Musim Premier League 2024/2025 benar-benar menjadi mimpi buruk bagi Manchester United (MU). Alih-alih bersaing di papan atas, Setan Merah justru tercecer di papan bawah klasemen. Sebaliknya, Liverpool tampil dominan di bawah arahan Arne Slot, memimpin dengan keunggulan 13 poin dan hampir memastikan gelar juara.
Situasi ini semakin memperparah sorotan terhadap beberapa pundit sepak bola ternama. Sebab, sebelum musim dimulai, mereka dengan percaya diri memprediksi Manchester United akan finis di atas Liverpool. Kini, seiring performa buruk United, prediksi mereka ramai menjadi bahan olok-olok di media sosial.
Berikut ini empat pundit yang sempat membuat prediksi kontroversial tersebut.
Gary Neville: Optimisme Tanpa Batas untuk Mantan Klub
Gary Neville, yang dikenal sebagai legenda Manchester United, kembali menunjukkan rasa optimisnya terhadap mantan klub yang pernah ia bela. Dalam sebuah diskusi pra-musim, Neville menyebut bahwa Manchester United memiliki peluang besar untuk menembus empat besar Liga Inggris 2024/2025.
Komentar ini langsung mendapat respons sinis dari Jamie Carragher, rival pundit sekaligus mantan pemain Liverpool. Carragher bahkan menyebut Neville selalu mengulangi prediksi serupa setiap musim, meski nyatanya sering meleset. Neville sendiri secara terbuka mengakui bahwa prediksinya kerap salah dan ia sudah terbiasa menjadi sasaran kritik.
Namun, kenyataan di lapangan jauh lebih pahit dari yang diperkirakan. Manchester United justru lebih dekat ke zona degradasi dibandingkan ke persaingan papan atas. Fakta ini memperjelas betapa prediksi Neville benar-benar tidak sesuai realita.
Roy Keane: Keyakinan Rasional yang Gagal Terbukti
Roy Keane, eks kapten Manchester United yang kini aktif sebagai pundit, juga turut memasukkan Setan Merah dalam daftar tim yang akan finis di empat besar musim ini. Berbeda dengan Neville, Keane mengklaim bahwa prediksinya lebih objektif, karena ia tidak menganggap dirinya sebagai fans fanatik United.
Keane awalnya sempat meragukan Liverpool, terutama karena minimnya aktivitas transfer besar-besaran yang dilakukan The Reds. Ia meyakini bahwa tanpa tambahan pemain berkualitas di bursa transfer, Liverpool akan kesulitan mempertahankan performa mereka.
Dalam prediksinya, Keane menempatkan Manchester United dan Aston Villa sebagai dua tim yang akan bersaing di empat besar. Prediksinya mengenai Aston Villa memang terlihat cukup akurat sejauh ini. Namun, keyakinannya terhadap United justru terbukti keliru, mengingat buruknya performa Setan Merah sepanjang musim berjalan.
Tim Sherwood: Tiga Prediksi Salah dalam Satu Ramalan
Tim Sherwood, mantan pelatih Tottenham Hotspur yang kini aktif sebagai analis sepak bola, juga termasuk dalam deretan pundit yang membuat prediksi kontroversial. Ia dengan percaya diri menempatkan Manchester United di posisi ketiga pada akhir musim, sementara Tottenham diprediksi finis di posisi keempat.
Lebih mengejutkan lagi, Sherwood memprediksi Liverpool gagal menembus empat besar. Prediksi ini sekarang tampak sangat jauh dari kenyataan, mengingat Liverpool saat ini justru bertengger nyaman di puncak klasemen.
Tiga kesalahan besar dalam satu prediksi membuat ramalan Sherwood menjadi salah satu yang paling meleset musim ini. Meskipun keberaniannya patut dihargai, jelas bahwa analisisnya sebelum musim bergulir kurang mempertimbangkan perkembangan tim secara menyeluruh.
Steve Sidwell: Kepercayaan Berlebihan Terhadap United
Steve Sidwell, mantan pemain Premier League yang kini berprofesi sebagai pundit, mungkin menjadi sosok yang paling percaya diri terhadap Manchester United. Dalam prediksinya, Sidwell menempatkan United di posisi kedua, hanya di bawah Manchester City.
Selain United, ia memilih Arsenal dan Chelsea sebagai dua tim lainnya yang akan melengkapi empat besar. Anehnya, Sidwell bahkan tidak memasukkan Liverpool dalam daftar empat besar tersebut.
Melihat performa United yang begitu mengecewakan musim ini, prediksi Sidwell tampak seperti sebuah kesalahan besar. Menempatkan United sebagai runner-up jelas menjadi keputusan yang kini banyak dipertanyakan, terutama karena realita menunjukkan United malah harus berjuang menjauh dari ancaman degradasi.
Beberapa pilihan Sidwell, seperti memasukkan Arsenal, mungkin masih masuk akal. Namun, absennya Liverpool dari prediksinya serta posisi tinggi untuk United menjadi sorotan tajam dan bahan tertawaan di berbagai platform media sosial.
Prediksi para pundit memang sering menghadirkan kejutan. Namun, performa Manchester United musim ini benar-benar jauh dari ekspektasi banyak pihak. Liverpool yang sebelumnya diragukan justru melaju dengan impresif. Musim 2024/2025 pun menjadi pelajaran penting bahwa sepak bola selalu penuh ketidakpastian, bahkan bagi para ahli sekalipun.