Arema musim ini menunjukkan banyak pemain muda, namun ternyata tidak semua memiliki nasib yang bagus karena ada 2 pemain Arema yang harus operasi dan menepi dari pertandingan.
Dua pemain tersebut adalah Seiya da Costa Lay dan Aji Saka. Keduanya memiliki cedera yang sama ketika melakukan sesi latihan, yakni otot ligament lutut.
Di akun Instagram resmi Arema, hanya Seiya yang diumumkan akan pulang ke negara asalnya yakni Jepang untuk menjalani operasi lutut disana.
Ini dikarenakan meski ia menjadi WNI namun keluarganya banyak besar disana dan tinggal di Jepang. Ia ingin bersama dengan keluarganya ketika menjalani operasi.
Namun, dirinya akan bertekad ketika kondisinya sudah membaik, dia akan kembali ke Malang untuk menjalani proses penyembuhan.
Sementara itu Aji sendiri diam-diam justru sudah menjalani operasi pada 4 September lalu di Rumah Sakit Persada Malang. Kini dia masih terus menjalani terapi agar proses penyembuhannya lancar.
Dua pemain yang sedang dalam tahapan operasii ini adalah dua pemain produk Akademi Arema. Aji sudah promosi ke tim senior sejak musim 2019 lalu.
Sedangkan Seiya juga baru promosi tahun ini. Keduanya terbilang memiliki kekuatan yang tak beda jauh.
“Saya sudah operasi dua minggu lalu. Sekarang bekas operasinya sudah kering,” kata Aji.
2 pemain Arema yang harus operasi karena cedera yang dialaminya cukup parah. Ini menjadi sedikit hambatan bagi Arema di tengah BRI Liga 1 yang sedang berjalan ini.
Untuk Aji sendiri, ia mengalami cedera cukup lama. Sebulan terakhir ia menepi dan latihan secara terpisah.
Sementara Seiya, baru mengalami cedera awal September. Aji sendiri sebenarnya sudah mendapat tanda untuk operasi dan ia sempat menunggu jadwal operasi tersebut.
Karir dua pemain ini masih sangat panjang karena mengingat usianya yang masih sangat muda.
Aji berusia 22 tahun sedangkan Seiya 19 tahun. Namun, dalam setengah tahun ke depan keduanya harus menepi karena pasca operasi dan harus memulihkan kondisi fisiknya.
Dari 2 pemain Arema yang harus operasi tersebut ternyata memiliki kisah unik masing-masing. Mengingat keduanya yang masih muda maka sorotan media dan para fans sangat tajam.
Apa Kisah Unik Dari 2 Pemain Arema Yang Harus Operasi Tersebut?
Aji yang baru pertama kali mengalami cedera parah seperti ini membuat dirinya berdebar ketika akan menjalani operasi lutut.
Terlebih untuk menjalani operasi sebelumnya, mereka harus melakukan swab PCR terlebih dahulu. Ini juga sama menegangkan bagi dirinya.
“Tapi sebelum operasi, tegang karena swab PCR dulu. Untung negatif. Kalau positif bisa batal operasi malah isolasi,” ucapnya lalu tertawa.
Meskipun tegang, ini menjadi pengalaman unik baginya. Ia juga bersyukur karena operasi yang ia jalani berjalan dengan lancar.
Kini ia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk tinggal di mes Arema FC sekaligus menjalani terapi dengan tim medis.
“Ada rasa gerogi sedikit waktu operasi. Tapi kan dibius separuh badan. Jadi tidak terasa.” Lanjutnya.
Aji menjadi salah satu dari 2 pemain Arema yang harus operasi musim ini. Sebelumnya ada deretan pemain yang harus naik operasi karena cedera lutut.
Pemain tersebut yakni Dedik Setiawan dan Kurniawan Kartika Ajie. Dua pemain tersebut kini sudah pulih kondisi badannya dan tidak mengalami trauma.
Sementara itu Seiya yang harus pulang ke Jepang untuk operasi juga menjadi hal yang unik mengingat di Indonesia juga bisa menjalankan operasi tersebut.
Ia memang masih terbilang sangat muda jadi wajar jika selalu ingin dekat dengan orang tua terlebih di masa yang mungkin baginya menegangkan untuk menjalani operasi akibat cederanya.
Terlebih di tengah bergulirnya Liga 1 ini maka, keputusan untuk kembali ke Jepang menjadi suatu hal yang dianggap unik. Meski begitu, pihak Arema tak keberatan sama sekali.
Mereka juga berharap kesembuhan dari para pemain dimana 2 pemain Arema yang harus operasi saat ini adalah para pemain muda yang kerap diandalkan.
Melihat posisi Arema FC yang tidak ada di 5 besar klasemen sementara BRI Liga 1 membuat fokus dengan 2 pemain Arema yang harus operasi terabaikan. Mereka harus fokus memperbaiki pertandingan selanjutnya.