Liverpool berhasil bangkit dengan cara luar biasa. Setelah sempat tertinggal lebih dulu, The Reds menutup laga dengan kemenangan meyakinkan 5-1 atas Eintracht Frankfurt pada matchday ketiga League Phase Liga Champions 2025/2026. Kemenangan ini bukan hanya mengakhiri tren buruk mereka, tetapi juga memberikan sejumlah pelajaran berharga bagi tim asuhan Arne Slot.
Selain itu, kemenangan ini menunjukkan bahwa Liverpool memiliki kedalaman skuad yang solid. Bahkan tanpa Mohamed Salah sejak awal laga, mereka tetap mampu tampil tajam dan efisien. Mari kita bahas enam pelajaran penting yang bisa dipetik dari laga penuh drama ini.
1. Mohamed Salah Masih Butuh Waktu
Untuk kedua kalinya musim ini, Salah tidak tampil sebagai starter di Liga Champions. Arne Slot tampaknya sengaja memberinya waktu istirahat karena sang bintang belum menunjukkan performa terbaik. Ketika masuk di menit ke-74 menggantikan Hugo Ekitike, Salah sempat mendapat peluang, namun gagal memanfaatkannya.
Lebih dari itu, ia juga dikritik karena memilih menembak langsung ketimbang memberi umpan ke Florian Wirtz yang berdiri bebas. Keputusan tersebut menegaskan bahwa kepercayaan diri Salah belum sepenuhnya kembali. Oleh sebab itu, mencadangkannya sementara waktu bisa menjadi keputusan bijak agar performanya pulih secara perlahan.
2. Hugo Ekitike Wajib Jadi Starter
Selain Salah, bintang lain yang mencuri perhatian adalah Hugo Ekitike. Striker muda asal Prancis ini tampil luar biasa melawan mantan klubnya, Frankfurt. Ia aktif menekan pertahanan lawan, bergerak cerdas tanpa bola, dan tentu saja mencetak gol penyama kedudukan yang mengubah arah pertandingan.
Selain karena produktivitasnya, Ekitike juga menunjukkan kemampuan adaptasi yang cepat terhadap gaya permainan Liverpool. Karena itu, Arne Slot tampaknya harus memberinya kepercayaan lebih di laga-laga berikutnya. Apalagi, Alexander Isak tengah mengalami cedera, sehingga Ekitike layak menjadi pilihan utama di lini depan.
3. Performa Bek Sayap Perlu Evaluasi
Lini sayap Liverpool kembali menjadi sorotan. Andrew Robertson tampil cukup baik di sisi kiri dengan memberikan assist untuk gol Ekitike, meski sebelumnya ia gagal menahan tembakan lawan yang berujung gol pembuka Frankfurt. Penampilannya yang solid membuat Milos Kerkez kemungkinan harus bersabar untuk mendapatkan kesempatan bermain lebih banyak.
Namun di sisi kanan, Jeremie Frimpong mengalami nasib kurang beruntung. Ia tampil agresif sebelum akhirnya ditarik keluar karena cedera hamstring. Cedera tersebut membuat Slot kini harus mengandalkan Conor Bradley atau bahkan memanfaatkan fleksibilitas Dominik Szoboszlai sebagai alternatif sementara.
4. Lini Pertahanan Masih Jadi Pekerjaan Rumah
Meskipun mencetak lima gol, performa lini belakang Liverpool belum sepenuhnya memuaskan. Mereka kembali gagal mencatatkan clean sheet dalam tiga pertandingan pertama Liga Champions musim ini. Statistik juga menunjukkan bahwa The Reds hanya memiliki dua clean sheet dalam 18 laga terakhir di semua kompetisi.
Kebobolan sebanyak 28 gol dalam periode tersebut jelas bukan rekor yang bisa dibanggakan. Oleh karena itu, Arne Slot perlu mencari solusi lebih konkret, terutama dalam hal konsistensi koordinasi antara Virgil van Dijk dan Ibrahima Konaté. Jika masalah ini tidak segera diperbaiki, Liverpool berisiko kehilangan banyak poin di pertandingan-pertandingan penting berikutnya.
5. Florian Wirtz Mulai Menemukan Ritmenya
Salah satu kabar baik terbesar dari kemenangan ini adalah penampilan Florian Wirtz. Gelandang muda asal Jerman itu akhirnya tampil sesuai ekspektasi setelah ditebus dengan harga fantastis 116 juta pounds. Dalam laga kontra Frankfurt, ia menyumbang dua assist dan menjadi motor serangan utama Liverpool.
Selain menciptakan peluang, Wirtz juga menunjukkan kreativitas tinggi dalam mengatur tempo permainan. Ia bahkan nyaris mencetak gol jika saja Salah tidak memilih egois di depan gawang. Karena itu, pertandingan ini bisa menjadi titik balik bagi Wirtz untuk membuktikan dirinya sebagai penerus playmaker hebat di Anfield.
6. Dominik Szoboszlai Jadi Pemimpin Baru di Tengah
Penampilan luar biasa Dominik Szoboszlai pantas mendapat sorotan tersendiri. Bermain sebagai gelandang pivot bersama Curtis Jones, pemain asal Hungaria ini tampil dominan di lini tengah. Ia tidak hanya bertahan dengan disiplin, tetapi juga aktif mengatur serangan dan menciptakan peluang.
Szoboszlai mencatatkan satu assist, berperan dalam beberapa proses gol, dan menutup penampilannya dengan sepakan jarak jauh yang mengingatkan pada gaya Steven Gerrard. Performa impresifnya ini membuat banyak pihak menilai bahwa Arne Slot tidak seharusnya memaksanya bermain di posisi bek kanan lagi. Ia terlalu berharga untuk tidak ditempatkan di jantung permainan.