Saturday, April 19, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga Champions5 Alasan Arsenal Bisa Mengukir Kejayaan di Santiago Bernabeu

5 Alasan Arsenal Bisa Mengukir Kejayaan di Santiago Bernabeu

Pertemuan di Santiago Bernabeu antara Real Madrid dan Arsenal di leg kedua perempat final Liga Champions 2024/2025 bakal menjadi sorotan utama. Bertempat di markas megah Real Madrid pada Kamis (17/04/2025) dini hari WIB, Arsenal datang dengan bekal luar biasa: kemenangan 3-0 pada leg pertama di Emirates Stadium. Namun, keunggulan itu belum sepenuhnya menjamin kelolosan. Madrid terkenal dengan mental “remontada”-nya. Meski demikian, The Gunners memiliki sejumlah alasan kuat untuk optimis bisa mencetak sejarah manis di ibu kota Spanyol.

1. Kebugaran Pemain Kunci Menjadi Senjata Utama Arsenal

Kondisi fisik yang prima menjadi salah satu modal paling vital dalam pertandingan dengan intensitas tinggi seperti ini. Usai laga leg pertama melawan Real Madrid, Arsenal langsung kembali ke Premier League untuk menghadapi Brentford. Hasil imbang 1-1 bukanlah pencapaian yang membanggakan, namun di balik itu tersimpan strategi penting dari Mikel Arteta.

- Advertisement -
asia9QQ

Beberapa pemain inti seperti Martin Ødegaard, Bukayo Saka, hingga Jurrien Timber tidak dimainkan sejak awal. Mereka baru masuk di babak kedua, memberi sinyal bahwa pelatih asal Spanyol tersebut sengaja menghemat energi para andalannya untuk laga di Bernabeu.

Sementara itu, Real Madrid menurunkan hampir seluruh pemain utamanya saat menghadapi Alaves di La Liga. Meski meraih kemenangan, hal itu berpotensi membuat stamina beberapa pilar El Real sedikit menurun saat menjamu Arsenal. Perbedaan manajemen kebugaran inilah yang bisa memberi keunggulan tak kasat mata bagi tim tamu.

2. Absennya Camavinga Mengurangi Kekuatan Madrid di Lini Tengah

Real Madrid dipastikan kehilangan salah satu gelandang bertahan terbaik mereka, Eduardo Camavinga, dalam duel penting nanti. Pemain asal Prancis itu menerima kartu kuning kedua di Emirates Stadium dan harus absen karena akumulasi.

Camavinga merupakan sosok vital di lini tengah. Perannya sebagai pemutus serangan dan pelindung lini belakang sangat penting. Ia tercatat memiliki tingkat keberhasilan tekel mencapai 80,8 persen—tertinggi di Liga Champions untuk pemain yang melakukan setidaknya 20 tekel.

Ketidakhadirannya akan meninggalkan lubang di sektor tengah Madrid. Carlo Ancelotti harus mencari alternatif yang belum tentu bisa mengisi peran Camavinga dengan kualitas yang sama. Kondisi ini jelas menjadi celah yang bisa dieksploitasi oleh Arsenal.

3. Sejarah Mendukung Arsenal dalam Pertemuan dengan Real Madrid

Meski tidak terlalu sering bertemu, rekor pertemuan Arsenal melawan Real Madrid cukup menggembirakan bagi fans The Gunners. Dari tiga pertemuan resmi yang pernah terjadi, Arsenal tak sekalipun menelan kekalahan. Bahkan, mereka belum pernah kebobolan dari klub asal ibu kota Spanyol tersebut.

Lebih dari itu, kemenangan 3-0 di leg pertama menempatkan Arsenal dalam posisi psikologis yang unggul. Berdasarkan catatan UEFA, dari 12 tim Inggris yang pernah unggul tiga gol atau lebih di leg pertama babak gugur Liga Champions, semuanya berhasil melaju ke babak selanjutnya.

Momentum sejarah ini bisa menjadi pemicu semangat sekaligus motivasi tambahan bagi anak-anak asuh Mikel Arteta untuk tampil percaya diri di hadapan puluhan ribu Madridista.

4. Arsenal Tampil Solid di Kedua Lini: Pertahanan dan Serangan

Salah satu keunggulan Arsenal musim ini adalah keseimbangan antara lini depan dan belakang. Dalam tujuh pertandingan Liga Champions yang telah dilalui, mereka hanya kebobolan 0,55 gol per laga. Ini adalah catatan pertahanan terbaik kedua mereka, setelah musim 2005/06 ketika hanya kebobolan 0,31 gol per laga dan berhasil lolos hingga ke final.

Tak hanya solid di belakang, Arsenal juga tajam di depan. Mereka mencetak rata-rata 2,55 gol per pertandingan musim ini. Catatan tersebut nyaris menyamai rekor terbaik mereka di Liga Champions—yakni 2,63 gol per laga pada musim 2005/06.

Efektivitas lini depan dan kedisiplinan lini belakang menjadi kombinasi ideal untuk mencuri hasil positif di Bernabeu. Jika Arsenal mampu menjaga konsistensi performa, bukan tidak mungkin mereka bisa mencetak gol tandang yang memperberat upaya comeback Madrid.

5. Memori Manis Thierry Henry di Bernabeu Jadi Inspirasi

Musim 2005/06 akan selalu dikenang oleh pendukung Arsenal, khususnya karena satu momen heroik dari Thierry Henry. Ketika itu, The Gunners bertandang ke Santiago Bernabeu di babak 16 besar Liga Champions dan berhasil mencuri kemenangan bersejarah 1-0 lewat gol tunggal sang legenda.

Itu adalah kali pertama klub Inggris berhasil mengalahkan Real Madrid di kandang mereka sendiri. Momen tersebut menjadi simbol kejayaan Arsenal di panggung Eropa. Kini, generasi baru Arsenal memiliki kesempatan untuk mengulang kisah tersebut, 19 tahun berselang.

Kenangan tersebut masih hangat di benak para pendukung. Kepercayaan diri dan semangat juang tinggi bisa menjadi pemicu bagi Declan Rice dan rekan-rekannya untuk mengukir kisah serupa di tempat yang sama.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments