Kekalahan Arsenal dari Tottenham bisa jadi pelajaran penting untuk Bos The Gunners. Mikel Arteta harus belajar banyak dari Antonio Conte dalam mengelola tim.
Jumat (13/5/2022), Tottenham main perkasa di kandang untuk menghajar Arsenal dengan tiga gol tanpa balas (3-0).
Arsenal kehilangan poin penting dalam persaingan empat besar. Pertandingan itu seharusnya jadi momen penentu.
Jika Tottenham kalah, dipastikan Arsenal akan mengamankan 1 slot 4 besar. Jadi, tekanan sebenarnya ada
di pundak Harry Kane dkk. Biar begitu, Tottenham ternyata bisa mengelola pertandingan dengan sangat baik.
Conte menurunkan taktik dan instruksi yang tepat untuk skuadnya. Dua pelatih yang memiliki beda taktik dan
pengalaman ini terlihat jelas perbedaan dari kedua tim bermain. Tentunya, Antonio Conte sangat diunggulkan
pasalnya ia telah berhasil musim sebelumnya membawa Inter Milan meriah juara Scudetto di Serie A Italia
sementara Arteta belum pernah memenangkan gelar bersama Arsenal.
Prinsip Arteta dan pengalaman Conte
Adu taktik dari dua pelatih Conte dan Arteta juga diperhatikan oleh Gary Neville, analis Premier League.
Menurutnya, jelas di laga ini Conte memilih taktik khusus yang tepat untuk mengatasi ancaman Arsenal.
Gary mengatakan bahwa Arteta berasal dari sekolah Pep Guardiola soal mereka bermain dengan gaya mereka dan
dia tidak akan membuat timnya bermain di wilayah sendiri serta bertahan dengan 10 pemain.
Mereka tidak akan bermain di belakang bola dan hanya mengandalkan serangan balik.
Sebaliknya, mereka mencoba menerapkan tekanan tinggi. Conte justru akan membiarkan timnya bermain di wilayah sendiri.
Di awal laga, Gary mengira itulah taktiknya, yaitu mengalirkan bola perlahan-lahan di belakang dan mencoba
memancing Arsenal. Taktik Conte terbukti tepat. Arsenal mencoba bermain seperti biasa, tapi kapasitas pemain
mereka kurang. Conte, di sisi lain, merespons dengan gaya main yang sesuai untuk mengatasi ancaman Arsenal.
Ini adalah permainan cerdik dari Conte. Dia pelatih cerdas yang sudah sangat mengenal olahraga ini.
Dia berpikir secara metodis dan pola mainnya jelas. 5 menit pertama, Arsenal menyerang agresif, hampir seperti
duel lightweight lawan middleweight. Arsenal lebih cepat dan lebih tajam, tapi perlahan-lahan kekuatan Tottenham
mulai terlihat.
Conte Sering Mendengar Arteta Komplain Selama 6 Bulan
Kemenangan Tottenham atas Arsenal jadi kesempatan Antonio Conte untuk memberikan saran kepada Mikel Arteta.
Menurutnya, bos The Gunners itu kebanyakan komplain. Jumat (13/5/2022), Tottenham menghajar Arsenal dengan
3 gol tanpa balas (3-0). Pertandingan di Tottenham Hotspur Stadium itu berjalan hampir berat sebelah, Arsenal kelimpungan.
Kemenangan ini menunjukkan ketangguhan mental skuad Tottenham. Sebab, jika mereka kalah di pertandingan
tersebut, Tottenham dipastikan gagal menembus 4 besar. Untungnya, Harry Kane dkk.
menunjukkan ketangguhan mental mereka untuk menundukkan Arsenal.
The Gunners tidak berkutik, Arteta tidak bisa komplain. Conte memuji performa timnya di pertandingan tersebut.
Spurs main komplet untuk mengatasi ancaman tim lawan. Selain itu, pelatih senior Italia ini juga memuji Mikel Arteta.
Conte menilai Arteta pelatih potensial, tapi masalahnya Arteta terlalu sering komplain alias mengeluh.
Arteta harus belajar dari pengalaman Conte
Menurut Conte Mikel Arteta adalah pelatih yang sangat bagus. Dia sungguh pelatih bagus.
Dia baru mulai bekerja, tapi Conte mendengar dia banyak komplain. Conte kira dia harus fokus ke timnya dan tidak
banyak complain. Ucapan Conte hanya berupa saran untuk Arteta, bukan bermaksud menggurui.
Dia yakin Arteta punya potensi jadi pelatih top, tapi selama 6 bulan bekerja di Tottenham, Conte sangat sering
mendengar keluhan Arteta. Conte ulangi, dia adalah pelatih yang sangat bagus dan menurut saya dia bisa jadi salah
satu pelatih besar di masa mendatang. Namun, selama 6 bulan ini saya sangat sering mendengar dia komplain.
Ini hanya saran, Conte ulangi, bukan maksud lainnya. Sebab dia pelatih yang sangat bagus dan komplain terus
menerus bukanlah hal baik. Conte memberi contoh komplain atau protes Arteta yang membuat pertandingan
Tottenham vs Arsenal ditunda sampai sekarang. Saat itu, Arteta mengeluh tidak punya skuad yang siap bermain.
Conte mengatakan dia pernah komplain soal jadwal pertandingan. Komplain seperti itu bukan hal bagus.
Conte tidak melupakan itu. Arteta harus bisa mengkondisikan bagaimana ia bisa membawa tim nya bermain
tanpa harus banyak mengkomplain.