Wednesday, November 26, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga Champions6 Pemain yang Pernah Membela Chelsea dan Barcelona: Jejak Karier Penuh Warna

6 Pemain yang Pernah Membela Chelsea dan Barcelona: Jejak Karier Penuh Warna

Pertemuan Chelsea dan Barcelona selalu menghadirkan cerita menarik. Selain sejarah pertemuan yang penuh tensi, kedua klub besar Eropa ini juga memiliki hubungan unik melalui para pemain yang pernah mengenakan kedua seragam tersebut. Most importantly, banyak dari mereka memiliki perjalanan karier yang dramatis. Duel terbaru pada matchday kelima Liga Champions musim ini pun kembali membuka memori tentang para pemain yang pernah melintas di dua raksasa itu.

Chelsea datang dengan modal positif setelah tidak terkalahkan dalam lima laga terakhir. Mereka meraih tiga clean sheet beruntun dan baru saja menang 2-0 atas Burnley di Premier League. Besides that, Barcelona juga berada dalam momentum yang baik setelah menang besar 4-0 atas Athletic Bilbao. Walaupun begitu, performa Barcelona di Liga Champions masih naik turun, sehingga pertandingan di Stamford Bridge nanti terasa semakin penting.

- Advertisement -
asia9QQ

Selain kondisi terkini kedua tim, sejarah memperlihatkan bahwa ada banyak pemain yang pernah berseragam Chelsea dan Barcelona. Keenam pemain berikut merupakan contoh paling menarik dari perjalanan dua klub elite tersebut.


1. Deco

Deco menjadi salah satu pemain yang meninggalkan jejak besar di dua klub ini. Ia bersinar bersama Porto pada 2004 dan membantu klub tersebut mengangkat trofi Liga Champions. Karena tampil luar biasa, Barcelona langsung membawanya ke Camp Nou.

Di bawah Frank Rijkaard, Deco berkembang sebagai pengatur ritme permainan. Ia bahkan sempat menjadi mentor bagi Andres Iniesta. Namun saat peran itu mulai dialihkan ke Iniesta, Deco memilih pindah ke Chelsea pada 2008.

Selama dua musim, ia membantu mengarahkan permainan The Blues sebelum akhirnya menutup kariernya di Fluminense. Therefore, Deco menjadi pemain yang memiliki kontribusi signifikan di dua klub top Eropa tersebut.


2. Pedro Rodriguez

Pedro Rodriguez adalah pemain lain yang melewati dua dunia besar ini. Ia merupakan produk La Masia dan naik ke tim utama Barcelona pada musim 2008/2009. Selama tujuh musim, Pedro tampil konsisten dan mencetak 99 gol dari 321 pertandingan.

Namun, kedatangan Neymar dan Luis Suárez membuat ruang bermainnya semakin sempit. Karena itu, ia pindah ke Chelsea pada 2015. Keputusannya terbukti tepat karena ia meraih Premier League, FA Cup, dan Liga Europa.

Perjalanan Pedro memperlihatkan bahwa pemain La Masia pun bisa sukses di Premier League bila mampu beradaptasi dengan ritme yang lebih cepat dan fisik yang lebih kuat.


3. Samuel Eto’o

Samuel Eto’o dikenal sebagai salah satu penyerang Afrika terbaik sepanjang masa. Predikat itu tidak lepas dari kontribusinya di Barcelona. Ia mencatat 130 gol dari 199 laga selama lima musim, sebuah angka yang menegaskan ketajamannya.

Setelah Guardiola datang, Eto’o pergi ke Inter dan kemudian menuju Anzhi. Pada 2013, ia bergabung dengan Chelsea. Walaupun ia bukan pilihan utama, Eto’o masih mampu mencetak 12 gol dalam 35 pertandingan.

Kariernya di dua klub top Eropa memperlihatkan bahwa ia tetap berbahaya meski sudah memasuki fase akhir karier.


4. Cesc Fabregas

Cesc Fabregas juga berasal dari La Masia, tetapi ia justru berkembang pesat saat membela Arsenal. Kemudian ia kembali ke Barcelona pada 2011 untuk mengisi lini tengah yang dipenuhi pemain kreatif.

Sayangnya, Fabregas sering mengalami rotasi sehingga menit bermainnya tidak selalu stabil. Karena itu, ia kembali ke Premier League dengan bergabung bersama Chelsea pada 2014. Keputusan tersebut menjadi langkah besar dalam kariernya.

Dua gelar Premier League yang ia raih menjadikannya salah satu gelandang terbaik dalam sejarah klub. Because of that, Fabregas sering dianggap sebagai pemain yang berhasil di dua liga berbeda dengan gaya yang sangat kontras.


5. Pierre-Emerick Aubameyang

Aubameyang hanya menjalani masa singkat bersama Barcelona pada awal 2022. Walaupun begitu, enam bulan tersebut sangat berkesan. Ia mencetak 18 gol dan membantu Barcelona menjuarai La Liga.

Setelah itu, Chelsea membeli Aubameyang dengan kontrak dua tahun. Harapannya cukup besar saat itu. Namun, ia justru gagal tampil tajam. Ia hanya mencetak tiga gol dari 21 pertandingan sebelum pindah ke Marseille.

Perjalanan Aubameyang menggambarkan bahwa tidak semua pemain bisa tetap konsisten di dua kompetisi berbeda, terutama saat memulai era baru dalam karier.


6. Marcos Alonso

Marcos Alonso mulai dikenal luas setelah tampil gemilang di Fiorentina. Chelsea kemudian mendatangkannya pada 2016. Sejak itu, ia menjadi salah satu bek kiri paling produktif di Premier League. Ia mencetak 29 gol dan mencatat 23 assist dalam 212 pertandingan.

Pada 2022, Barcelona merekrut Alonso dengan status bebas transfer. Ia berperan sebagai pelapis selama dua musim dan tampil 45 kali. Walaupun bukan pemain inti, ia membantu Barcelona meraih gelar La Liga dan Piala Super Spanyol.

Perjalanannya menunjukkan bahwa pemain bertahan pun bisa sukses di dua klub besar bila mampu memberikan kontribusi konsisten.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments