Timnas indonesia telah pecahkan Sejarah 42 tahun pada saat Kualifikasi Piala Asia 2023 Putaran Ketiga yang
sudah digelar sejak 8 Juni 2022 lalu. Timnas Indonesia menjalani laga perdananya melawan Kuwait di Stadion
Jaber Al-Ahmad International, Rabu (8/6/2022) malam WIB itu.
Timnas Indonesia berhasil memenangkan laga melawan Kuwait dengan skor akhir 2-1.
Setelah itu, mereka akan berhadalan dengan tim yang lebih kuat yakni Yordania pada 12 Juni 2022.
Tiga hari berselang mereka akan melanjutkan laga melawan Yordania.
Pecahkan Rekor sejarah 42 Tahun
Pertandingan yang berlangsung sengit ini berhasil dimenangkan oleh Timnas Indonesia dengan skor 2-1.
Kemenangan ini adalah sesuatu yang sangat membanggakan bagi tanah air. Pasalnya, Tim Garuda belum pernah
mengulang kemenangan melawan Kuwait. Pertama kalinya Indonesia bisa menang atas tim tuan rumah ini adalah
pada tahun 1980, setelah itu belum pernah menang lagi. Kini setelah berjalan 42 tahun,
Timnas Indonesia akhrinya bisa memecahkan sejarah baru kemenangan keduanya.
Kemenangan tersebut tak lepas dari kerja keras para pemain dan semangat yang tinggi.
Mental bermain mereka juga sudah semakin baik. Meski awalnya Timnas Indonesia sempat kebobolan lebih dulu,
Timnas Indonesia akhirnya bisa menyamakan kedudukan oleh eksekusi penalti yang dilakukan oleh Marc Klok.
Setelah itu, Timnas Indonesia bisa menggandakan skor menjadi 2-1 pada menit ke 46 via Rahmat Irianto.
Hingga dengan akhir laga, Timnas Indonesia bisa mempertahankan kedudukan dan dinyatakan menang.
Penguasaan Bola Lebih Sedikit
Sejatinya, jika melihat statistik pertandingan antara Timnas Indonesia melawan Kuwait,
Timnas Indonesia kalah dominasi penguasaan bola. Tim tuan rumah unggul dengan total 56 persen,
sementara Timnas Indonesia hanya 44 persen.
Hal ini dikarenakan sejak awal Shin Tae-yong lebih memilih strategi bertahan dan memanfaatkan skema serangan balik.
Hal tersebut terlihat dari babak pertama di mana pada 20 menit pertama, Timnas Indonesia jarang sekali mendapatkan bola.
Meski demikian, peluang-peluang yang diciptakan oleh Kuwait sulit dieksekusi dengan baik lantaran Shin Tae-yong
memasang tiga bek handal yang tidak mudah dilewati. Selain itu, penjaga gawang Indonesia yakni Nadeo juga tak
kalah hebat sebab melakukan berbagai penyelamatan penting.
Barulah setelah tiga puluh menit, Skuad Garuda mendapatkan peluang emas melalui Saddil Ramdani.
Sayang tendangannya belum mampu membuahkan gol keunggulan.
Setelah itu, Kuwait berhasil membuka skor keunggulan di menit ke-41. Namun keunggulan tersebut tak bertahan
lama sebab Marc Klok segera menyamakan kedudukan lewat eksekusi tendangan penalti di menit ke 43.
Di babak kedua, Shin Tae-yong justru mulai menerapkan strategi menyerang. Benar saja, baru berjalan 1 menit,
Timnas Indonesia berhasil menggandakan skor sehingga kedudukan menjadi 2-1.
Kedudukan ini bertahan hingga akhir laga dan Indonesia dinyatakan menang.
Akurasi Umpan Lebih Tinggi.
Meskipun memiliki tingkat penguasaan bola yang lebih rendah, namun dilihat dari statistik akurasi umpan skuad
asuhan Shin Tae-yong lebih baik.
Kuwait mampu mendapatkan 56 persen penguasaan bola berbanding 44 persen untuk Timnas Indonesia, tetapi
pada akurasi umpan, Kuwait tidak lebih baik. Akurasi umpan mereka berada pada level 81 persen,
sedangkan Timnas Indonesia mencapai 85 persen.
Dikutip dari laman lapangbola, tercatat dari 341 umpan yang dilepaskan para pemain Timnas Indonesia,
291 umpan itu mencapai sasaran. Catatan ini mencerminkan permainan Indonesia sudah cukup baik.
Akan tetapi kedua tim ini memiliki kemampuan penyelesaian akhir yang kurang maksimal. Hal ini terlihat dari
banyaknya peluang emas yang didapatkan kedua tim. Kuwait tercatat mendapatkan 13 peluang emas,
namun hanya 6 yang tepat sasaran dan hanya satu yang membuahkan gol. Sementara lima tembakan lainnya
berhasil digagalkan oleh Nadeo Argawinata. Penyelamatan hebat ini telah menjadi momok bagi para pemain Kuwait.
Sementara itu, Timnas Indonesia juga mendapatkan 12 peluang, namun akurasi tembakan tepat sasarannya hanya
sebanyak dua saja. Salah satu peluang bagus yang didapat oleh Timnas Indonesia pada menit-menit akhir laga.
Sementara sepakan Ricky Kambuaya diblok pemain lawan dan upaya lanjutan dari Dimas Drajad masih belum mengenai target.
Tak Boleh Lengah
Meskipun sudah berhasil memenangkan satu pertandingan, Timnas Indonesia tak boleh terlalu bersenang hati.
Sebab, masih ada dua laga tersisa untuk menentukan apakah Indonesia mampu melaju ke putaran selanjutnya.
Timnas Indonesia akan berhadapan dengan Yordania pada 12 Juni dan Nepal pada 15 Juni.
Semoga dua laga yang tersisa bisa dimanfaatkan dengan baik sehingga bisa mengantarkan Indonesia menuju ke Piala Asia 2023 mendatang.