Friday, March 29, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaLokasi Liga 1 Fleksibel Mengikuti Situasi Covid-19 di Indonesia

Lokasi Liga 1 Fleksibel Mengikuti Situasi Covid-19 di Indonesia

Lokasi Liga 1 Fleksibel Mengikuti Situasi Covid-19 di Indonesia – Lokasi gelaran Liga 1 2021 kabarnya tidak akan spesifik di satu tempat alias cenderung fleksibel. Lokasi untuk kompetisi tersebut akan disesuaikan dengan situasi COVID-19.

Semula, Liga 1 seri pertama akan dipentaskan di klaster Banten-Jawa Barat-DKI Jakarta. Namun, lokasi tersebut bisa saja berubah 20 Agustus nanti, bisa saja digulirkan di klaster Jawa Tengah-DIY Yogyakarta atau klaster Jawa Timur.

- Advertisement -
asia9QQ  width=

Fleksibilitas lokasi sekaligus menjawab permasalahan PSSI yang sempat menyatakan istilah zona hijau sebagai lokasi hajatan kompetisi. Teka-teki tersebut akhirnya terjawab saat PT Liga Indonesia Baru (LIB) menggantinya dengan istilah aman.

Lokasi yang aman di tengah situasi pandemi bakal dipilih sebagat tempat pentasnya kompetisi. Jika lokasi Liga 1 tidak memungkinkan akibat situasi yang memburuk, pertandingan bisa langsung dipindahkan ke tempat lain.

PT LIB dan PSSI dalam Rakor bersama Polri dan BNBP sudah mengungkapkan konsep perpindahan dinamis Liga 1 2021 ini di Kantor Kemenpora, Jumat (6/8/2021). Rencana ini mendapatkan apresiasi langsung dari Menpora Zainudin Amali.

“Jika disimak dari sisi teknis penyelenggaraan yang sudah dipaparkan dengan jelas oleh PT LIB dan PSSI, kami percaya kompetisi bisa berlangsung dengan prokes ketat. PSSI juga turut menyampaikan lokasi Liga 1 yang cenderung lebih fleksibel. Ini yang jadi poin pentingnya,” kata Amali, saat memberikan keterangan pers virtual, Jumat (6/8/2021).

“Rencana semula, lokasi hajatan untuk kompetisi ini akan dipentaskan di beberapa wilayah. Perubahan lokasinya akan disesuakan dengan situasi di tempat tersebut, dan tadi kami sepakat untuk menggelarnya di level yang bawah, alias level 2 ke bawah. Jika ternyata levelnya tidak sesuai atau lebih tinggi, penyelenggara akan mengubahnya ke level di bawah, dan akan kembali disesuaikan,” ujarnya.

“Untuk itu, lokasi Liga 1 nanti tidak perlu dikhawatirkan. Penonton juga tidak perlu datang ke stadion karena pertandingan akan disiarankan langsung dan live streaming, jadi di rumah saja tanpa nobar,” katanya lagi.

Usai menyepakati hal tersebut, PSSI dan PT LIB harus banting tulang demi terselenggaranya Liga 1. Rencana kali ini kabarnya berbeda dari sebelumya karena jadwal kicoff pada 20 Agustus bisa kembali ditangguhkan demi mematangkan format baru.

Namun, Amali menyatakan kalau PSSI dan PT LIB sudah siap. Kompetisi Liga 1 2021 bisa dipentaskan pada 20 Agustus.

“Jika semua syaratnya sudah terpenuhi, saya rasa tidak ada masalah dan Liga bisa dipentaskan sesuai jadwal. PT LIB sudah memaparkan tentang persiapan mereka, bahkan lebih ketat, dan lokasinya lebih fleksibel,” tutur Amali.

“Ini adalah sesuatu yang perlu kita maklumi, pasalnya kita harus pandai-pandai menyesuaikan dengan situasi saat ini, dan harus mendukung upaya pemerintah menangani COVID-19. Tetapi tetap harus kreatif, jangan sampai diam saja,” ucap pria asal Gorontalo.

Lokasi Liga 1 Fleksibel, Prokes Harus Tetap Ketat

Kompetisi Liga 1 dan Liga 2, seperti diungkapkan Menpora Zainudin Amali, mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah. Syaratnya hanya perlu menerapkan protokol kesehatan yang ketat sepanjang musim.

Pemerintah sudah memberikan lampu hijau via Kemenpora terkait penyelenggaraan Liga 1. Kemenpora memfasilitasi PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk menggelar rakor bersama Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada, Jumat (7/8/2021).

Di hadapan Polri dan BNBP, PSSI dan PT LIB memaparkan prokes ketat sepakbola di masa pandemi COVID-19. Presentasi PSSI dan PT LIB membuat Polri dan BNPB terkesan dan kompetisi sepakbola akhirnya bisa dipentaskan dengan lokasi Liga 1 yang fleksibel.

“Piala Menpora kemarin durasinya cukup singkat, sedangkan Liga 1 ini lumayan lama, jadi prokesnya mesti lebih ketat. Jangan sampai prokes ini malah mengendur di tengah jalan. Jangan sampai prokesnya ketat di awal-awal laga saja,” kata Amali, saat memberikan keterangan pers virtual.

“Protokol kesehatan mesti konsisten sampai akhir, dan itu akan kami pantau langsung. Sekarang ini apa-apa serba viral di medsos, jadi kami bisa langsung tahu. Jadi, kompetisi ini akan selalu dalam pemantauan juga,” ujarnya.

Meski lokasi Liga 1 dinamis, semua peserta wajib untuk menjalani vaksinasi. Lain halnya dengan Piala Menpora yang vaksinasi pemainnya dilakukan di waktu yang bersamaan dengan berjalannya turnamen itu.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments