala AFF U-16 2022 melalui adu penalti. Dalam adu penalti, Indonesia mengalahkan Myanmar 6-5 karena penendang lawan Shine Wanna Aung gagal memasukkan bola ke gawang Indonesia. Tuan rumah akhirnya menang 6-5 dan melaju ke final. Di final, Indonesia akan berhadapan dengan Vietnam. Duel tersebut akan berlangsung pada Jumat 12 Agustus 2022 di Stadion Maguwoharjo, Sleiman, Yogyakarta. (*)