Selain Pogba, Juventus berencana untuk memperkuat lini tengah mereka di musim panas nanti.
Si Nyonya Tua dilaporkan sedang mengincar jasa gelandang Chelsea, Jorginho. Isu Juventus ingin membeli
gelandang baru sebenarnya sudah beredar cukup lama. Max Allegri dilaporkan kurang puas dengan kualitas lini
tengah Juventus dan ia ingin mengupgradenya. Nama Paul Pogba belakangan santer digosipkan jadi incaran
Juventus. Allegri ingin bereuni dengan mantan anak asuhnya tersebut.Pogba bukan satu-satunya pemain yang
diincar Allegri. Ia juga ingin mendatangkan Jorginho dari Chelsea. Menurut laporan tersebut, nama Jorginho ada di
daftar prioritas belanja Juventus di musim panas ini. Karena Allegri sangat menyukai sang gelandang. Ia menilai
Jorginho punya kemampuan di atas rata-rata. Apalagi ia tidak memiliki gelandang seperti Jorginho di timnya.
Selain Pogba, Jorginho juga diharapkan oleh Bianconeri
Jadi ia ingin sang gelandang didatangkan ke Turin di musim panas nanti. Laporan itu mengklaim bahwa Juventus
tidak mau memilih antara Jorginho dan Pogba. Mereka ingin keduanya datang bersama. Juventus melihat
karakteristik Pogba dan Jorginho berbeda. Malah kedua pemain ini saling melengkapi satu sama lain.
Jadi dengan kehadiran dua pemain itu di skuat mereka, maka Juventus bakal jauh lebih tangguh di musim depan.
Laporan itu juga mengklaim bahwa kans Juventus untuk mengamankan Jorginho di musim panas nanti cukup
besar. Sang gelandang dilaporkan rindu ingin bermain di Italia dan ia juga berminat cabut dari Chelsea di musim
panas nanti. Jadi Selain Pogba, Juventus juga mengincar Jorginho
Menurut Tuchel Kante adalah Mohamed Salahnya Chelsea
Manajer Chelsea Thomas Tuchel menegaskan bahwa N’Golo Kante mempunyai peran yang sangat penting dalam skuat The Blues.
Tuchel mengatakan hal tersebut setelah timnya bermain imbang 1-1 melawan Leicester City, Jumat (20/5/2022) dini hari WIB.
Kante tampil sebagai starter dalam laga tersebut setelah menepi beberapa waktu karena cedera.
Bermain di Stamford Bridge, Chelsea tertinggal lebih dulu lewat gol James Maddison.
Namun, The Blues kemudian bisa menyamakan skor lewat tembakan Marcos Alonso.
Tambahan satu poin membuat Chelsea tetap berada posisi ketiga dengan 71 poin.
Sedangkan Leicester menghuni urutan kesembilan dengan 49 poin.
Usai pertandingan, Tuchel menganggap Kante sebagai pemain yang tidak tergantikan di skuat Chelsea.
Saking pentingnya, Kante dibandingkan dengan sejumlah pemain hebat seperti Mohamed Salah hingga Kevin de Bruyne.
Tuchel pikir dia adalah pemain kunci, kunci, kunci kami. Tetapi pemain kunci, kunci, kunci harus berada di
lapangan dan dia hanya bermain 40 persen dari pertandingan, jadi mungkin keajaiban berada di tempat ketiga.
Tuchel melihat Kante sebagai pemain yang bisa membuat perbedaan. Namun, dia menyayangkan kalau gelandang
asal Prancis tersebut kerap absen karena mendapat cedera.
Imbang Lawan Leicester, Tuchel Sebut Chelsea Pantas Menang
Manajer Chelsea Thomas Tuchel kecewa dengan hasil imbang yang didapat timnya ketika menghadapi Leicester City.
Tuchel menyebut timnya sangat pantas meraih kemenangan dalam pertandingan tersebut.
Chelsea menerima kunjungan Leicester dalam laga tunda Premier League 2021/2022, Jumat (20/5/2022) dini hari WIB.
Kedua tim berbagi poin setelah bermain imbang 1-1 di Stamford Bridge. Chelsea tertinggal lebih dulu lewat gol James Maddison.
Namun, The Blues kemudian bisa menyamakan skor lewat tembakan Marcos Alonso.
Tambahan satu poin membuat Chelsea tetap berada posisi ketiga dengan 71 poin.
Sedangkan Leicester menghuni urutan kesembilan dengan 49 poin.Tuchel menilai timnya tampil lebih baik dalam
pertandingan melawan Leicester. Karena itu, dia merasa timnya seharusnya bisa mendapat hasil yang lebih baik.
Tuchel mengatakan anak asuhya adalah tim yang lebih baik dan pantas menang. Tuchel melakukan apa yang
dibutuhkan dan mendapat satu poin. Ia tidak membiarkan apa pun, tidak ada peluang untuk Leicester, tetapi timnya
Tuchel dihukum dengan tembakan di luar kotak penalty. Manajer asal Jerman itu melihat Chelsea memiliki banyak
peluang untuk memenangkan pertandingan. Tapi mereka gagal mengkonversi peluang yang ada menjadi gol.
Pasukan Tuchel menciptakan cukup banyak untuk menang, tidak mengizinkan transisi atau peluang jadi Tuchel
merasa tidak ada masalah dengan performa anak asuhnya.