Seri ketiga BRI Liga 1 nantinya akan kembali digelar di Jawa Tengah dan juga Yogyakarta. Sebagai pelatih, Robert Alberts kritik lapangan yang akan dipakai supaya terlihat bersih.
Sama seperti sebelumnya pada seri kedua, seluruh pertandingan pada seri ketiga Liga 1 2021 akan dipusatkan pada 5 stadion.
Mengingat di putaran kedua Persib Bandung sukses sapu bersih kemenangan maka Robert Alberts tidak keberatan jika kembali lagi ke Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Menurut Alberts juga di wilayah tersebut banyak memiliki stadion yang bagus untuk digunakan sebagai venue pertandingan Liga 1.
Jawa Tengah dan Yogyakarta juga memiliki cukup banyak lapangan yang bisa digunakan untuk berlatih.
“Jika melihat fasilitas yang ada di Yogyakarta dan juga lingkungan sekitar seperti Bantul dan Sleman, semuanya bagus,” ucap Alberts.
Meski demikian, Alberts menyoroti terkait dengan kualitas lapangan yang dimiliki oleh Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Menurut, pemeliharaan kualitas lapangan harus semakin baik. Jumlah laga yang dipertandingkan di seri ketiga cukup padat, sedangkan hanya ada lima stadion yang digunakan sebagai venue.
Artinya, satu stadion akan menggelar lebih dari satu pertandingan pada setiap pekannya.
Penggunaan masif tersebut, menurut Alberts berpotensi menimbulkan kerusakan dalam permukaan rumput di lapangan.
Apalagi jika perawatan yang dilakukan akan kurang maksimal pada lapangan stadion.
“Tapi hal yang ingin saya lihat adalah perbaikan dan perawatan (lapangan) yang lebih bagus,” ucap dia.
“Lapangannya benar-benar terlalu banyak digunakan dan jika dilihat dari satu laga ke laga lainnya, mereka tidak membenahi lapangan untuk laga berikutnya,” ucap Alberts.
Untuk itulah, Robert Alberts kritik lapangan supaya pemeliharaan dan perawatannya tidak diabaikan pihak penyelenggara.
Bahkan jika memperhatikan pertandingan di kompetisi besar seperti di Eropa sebagai contoh Liga Inggris, petugasnya aktif membersihkan lapangan usai digunakan.
Menurut Alberts hal seperti itu perlu dilakukan juga di Indonesia, apalagi di stadion yang menggelar satu laga lebih dalam satu hari.
“Jika melihat Liga Inggris, bahkan ketika setelah pemanasan, mereka melakukan perbaikan terhadap lapangan, begitu juga saat jeda pertandingan seusai babak pertama,” ucap Alberts.
Terlebih ketika saat ini sudah masuk musim penghujan yang memiliki potensi membuat lapangan menjadi lebih rusak usai digunakan.
Oleh karena itu, Alberts mengingatkan pemeliharaan lapangan yang harus dilakukan lebih baik lagi.
“Jadi, saya pikir perbaikan bisa dilakukan dengan perawatan yang lebih baik di lapangannya,” ucap pelatih asal Belanda tersebut.
“Karena di akhir serius kedua lalu, bisa dilihat banyak tim mulai kesulitan bermain terutama ini musim hujam,” ucap Alberts.
Alasan Robert Alberts kritik lapangan tentu salah satunya karena Persib juga akan memakai lapangan itu untuk pertandingan.
Sebagai lapangan keberuntungannya di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta, sang pelatih tak mau sampai lapangan yang akan dipakai tidak layak.
Robert Alberts Kritik Lapangan Berdampak Positif
Jika dikaji lagi, Robert Alberts kritik lapangan nampaknya akan berdampak positif. Bagaimana tidak, lapangan yang digunakan pasti akan berpengaruh pada performa pemainnya nanti.
Maung Bandung yang sudah tampil dengan baik tak mau temui kendala kecil seperti contohnya soal lapangan ini.
Kualitas lapangan bagi Robert Alberts sangat penting karena ia harus banyak adaptasi ketika tidak bermain di lapangannya sendiri di Bandung.
“Ya ini berat, bukan hanya akan bermain delapan laga dalam waktu yang pendek, tapi kami harus tinggal di hotel, harus diam di ruangan yang kecil. Kami harus sangat disiplin dan menjalani hidup yang monoton selama periode ini, kami akan melakukan itu semua selama enam pekan,” ucap Robert Alberts.
Robert Alberts kritik lapangan untuk kebaikan. Tentunya Persib Bandung harus apresiasi upaya apapun yang dilakukan pelatih demi hasil maksimal klubnya nanti di putaran ketiga.
Sejauh ini Persib sudah berada di posisi kedua klasemen sementara BRI Liga 1 dibawah Bhayangkara FC, yang tandanya ini sudah jadi hasil yang sangat baik.
Sebelumnya Persib hanya bisa bertahan di lima besar bahkan keluar dari zona tersebut sehingga menimbulkan aksi Bobotoh mengajukan petisi untuk keluarkan Robert Alberts.
Kini dengan upaya maksimal, Robert Alberts kritik lapangan yang bahkan mungkin tidak pernah disuarakan pelatih lainnya. Ia perlu diacungi jempol.