Kisah Pilu Pembawa Trofi Piala Eropa 2020 Yang Kini Memiliki Status Tanpa Klub – Piala Eropa 2020 memang sudah selesai digelar, meskipun demikian banyak kisah yang menarik sepanjang kompetisi ini. Salah satunya adalah pembawa trofi Piala Eropa 2020.
Pertandingan final yang terjadi pada partai final Piala Eropa 2020 yang mempertemukan dual antara Italia vs Inggris memang menarik perhatian lebih. Laga yang digelar di Stadion Wembley pada Senin, (12/07/2021).
Pria berkulit hitam tersebut bernama Ederzito Antonio Macedo Lopez. Sapaan akrab sang pemain adalah Eder, yang ia juga turut berkarir dalam dunia sepak bola.
Pembawa trofi Piala Eropa 2020 yang bernama Eder tersebut adalah pemain yang berasal dari Portugal yag juga turut membela Tim Nasional. Ia pernah memainkan perannya dalam dunia sepak bola di Piala Eropa 2016 menghadapi Prancis di babak final.
Berkat gol yang ia mainkan di menit ke 109 babak final Euro 2016, akhirnya ia dipastikan menjadi kampiun Piala Eropa 2016. Laga ini selesai dengan skor akhir 1-0 untuk kemenangan Portugal.
Kemenangan tersebut membuat Portugal melakukan pesat di makam Prancis yakni Stadion Stade de France. Sayangnya meski sudah menjadi pemenang, Eder tidak bisa melanjutkan kiprahnya di dunia sepak bola.
Usai Piala Eropa 2016 striker yang berusia 33 tahun itu fokus mengepakkan karir sepak bolanya di level klub. Dia menjadi pemain asal klub Prancis, Lille namun ia hanya bisa bermain selama dua tahun saja.
Setelah itu, Striker yang lahir di Bissau 22 Desember 1987 membela Lokomotiv Moskow. Disana ia juga gagal bersinar cerah seperti kala tampil di final Piala Eropa 2020.
Dari penampilannya selama 120 kali ia hanya bisa berhasil tampil dan mencetak 13 gol. Alhasil kontrak yang berakhir pada Juni 2021 bersama Lokomotiv tidak diperpanjang.
Kini, ia sudah memiliki status tanpa klub dan nama Eder pun tak masuk skuad Portugal di tahun 2020. Kisah miris inilah yang akhirnya membuat kehadiran Eder di Piala Eropa 2020 menarik perhatian lebih.
Pembawa Trofi Piala Eropa 2020 Dari Pahlawan Kini Dibuang
Sempat bermain dan membawa kemenangan bersama timnas Portugal, tak disangka Eder akhirnya menjadi pahlawan terbuang. Statusnya yang non klub membuat suasana saat pembawaan trofi menjadi mengharukan.
Banyak yang bertanya-tanya mengenai sosok tersebut. baru satu musim berlalu, rasanya jika tak kembali diingatkan banyak yang lupa dengan jasa Eder dalam membawa Portugal sebagai Juara.
Kesempatan menjadi pembawa trofi Piala Eropa 2020 menjadi salah satu momen menguntungan sekaligus juga mengharukan bagi Eder. Suasana yang penuh emosional tersebut tentu membuat hatinya seakan tercabik-cabik.
Banyak pelajaran yang bisa diambil dari kisah Eder ini. Berikut beberapa diantaranya :
1. Jangan Mudah Puas
Sebagai manusia kita tidak boleh mudah puas hanya dengan satu pencapaian saja. Bayangkan, dunia bisa membalikkan nasib seseorang dalam sekejab.
Eder yang sempat menjadi pujaan akhirnya harus terbuang kini karena performanya yang menurun. Ini menjadi hal yang menyakitkan namun pelajaran juga untuk dirinya sendiri.
2. Jaga Stabilitas Permainan
Sebagai pemain sepak bola, maka menjaga stabilitas sepanjang pertandingan perlu dilakukan. Mungkin ini yang sempat dilupakan oleh Eder setelah menang bersama Portugal.
Ia merasa lengah dan cukup puas dengan kemampuan dan pencapaian yang ia dapatkan. Ia lupa untuk menjaga stabilitas permainannya sendiri yang seharusnya menjadi faktor penting.
3. Menjadi Sorotan Tidaklah Mudah
Munculnya ia sebagai pembawa trofi Piala Eropa 2020 tentu menjadi sorotan banyak pihak. Tidak mudah menjadi sorotan karena segala tingkah laku akan dinilai oleh masyarakat luas.
Kini, nama Eder sudah berhasil menjadi sorotan setidaknya dalam laga penutup Piala Eropa 2020. Banyak berita baik maupun buruk tentang dirinya di masa lalu.
Nah itu dia pelajaran yang bisa kita ambil dari pembawa trofi Piala Eropa 2020 yang menjadi sorotan dan pembicaraan publik. Kita perlu menjaga nama baik dan kualitas hidup supaya terus mendapat kepercayaan dari banyak pihak.
Banyak yang menganggap bahwa Eder memang layak sebagai pembawa trofi Piala Eropa 2020 namun banyak juga pihak yang mencela. Semua itu harus kita ambil sisi positif dan negatifnya dengan baik supaya kita bisa lebih maju lagi ke depannya.