Sunday, March 16, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga Inggris4 Manajer yang Menjuarai Premier League di Musim Debutnya, Arne Slot Berikutnya?

4 Manajer yang Menjuarai Premier League di Musim Debutnya, Arne Slot Berikutnya?

Arne Slot berpeluang mencatat sejarah sebagai manajer kelima yang sukses menjuarai Premier League di musim debutnya. Jika ia berhasil membawa Liverpool ke puncak klasemen, namanya akan sejajar dengan empat pelatih legendaris yang sebelumnya mencapai prestasi serupa.

Memenangkan Premier League di musim pertama bukanlah tugas mudah. Bahkan manajer hebat seperti Pep Guardiola, Jurgen Klopp, dan Arsene Wenger membutuhkan waktu untuk membangun tim sebelum akhirnya meraih trofi liga. Namun, ada segelintir pelatih yang mampu langsung memberikan dampak besar dan membawa timnya meraih kejayaan dalam musim pertama mereka di Inggris.

- Advertisement -
asia9QQ

Syarat utama untuk masuk daftar ini adalah musim tersebut harus menjadi musim debut manajer di Premier League. Oleh karena itu, nama seperti Claudio Ranieri tidak dimasukkan karena ia sebelumnya telah menangani Chelsea sebelum membawa Leicester City menjadi juara.

Jika Slot berhasil, dia akan menyusul empat nama besar berikut yang telah mengukir sejarah serupa.

1. Jose Mourinho (2004/2005) – Chelsea

Jose Mourinho tiba di Chelsea dengan reputasi besar setelah membawa FC Porto menjuarai Liga Champions. Ia langsung membuktikan kualitasnya dengan membangun Chelsea menjadi tim yang hampir tak tersentuh di Premier League musim 2004/2005.

Di bawah asuhan Mourinho, Chelsea tampil luar biasa. Lini pertahanan mereka sangat kokoh berkat duet John Terry dan Ricardo Carvalho, ditambah dengan kehadiran Petr Cech di bawah mistar gawang. Lini tengah dikendalikan oleh Claude Makelele yang menjadi jangkar utama permainan tim.

Chelsea memulai musim dengan kemenangan tipis 1-0 atas Manchester United. Momentum tersebut terus berlanjut hingga akhir musim, di mana mereka mengakhiri kompetisi dengan rekor 95 poin, hanya kebobolan 15 gol sepanjang musim, dan mencatatkan 25 clean sheet. Itu adalah musim yang benar-benar dominan dan menandai awal era kesuksesan Mourinho di Inggris.

2. Carlo Ancelotti (2009/2010) – Chelsea

Setelah kepergian Mourinho, Chelsea mengalami pasang surut dengan beberapa manajer berbeda. Mereka akhirnya menemukan kembali kejayaan di bawah Carlo Ancelotti pada musim 2009/2010.

Ancelotti datang dengan pendekatan berbeda. Jika Mourinho dikenal dengan pertahanan yang kokoh, Ancelotti mengubah Chelsea menjadi tim yang sangat ofensif. Di musim debutnya, Chelsea mencetak 103 gol dalam satu musim, sebuah rekor luar biasa di Premier League.

Chelsea tidak hanya meraih gelar liga, tetapi juga memenangkan FA Cup, menjadikannya musim yang sangat sukses dengan double winners. Sayangnya, meskipun meraih sukses besar di musim pertamanya, Ancelotti dipecat setelah musim kedua yang kurang memuaskan. Namun, pencapaiannya di musim debut tetap dikenang sebagai salah satu yang terbaik dalam sejarah Premier League.

3. Manuel Pellegrini (2013/2014) – Manchester City

Manchester City pertama kali memenangkan Premier League di bawah Roberto Mancini pada musim 2011/2012. Namun, Mancini gagal mempertahankan gelar, dan City pun menunjuk Manuel Pellegrini sebagai penggantinya.

Pellegrini datang di saat persaingan semakin ketat. Liverpool, yang saat itu diperkuat Luis Suarez, menjadi pesaing utama City dalam perburuan gelar. Tim asuhan Brendan Rodgers bahkan sempat unggul di klasemen hingga mendekati akhir musim.

Namun, momen ikonik tergelincirnya Steven Gerrard dalam laga melawan Chelsea membuka jalan bagi City untuk menyalip Liverpool. Dengan performa luar biasa dari Yaya Toure yang mencetak banyak gol dari lini tengah, City akhirnya finis di puncak klasemen dengan selisih dua poin dari Liverpool. Gelar ini menjadi satu-satunya trofi liga Eropa yang pernah diraih Pellegrini sepanjang kariernya.

4. Antonio Conte (2016/2017) – Chelsea

Chelsea mengalami musim yang sulit sebelum kedatangan Antonio Conte. Mereka finis di luar empat besar pada musim sebelumnya, dan tim tampak kehilangan identitas. Conte pun datang dengan membawa filosofi baru.

Sejak awal, Conte menghadapi tantangan besar. Ia harus mengembalikan Chelsea ke jalur kemenangan. Setelah awal musim yang kurang meyakinkan, ia melakukan perubahan taktik dengan menerapkan formasi 3-4-2-1 yang revolusioner. Hasilnya? Chelsea langsung melejit dan mencatatkan 13 kemenangan beruntun di Premier League.

Dengan sistem yang solid dan efektif, Chelsea akhirnya mengunci gelar juara bahkan sebelum musim berakhir. Kesuksesan Conte tidak hanya mengembalikan Chelsea ke papan atas, tetapi juga menginspirasi banyak tim Premier League untuk mencoba formasi tiga bek.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments