Nama John Herdman semakin menguat sebagai kandidat terdepan pelatih baru Timnas Indonesia. Jika penunjukan tersebut benar-benar terealisasi, Herdman akan langsung dihadapkan pada agenda padat serta tantangan besar sejak tahun pertamanya menangani skuad Merah Putih. Oleh karena itu, periode awal kepemimpinannya dipastikan menjadi fase penentu arah proyek jangka panjang tim nasional.
Rekam jejak Herdman bersama Timnas Kanada pada periode 2018–2023 menjadi alasan utama namanya begitu diperhitungkan. Keberhasilannya membawa Kanada lolos ke Piala Dunia 2022 menjadikannya sosok yang menarik bagi banyak federasi. Selain itu, pendekatan Herdman yang menekankan pembangunan struktur dan mentalitas tim dinilai cocok dengan kebutuhan Indonesia saat ini.
Herdman dikenal sebagai figur sentral dalam transformasi sepak bola Kanada. Ia tidak hanya membenahi performa tim nasional, tetapi juga ikut mendorong perkembangan ekosistem sepak bola domestik. Karena pengalaman tersebut, ekspektasi publik Indonesia terhadap Herdman pun cukup tinggi. Namun demikian, tahun 2026 akan menjadi ujian awal yang sarat tekanan.
Agenda Padat FIFA Matchday Sepanjang 2026
Jika resmi ditunjuk pada akhir Desember 2025 atau awal Januari 2026, Herdman nyaris tidak memiliki waktu adaptasi yang panjang. Agenda pertamanya adalah FIFA Matchday periode 23–31 Maret 2026. Pada periode ini, agenda internasional akan dikemas dalam format FIFA Series, dengan Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah.
FIFA Series menjadi kesempatan penting untuk membangun fondasi permainan. Melalui laga uji coba berkualitas, Herdman dapat mulai menanamkan filosofi dan mengevaluasi kedalaman skuad. Yang terpenting, turnamen ini memberi ruang bagi eksperimen taktik tanpa tekanan kompetisi resmi.
Setelah itu, Timnas Indonesia kembali menjalani FIFA Matchday pada 1–9 Juni 2026. Momentum ini berperan sebagai kelanjutan proses pembentukan tim. Selain itu, Herdman dapat memanfaatkan periode ini untuk memperkuat chemistry antarpemain, terutama jika terjadi integrasi pemain baru.
Agenda berikutnya adalah periode internasional panjang pada 21 September hingga 6 Oktober 2026. Pada fase ini, skuad Garuda berpeluang memainkan hingga empat pertandingan. Oleh karena itu, konsistensi performa akan mulai diuji secara serius.
FIFA Matchday terakhir tahun 2026 dijadwalkan berlangsung pada 9–17 November. Secara keseluruhan, terdapat potensi sekitar 10 laga internasional sepanjang tahun. Seluruh pertandingan tersebut sangat krusial sebagai fondasi menuju Piala Asia 2027 yang digelar pada awal 2027.
Piala AFF 2026 dan Ambisi Mematahkan Kutukan
Di luar agenda FIFA, Herdman juga akan menghadapi Piala AFF 2026. Turnamen dua tahunan ini dijadwalkan berlangsung pada 24 Juli hingga 26 Agustus 2026. Meski bersifat regional, nilai gengsinya sangat tinggi di kawasan Asia Tenggara.
Timnas Indonesia akan kembali bersaing dengan rival tradisional seperti Thailand, Vietnam, dan Malaysia. Thailand sendiri masih menjadi negara tersukses dengan tujuh gelar juara. Oleh karena itu, persaingan dipastikan berlangsung ketat sejak fase grup.
Bagi Indonesia, Piala AFF selalu identik dengan cerita pahit. Skuad Garuda enam kali melaju ke final, tetapi selalu gagal mengangkat trofi. Kutukan ini menjadi tantangan psikologis tersendiri bagi setiap pelatih. Karena alasan itu, Piala AFF 2026 bisa menjadi ajang pembuktian Herdman dalam membangun mental juara.
Selain mengejar prestasi, Piala AFF juga berfungsi sebagai tolok ukur progres tim. Performa di ajang ini akan menunjukkan sejauh mana filosofi Herdman diterima pemain dan diterapkan di lapangan.
AFC Nations League, Tantangan Baru di Level Asia
Target potensial lainnya adalah partisipasi Timnas Indonesia di AFC Nations League. Turnamen ini diperkenalkan AFC sebagai upaya membangun kalender internasional yang lebih terstruktur. Hingga kini, detail format dan jadwal resminya memang belum diumumkan.
Namun, jika mengacu pada UEFA Nations League, kompetisi ini berpotensi dimulai setelah Piala Dunia 2026 atau pada musim 2026/2027. Jika Indonesia ambil bagian, tantangan Herdman akan semakin kompleks karena menuntut konsistensi dalam jangka panjang.
AFC Nations League juga membuka peluang menghadapi lawan dengan level yang lebih beragam. Oleh karena itu, turnamen ini bisa menjadi sarana ideal untuk menguji kapasitas Timnas Indonesia di level Asia.
Tahun Penentuan bagi Proyek Herdman
Secara keseluruhan, tahun 2026 akan menjadi periode krusial bagi John Herdman. Agenda padat, tuntutan hasil, serta ekspektasi publik menjadi ujian awal kepemimpinannya. Namun, jika mampu memanfaatkan FIFA Series, bersaing serius di Piala AFF, dan tampil solid di ajang Asia, fondasi Timnas Indonesia bisa terbangun dengan kuat.
Dengan pendekatan yang tepat dan dukungan federasi, Herdman berpeluang membawa Timnas Indonesia naik kelas. Oleh karena itu, tiga target awal ini bukan sekadar jadwal, melainkan penentu arah masa depan sepak bola nasional.






